Perbedaan Motivasi Internal (Instrinsik) Dan Eksternal ( Ekstrinsik)


Motivasi Internal (Instrinsik) Dan Eksternal ( Ekstrinsik)
Perbedaan Motivasi Internal (Instrinsik) Dan Eksternal ( Ekstrinsik)


Sebelum melanjutkan ke perbedaan antara motivasi eksternal dan motivasi internal ada baik kita kenal dulu pengertian motivasi dan pembagian nya
         Ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, ialah: (1) Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses akan membantu kita menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuan-kelakuan lain pada seseorang; (2) Kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk petunjuk dari tingkah lakunya. Apakah petunjuk dapat dipercaya, dapat dilihat kegunaannya dalam memperkirakan dan menjelaskan tingkah laku lainnya.
       Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara disadari maupun tidak di sadari untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga merupakan usaha seorang tergerak untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin di capai. Jadi motivasi berarti setiap usaha yang  mempengaruhi perilaku seseorang agar meningkatkan kemampuannya secara maksimal untuk mencapai tujuan yang dicapai.
motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (Iskandar;2009) Motivasi (motivation)melibatkan proses yang memberikan energi, mengarahkan dan mempertahankan perilaku Dengan demikian perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang mengandung energi, memiliki arah dan dapat dipertahankan. (J.w. santrock)
       Menurut Vroom : Motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan seorang terhadap bentuk kegaiatan yang di kehendakinya. Kemudian Jhon P. Campbell menambahkan definisinya bahwa Motivasi mencakup didalamnya arah atau tujuan tingkah laku kekuatan respon dan kegigihan. Dan akhirnya membentuk suatu konsep seperti Drive (dorongan), Need (Kebutuhan),Incentive(Rangsangan),Reward (Ganjaran), Reinforcement (penguatan), Goal Setting (Ketetapan Tujuan) expectancy (Harapan) .

A. JENIS JENIS MOTIVASI


              Mengetahui jenis jenis motivasi sangat diperlukan sebelum menentukan perbedaan motivasi intrinsik dan ekstrinsik .  pada dasarnya motivasi seseorang dapat dibagi  atau dapat bersumber dari  dua jenis motivasi: (1) (motivasi ekstrinsik (ekstrinsic motivation) atau motivasi eksternal: motivasi yang berasal dari luar.  (2) motivasi intrinsik (instrinsic motivation) atau motivasi internal :motivasi yang bersumber dari dalam diri


1. motivasi ekstrinsik (ekstrinsic motivation) atau motivasi eksternal:

                 Motivasi ekstrinsik (extrinsic motivation) adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (sebuah cara untuk mencapai suatu tujuan). Motivasi ekstrinsik sering kali dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti penghargaan dan hukuman. Sebagai contoh, seorang siswa dapat belajar dengan keras untuk sebuah ujian dengan tujuan untuk mendapatkan nilai bagus di mata pelajaran tersebut.
               Motivasi eksternal merupakan daya dorongan dari luar diri seseorang siswa (peserta didik), Dalam kegiatan pembelajaran motivasi eksternal dari luar diri siswa, baik positif maupun negatif, contoh; apabila seseorang siswa(peserta didik) dapat menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan materi pelajaran dengan jawaban sangat memuaskan, maka siswa dapat memperoleh daya dorong yang positif untuk bekerja keras untuk terus mengasah kecerdasannya melalui belajar, sehingga dia berhasil dan berprestasi di kelas maupun di sekolah. Sebaliknya, jika siswa kurang berhasil dan tidak dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru, sehingga dia ditegur, dan diberi peringatan oleh guru, teguran dan peringatan itu merupakan motivasi negatif, oleh yang bersangkutan dapat dijadikan sebagai daya dorong untuk memperbaiki kekurangan atau kesalahannya diaharus bekerja keras dan sungguh-sungguh dalam belajar sehingga kegagalan tidak dapat membuat tugas tidak terulang lagi dan ini dapat dijadikan sebagai daya doronguntuk mencapai dan meraih prestasi di kelas maupun disekolah.
               Adapun model-model motivasi eksternal (ekstrinsic motivation) dalam kegiatan pembelajaran menurut Winkel(1989:94) dalam Yamin (2007) sebagai berikut: (a) belajar demi memenuhi kewajiban; (b) belajar demi menghindari hukuman; (c) belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan; (d) belajar demi meningkatkan gengsi;(e) belajar demi memperoleh pujian dari orang-orang penting, seperti orang tua, guru atau dosen, dan; (f) belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan pangkat.

2. motivasi intrinsik (instrinsic motivation) atau motivasi internal :

                 Motivasi instrinsic motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi hal itu sendiri (sebuah tujuan itu sendiri). Sebagai contoh, seorang siswa dapat belajar dengan keras untuk sebuah ujian karena ia menyukai materi mata pelajaran tersebut.
                  Motivasi Internal merupakan daya dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Jika kita bawa ke dalam kegiatan pembelajaran motivasi internal merupakan daya dorong seseorang individu (siswa) untuk terus belajar berdasarkan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak yang berhubungan dengan aktivitas belajar. Intinya motivasi internal timbul dari dalam diri seseorang individu siswa(peserta didik) dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan atau sejalan dengan kebutuhannya. Contoh: Siswa berminat ingin menjadi guru, maka daya dorong siswa itu adalah apabila tamat sekolah nanti ia harus melanjutkan kuliah ke Perguruan Tinggi melalui fakultas pendidikan atau fakultas tarbiah, Atau seseorang berkeinginan ingin sekolah sampai ke tingkat Kedoktoral, supaya dapat menjadi ahli dalam bidang ilmu pengetahuan yang digelutinya. Keinginan seseorang ini dapat diwujudkan dengan dengan meneruskan pendidikan formal melalui kegiatan pembelajaran formal yang berlaku.
                Apabila seseorang siswa (peserta didik) telah memiliki motivasi internal dalam dirinya, maka secara sadar daya dorong seseorang individu sebagai kekuatan untuk melakukan aktivitas belajar yang berhubungan dengan kebutuhan dan kegunaan untuk saat sekarang dan masa mendatang. Jadi motivasi internal merupakan modal utama bagi seseorang siswa (peserta didik) apabila ingin sukses dan berhasil dalam belajar di kelas, sekolah, rumah, maupun sosial masyarakat.


B. PERBEDAAN MOTIVASI INTERNAL(INSTRIKSIC) DAN EKSTERNAL (EXTRINSIC)


         Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. Motivasi ini sering juga disebut motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok, keinginan diterima oleh orang lain, dan lain-lain. Jadi, motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Dalam hal ini pujian atau hadiah atau sejenisnya tidak diperlukan oleh karena tidak akan menyebabkan siswa bekerja atau belajar untuk mendapatkan pujian atau hadiah itu. Seperti dikatakan oleh Emerson, The reward of a thing well done is to have done it. Jadi jelaslah. bahwa motivasi intrinsik adalah bersifat riil dan motivasi sesungguhnya atau disebut istilah sound motivation. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit. ijazah, tingkatan hadiah, medali pertentangan, dan persaingan yang bersifat negatif ialah sarcasm, ridicule, dan hukuman Motivasi ekstrinsik ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa.Lagi pula sering kali para siswa belum memahami untuk apa ia belajar hal-hal yang diberikan oleh sekolah. Karena itu motivasi terhadap pelajaran itu perlu dibangkitkan oleh guru sehingga para siswa mau dan ingin belajar. Usaha yang dapat dikerjakan oleh guru memang banyak dan karena itu di dalam memotivasi siswa kita tidak akan menentukan suatu formula tertentu yang dapat digunakan setiap saat oleh guru.

Dari banyak uraian tentang motivasi eksternal dan internal maka dapat kita simpulkan perbedaan keduanya sebagai berikut:
1. Motivasi instriksik berasal dari diri individu.  sedangkan motivasi ekstrinsic berasal dari luar
2. Perspektif ilmu perilaku menekankan pentingnya motivasi ekstrinsik dalam prestasi, sementara pendekatan humanistis dan kognitif menekankan pentingnya motivasi intrinsik dalam prestasi.
3. Motivasi eksternal lebih di pengaruhi oleh penghargaan dan hukuman sedangkan motivasi internal lebih ke minat siswa.
4. Motivasi instriksik bersifat riil dan motivasi sesungguhnya atau disebut istilah sound motivation sedangkan ekstrinsic motivasi yang disebabkan faktor faktor
5. Penghargaan sangat berpengaruh terhadap motivasi eksternal namun tidak berpengaruh terhadap motivasi internal, untuk yang ini masih belum bisa di tentukan karena beberapa ahli juga berargumen bahwa penghargaan juga mempengaruhi motivasi internal.

C. KESIMPULAN


      Sebuah kesimpulan besar dari riset motivasi adalah bahwa guru harus mendorong siswa untuk menjadi termotivasi secara intrinsik. Secara serupa, guru harus menciptakan lingkungan pembelajaran yang meningkatkan keterlibatan kognitif dan tanggung jawab terhadap diri sendiri pada siswa, dalam proses belajar (Blumenfeld, Krajcik, & Keller, 2006). Dengan demikian, dunia nyata meliputi baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik serta terlalu sering motivasi intrinsik dan ekstrinsik telah diadu terhadap satu sama lain sebagai kutub yang berlawanan. Dalam banyak aspek dari kehidupan siswa, baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik saling bekerja sama (Wigfield dkk., 2006). Meskipun demikian, ingatlah selalu bahwa banyak psikolog pendidikan merekomendasikan bahwa motivasi ekstrinsik sendiri bukanlah sebuah strategi yang baik.






______________________________

Omar hamalik, 2004, proses belajar mengajar, Jakarta: bumi aksara
Iskandar, 2009, psikologi pendidikan, Jakarta; GP press
John w. Santrock, 2011, psikologi pendidikan, Jakarta: Salemba humanika


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar