Pengembangan Media Pembelajaran



Pengembangan Media Pembelajaran
Pengembangan Media Pembelajaran


A. MEDIA BERBASIS VISUAL 


            Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Foto menghadirkan ilustrasi melalui gambar yang hampir menyamai kenyataan dari sesuatu obyek atau situasi. Sementara itu, grafik merupakan representasi simbolis dan artistik sesuatu obyek atau situasi. 
            Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektivitas bahan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini hanya dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi obyek, konsep, informasi, atau situasi. Meskipun perancang media pengajaran bukan seorang pelukis dengan latar belakang profesional, ia sebaiknya mengetahui beberapa prinsip dasar dan penuntun dalam rangka memenuhi kebutuhan penggunaan media berbasis visual.
            Dalam proses penataan media pembelajaran berbasis visual harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur visual yang selanjutnya perlu dipertimbangkan adalah bentuk, garis, ruang, tekstur, dan warna.

a. Kesederhanaan

       Secara umum, kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visualisasi. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi yang panjang atau rumit, harus dibagi-bagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan mudah dipahami. Demikian pula teks yang menyertai bahan visual harus dibatasi. Penggunaan kata-kata harus memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang tidak terlalu beragam dalam satu tampilan ataupun serangkaian tampilan visual.

b. Keterpaduan

        Keterpaduan mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual, ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga sajian visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan serta informasi yang dikandungnya.

c. Penekanan 

          Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, namun seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna, atau ruang, penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting. 

d. Keseimbangan 

             Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris keseimbangan yang keseluruhannya simetris disebut keseimbangan formal. Keseimbangan seperti ini menampakkan dua bayangan visual yang sama dan sebangun. Oleh karena itu, keseimbangan formal cenderung tampak statis.

e. Bentuk

          bentuk yang aneh dan asing bagi siswa, dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu diperhatikan.

f. Garis

          Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur, sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus. 

g. Tekstur

          tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus. Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.

h. Warna 

           Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan atau penekanan atau untuk membangun keterpaduan. Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan warna, yaitu (1) pemilihan warna khusus(merah, biru, kuning, dan sebagainya), (2) nilai warna, (3) intensitas atau kekuatan warna itu untuk memberikan dampak yang diinginkan.

Media visual 


Media yang tidak diproyeksikan.

1. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
2. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada tanaman.
3. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal.
Jenis jenis media grafis adalah
a. gambar/foto:paling umum digunakan 
b. sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalise, dam memperjelas pesan.
c. diagram/skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel sampai organisme. 
d. Bagan/chart: menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal. 
e. Grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.

Media proyeksi

1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector/OHP). 

2. Film bingkai slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.

B. MEDIA BERBASIS AUDIO VISUAL


           Media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, maka hampir tidak diperlukan lagi biaya tambahan, karena tape dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat direkam kembali. Di samping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan untuk:
a. mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah didengar.
b. mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi. 
c. menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa; dan. 
d. menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.

1. Radio dan tape


Mempersiapkan diri. 
             Guru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum penyajian materi. Salah satu cara mempersiapkannya adalah dengan memeriksa dan mencoba materi itu, membuat catatan tentang hal-hal penting yang tercakup dalam materi audio itu, dan menentukan apa yang akan digunakan untuk membangkitkan minat, perhatian, dan motivasi siswa, bagian mana yang akan menjadi bahan utama diskusi danyang mana yang dijadikan penilaian pemahaman siswa.
Membangkitkan kesiapan siswa. 
           Siswa dituntun agar memiliki kesiapan untuk mendengar, misalnya dengan cara memberikan komentar awal dan pertanyaan-pertanyaan. Variasi lain dalam mempersiapkan murid untuk mendengar adalah (1) mengidentifikasi materi - judul, peserta, atau keadaan yang terjadi pada saat produksi, (2) memberikan informasi latar belakang yang menarik tentang program itu, (3) membahas secara singkat bersama siswa mengenai topik dan memunculkan beberapa pertanyaan kunci di mana jawabannya diharapkan dapat diperoleh dari materi audio itu, (4) membuat di papan tulis daftar kata-kata kunci atau frase kunci yang terkandung dalam bahasan audio itu, (5) menjelaskan mengapa siswa harus mendengarkan materi audio itu 
Mendengarkan materi audio.
                 Tuntun siswa untuk menjalani pengalaman mendengar dengan waktu yang tepat atau dengan sedikit penundaan antara pengantar dan mulainya proses mendengar. Dorong siswa untuk mendengarkan dengan tenang, pusatkan perhatian kepada materi audio, mendengarkan dengan pikiran terbuka dan dengan kemauan, dan dengan sadar menghubungkan apa yang didengar dengan pertanyaan-pertanyaan yang dibahas sebelum program ini dimulai.
Diskusi (membahas) materi program itu. 
                Sebaiknya setelah selesai mendengar program itu, diskusi dimulai secara informal dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat umum, seperti "Bagian mana (gagasan mana) yang paling berkesan/menonjol dari program itu?". Setelah itu barulah berpindah pada pertanyaan-pertanyaan yang dipersiapkan. 
Menindaklanjuti program. 
                Pada umumnya, diskusi dan evaluasi dilakukan setelah mendengarkan program untuk mengakhiri kegiatan mendengar. 
                Untuk mengukur dan mengevaluasi sejauh mana perkembangan kemampuan siswa mendengar, memahami, dan menghargai materi audio maka perlu diberikan beberapa contoh sebagai berikut
a. Mengukur kemampuan siswa memperoleh informasi dan pemahaman melalui materi audio dengan memberikan tugas untuk mendengarkan rekaman kuliah atau pidato. Ajukan pertanyaan yang menyangkut fakta atau interpretasi berdasarkan apa yang didengar. 
b. Perdengarkan satu bagian dari rekaman pidato atau drama yang belum dikenal siswa. Tugaskan siswa untuk mengidentifikasi berbagai unsur seperti membaca, jenis kesempatan, waktu, kesigapan siswa atau sesudahnya, dan signifikasi gagasan-gagasan yang diungkapkan. 
c. Perdengarkan seluruh atau sebagian drama, pidato atau kuliah, kemudian mintalah siswa secara kritis mengevaluasi apa yang telah didengarnya dengan memperhatikan pendapat dan gagasan yang diungkapkan, kualitas drama, pengucapan pembicara, penekanan dan ekspresi, panjang pidato atau kuliah, dan aspek lainnya. 
d. Dengarkan sebagian dari sajian cerita-masalah, tetapi hentikan sebelum akhir cerita, kemudian mintalah siswa memberikan akhir cerita menurut versi mereka berdasarkan prinsip-prinsip dan informasi yang berkaitan.
e. Perdengarkan bagian akhir yang dramatis saja dari cerita yang terkenal Mintalah siswa mengembangkan secara kreatif unsur-unsur dasar peristiwa yang mungkin diungkapkan sebelum akhir cerita yang telah didengar.

2. Kombinasi slide dan suara


           Keefektifan penyajian pelajaran melalui multimedia seperti ini memerlukan perhatian khusus kepada faktor-faktor seperti berikut ini.
a. Sajikan konsep-konsep dan gagasan-gagasan satu per satu. Pesan yang lebih dari satu, baik melalui visual maupun verbal, akan membagi perhatian siswa, sehingga kedua pesan itu akhirnya tidak terserap oleh siswa.
b. Gunakan bidang penayangan di layar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam menyampaikan pesan materi pelajaran. Satu gambar yang ditayangkan di layar mungkin perlu tetap diproyeksikan ke layar selama diperlukan atau ingin mendapat penekanan, dan siswa dapat memahami pesan yang terkandung dalam visual itu 
c. Susunlah unsur-unsur gambar itu dan aturlah hubungan antara unsur-unsur itu, dengan pertimbangan bahwa pesan utama diletakkan di tengah-tengah layar dan informasi lainnya pada ruang di sisi ruangan.
d. Pilihlah slide yang berkualitas, baik menurut teknis maupun estetis 
e. Pilihlah musik yang dapat menyentuh perasaan untuk penyajian, tetapi perhatikan jangan sampai musik mengatasi narasi. 
f. Gunakan efek suara ash untuk memberikan bayangan realisme dalam penyajian.
g. Jangan terlalu banyak narasi, biarkanlah gambar-gambar yang menyajikan informasi atau pesan-pesan. 
h. Dalam beberapa hal, penggunaan lebih dari satu suara dalam narasi akan membuat penyajian lebih dinamis.

C. MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER


           Media Berbasis Komputer Selain digunakan untuk keperluan administrasi dan pengembangan usaha pada perusahaan besar dan kecil, komputer pun mendapat tempat di sekolah-sekolah. Di negara maju, misalnya Amerika Serikat, komputer sudah digunakan di sekolah-sekolah dasar sejak tahun 1980-an dan kini di setiap sekolah komputer sudah menjadi barang yang lumrah. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dikenal dengan nama pembelajaran dengan bantuan komputer(Computer assisted instruction-CAL, atau computer assisted learning CAL)Dilihat dari situasi belajar, di mana komputer digunakan untuk tujuan menyajikan isi pelajaran, CAI bisa berbentuk tutorial, drills and practice, simulasi, dan permainan.
             Meskipun definisi multimedia masih belum jelas, secara sederhana ia diartikan sebagai lebih dari satu media. la bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video. Definisi sederhana ini telah mencakup pula salah satu jenis kombinasi yang diuraikan pada bagian terdahulu, misalnya kombinasi slide dan tape audio. Namun, pada bagian ini perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu. Dengan demikian arti multimedia yang umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran 
        Konsep penggabungan itu dengan sendirinya memerlukan beberapa jenis peralatan perangkat keras yang masing-masing tetap menjalankan fungsi utama sebagaimana biasanya, dan komputer merupakan pengendali seluruh peralatan itu. Jenis peralatan itu adalah komputer, video, kamera, video cassette recorder (VCR), overhead projectors,multivision, CD player, compact disc.CD player, yang sebelumnya merupakan peralatan tambahan (external peripheral)komputer, sekarang sudah menjadi bagian unit komputer tertentu. Semua peralatan itu haruslah kompak dan bekerja sama dalam menyampaikan informasi kepada pemakainya.
              Kemampuan teknologi elektronika semakin besar, hal ini ditampilkan melalui bentuk informasi grafis, video, animasi, diagram, suara, dan lain-lain. Dengan mudah dapat dihasilkan mutu yang cukup baik. Multimedia berbasis komputer ini sangat menjanjikan penggunaannya dalam bidang pendidikan. Meskipun saat ini penggunaan media ini masih dianggap mahal, dalam beberapa tahun mendatang biaya itu akan semakin rendah dan dapat terjangkau, sehingga dapat digunakan secara meluas di berbagai jenjang sekolah.




__________________________
Sumber
Azhar Arsyad, 2002, media pembelajaran, Jakarta; raja grafindo persada
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto,2011, media pembelajaran, Bogor; ghalia Indonesia
Niken Ariani dan Dani Haryanto,2010, pembelajaran multi media di sekolah, Jakarta: prestasi pustaka karya 

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar