Keterampilan mengadakan Variasi mengajar (Pengertian, Tujuan, Komponen dan Priinsip)


Keterampilan mengadakan Variasi mengajar
Keterampilan mengadakan Variasi mengajar


Dalam kegiatan proses belajar mengajar suatu saat baik guru dan terutama siswa akan merasakan kejenuhan atau kebosanan. Kejenuhan atau kebosanan yang dialami bisa diakibatkan cara mengajar yang monoton, hanya menggunakan satu metode pembelajaran saja, tidak digunakannya alat peraga dalam proses pembelajaran serta gaya mengajar guru. Bila terjadi kebosanan dalam proses pembelajaran di kelas maka dampaknya akan besar terhadap siswa, mulai dari Kurangnya perhatian, mengantuk, mengobrol, melakukan aktivitas sendiri, mencari perhatian bahkan tak terhindar ada siswa yang mencoba mengganggu teman lainnya.
     Bila hal ini terjadi guru harus mengadakan variasi dalam mengajar. Variasi dalam mengajar adalah salah satu keterampilan guru dalam proses interaksi belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi tingkat kebosanan belajar siswa, sehingga siswa menunjukkan kembali ketekunan, kegairahan serta partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan kemampuan guru dalam variasi mengajar baik gaya mengajar, penggunaan alat dan media pembelajaran serta variasi dalam pola interaksi belajar mengajar. Maka proses pembelajaran yang efektif dan efisien bisa diwujudkan oleh guru bersama-sama dengan siswa.
      Kehidupan akan lebih menarik jika penuh dengan variasi Begitu dalam kegiatan belajar mengajar. Variasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah perubahan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi para siswa serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Keterampilan mengadakan variasi ini dapat dipakai untuk penggunaan keterampilan mengajar yang lain, seperti dalam menggunakan keterampilan bertanya ,memberi penguatan, menjelaskan dan sebagainya. 

1. Tujuan keterampilan mengadakan variasi, yaitu: 

a. Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek pembelajaran.
b. Memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik.
c. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya terhadap hal-hal yang baru.
d. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi belajar siswa.
e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya.
f. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.
g. Memberi kemungkinan kesempatan belajar secara individual.
h. Menyediakan lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk belajar.

2. Komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi, yaitu: 

a. Variasi dalam gaya mengajar, yang meliputi penggunaan variasi suara, pemusatan perhatian siswa, kesenyapan guru, mengadakan kontak pandang dan gerak, gerakan badan dan mimik, serta pergantian posisi guru di dalam kelas. 
b. Variasi dalam penggunaan media pembelajaran, meliputi: media yang dapat dilihat, media yang dapat didengar, media yang dapat diraba, serta media yang dapat didengar, dilihat dan diraba 
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Mulai dari kegiatan yang didominasi oleh guru sampai kegiatan mandiri yang dilakukan oleh siswa. Beberapa pola interaksi yaitu: a) interaksi satu arah yaitu interaksi antara guru dan siswa, dimana guru menempatkan diri sebagai pusat interaksi terhadap seluruh siswa. b) Pola Interaksi Dua arah, yaitu merupakan pola interaksi yang dikembangkan dari guru kepada siswa dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi kepada siswa. c) Pola Interaksi Multi-Arah yaitu pola interaksi yang dikembangkan antara guru dengan siswa dan siswa dengan guru dan juga interaksi antar siswa sendiri secara bergantian.

3. Prinsip-prinsip keterampilan mengadakan variasi, yaitu:

a. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai. Penggunaan variasi yang wajar dan beragam sangat dianjurkan. Sedangkan pemakaian yang berlebihan akan menimbulkan kebingungan dan dapat mengganggu proses belajar mengajar. 
b. Variasi harus digunakan dengan lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran. 
C. Variasi harus direncanakan secara baik dan secara eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran atau satuan pelajaran.



______________________
Sumber:
Udin Syaefudin Saud, 2010, pengembangan profesi guru, Bandung, Alfa Beta
Supardi dkk, 2009, profesi keguruan, Jakarta; diadit media.

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar