Kelebihan dan Kekurangan Metode/ Tehnik Tugas dan Resitasi,


Metode/ Tehnik Tugas dan Resitas
Metode/ Tehnik Tugas dan Resitasi



Tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata pelajaran tertentu; atau satu perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku pelajaran Dapat juga berupa tugas tertulis atau tugas lisan yang lain, dapat ditugaskan untuk mengumpulkan sesuatu; membuat sesuatu, mengadakan observasi terhadap sesuatu dan bisa juga melakukan eksperimen.
     Hanya diharapkan bila guru telah memberikan tugas pada siswa, hari berikutnya harus dicek apakah sudah dikerjakan  atau belum. Kemudian perlu dievaluasi, karena akan memberi motivasi belajar siswa. Tugas itu dapat juga berupa perintah, kemudian siswa mempelajari bersama teman atau sendiri dan menyusun laporan/resume.
   Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan  kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau di mana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
     Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas biasanya bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok. Karena itu, tugas dapat diberikan secara individual, atau dapat pula secara kelompok.
       Tugas yang dapat diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis. Karena itu, tugas sangat banyak macamnya, bergantung pada tujuan yang akan dicapai; seperti tugas meneliti, tugas menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas motorik (pekerjaan motorik), tugas di laboratorium, dan lain-lain. 
     Teknik pemberian tugas atau resitasi biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegasi. Hal itu terjadi disebabkan siswa mendalami situasi atau pengalaman yang berbeda, waktu menghadapi masalah-masalah baru. Di samping itu untuk memperoleh pengetahuan secara melaksanakan tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan serta ketrampilan siswa di sekolah, melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah itu. Dengan kegiatan melaksanakan tugas siswa aktif belajar; dan merasa terangsang untuk meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani bertanggung jawab sendiri. Banyak tugas yang harus dikerjakan siswa, hal itu diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk selalu memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang menunjang belajarnya; dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang berguna dan konstruktif.

Ada langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas atau resitasi, yaitu:

a. Fase Pemberian tugas

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:
1. Tujuan yang akan dicapai.
2. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut.
3. Sesuai dengan kemampuan siswa.
4. Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.
5. Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas  tersebut.

b. Langkah Pelaksanaan Tugas

1. Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru.
2. Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.
3. Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.
4. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik.

c. Fase Mempertanggungjawabkan Tugas

Hal yang harus dikerjakan pada fase ini 
1. Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah   dikerjakannya.
2. Ada tanya jawab/diskusi kelas.
3. Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun nontes atau cara lainnya.

Fase mempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut "resitasi".

Metode tugas dan resitasi mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain:
1) Kelebihannya
a) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok.
b) Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru.
c) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
d) Dapat mengembangkan kreativitas siswa.

2) Kekurangannya

a) Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain.
b) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota  tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.
c) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.
d) sering memberikan tugas yang monoton (tak bervariasi)  dapat menimbulkan kebosanan siswa.




Sumber
Syaiful bahri djamara & aswan zain, strategi belajar mengajar , rineka cipta, jakarta, cet II, 2002
Roestiyah N.K., Strategi Belajar Mengajar; Bina Aksara, Jakarta, Cet. 111, 1991






Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar