Konsep Dan Prinsip Peningkatan Mutu Pendidikan


Konsep Dan Prinsip Peningkatan Mutu Pendidikan
Konsep Dan Prinsip Peningkatan Mutu Pendidikan

mutu merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik secara individual, berkelompok, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mutu memiliki banyak pengertian. 

           Arti kata mutu  dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) yaitu, ukuran baik buruk suatu benda; kadar, taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan, dsb) kualitas, berarti mutu sama halnya dengan memiliki kualitas dan bobot. Jadi pendidikan yang bermutu yaitu pelaksanaan pendidikan yang dapat menghasilkan tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan negara dan bangsa pada saat itu.

          Mutu di bidang pendidikan meliputi mutu input, proses output dan out come, input pendidikan dinyatakan bermutu jika siap berproses proses pendidikan bermutu apabila mampu menciptakan suasana yang PAKEM pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan).

            Dalam konsep yang lebih luas, mutu pendidikan mempunyai makna sebagai suatu kadar proses dan hasil pendidikan secara keseluruhan yang di tetapkan sesuai dengan pendekatan kriteria tertentu ( surya, 12, 2002).

             Pendidikan yang bermutu pada dasarnya menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu pula. Sumber daya manusia yang bermutu itu dipupuk sesuai dengan perkembangan potensi peserta didik semenjak pendidikan dasar, menengah, maupun tinggi. Ada bebrapa unsur yang turut menentukan mutu suatu pendidikan. Unsur unsur tersebut adalah sekolah. Masyarakat, dan keterlibatan keluarga. Semua unsur tersebut harus berjalan seirama dan saling mendukung antara unsur satu dan unsur yang lain untuk meningkatkan mutu pendidikan

             dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencangkup input, proses dan output pendidikan (depdiknas, 2001:5) input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain dengan mengintegrasikan input sekolah sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan. Mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik output pendidikan adalah merupakan kinerja sekolah yang dapat di ukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya dan moral kerjanya.

KONSEP MUTU PENDIDIKAN


            Menurut townsend dan butterworth (1992) dalam bukunya your child's school ada 10 faktor penentu terwujudnya proses pendidikan yang bermutu, yakni:
1). Keefektifan kepemimpinan kepala sekolah
2). Partisipasi dan rasa tanggung jawab guru dan staff
3). Proses belajar-mengajar yang efektif
4). Pengembangan staff yang terprogram
5). Kurikulum yang relevan
6). Memiliki visi dan misi yang jelas
7). Iklim sekolah yang kondusif
8). Penilaian diri terhadap kekuatan dan kelemahan
9). Komunikasi efektif baik internal maupun eksternal
10). Keterlibatan orang tua dan masyarakat.

         Dalam konsep yang lebih luas, mutu pendidikan mempunyai makna sebagai suatu kadar proses dan hasil pendidikan secara keseluruhan yang ditetapkan sesuai dengan pendekatan dan kriteria tertentu (Surya, 2002:12).Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan (Depdiknas, 2001:5). Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 tahun 2009 tentang sistem penjaminan mutu pendidikan Pasal (1) ayat (1), memberikan pengertian bahwa mutu pendidikan adalah tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang dapat diraih dari penerapan Sistem Pendidikan Nasional.

           Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain dengan mengintegrasikan input sekolah sehingga mampu situasi pembelajaran yang menyenangkan (enjoy able learning),mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Output pendidikan adalah merupakan kinerja sekolah yang dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya, dan moral kerjanya.

PRINSIP PRINSIP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN.


Penerapan prinsip mutu Dr. W. Edward Deming dalam pendidikan, dengan mengembangkan 14 perkara. Diantaranya prinsip-prinsip atau hakikat mutu dalam pendidikan yaitu:

1. Menciptakan Konsistensi Tujuan, Menciptakan konsisten merupakan tujuan untuk memperbaiki layanan dan siswa, dimaksudkan untuk menjadikan sekolah sebagai sekolah yang kompetitif dan berkelas dunia.

2. Mengadopsi Filosofi Mutu Total, Pendidikan berada dalam lingkungan yang benar-benar kompetitif dan hal tersebut dipandang sebagai salah satu alasan mengapa Amerika kalah dalam keunggulan kompetitifnya. Sistem sekolah mesti menyambut baik tantangan untuk berkompetisi dalam sebuah perekonomian global. Setiap sekolah mesti belajar keterampilan baru untuk mendukung revolusi mutu. Orang mesti untuk menerima tantangan mutu.

3. Orang mesti bertanggungjawab untuk memperbaiki mutu produk atau jasa yang diberikannya pada customer internal dan eksternal. Setiap orang mesti mengikuti prinsip mutu Mengurangi Kebutuhan Pengujian, Mengurangi kebutuhan pengujian dan inspeksi yang berbasis produksi massal dilakukan dengan membangun mutu dalam layanan pendidikan. Memberikan lingkungan belajar yang menghasilkan kinerja siswa yang bermutu.

4. Menilai bisnis Sekolah dengan Cara Baru, Nilailah bisnis sekolah dengan meminimalkan biaya total pendidikan. Pandanglah sekolah sebagai pemasok siswa dari kelas satu sampai selanjutnya. Bekerja bersama orang tua siswa dan berbagai lembaga untuk memperbaiki mutu siswa menjadi bagian sistem.

5. Memperbaiki Mutu dan Produktivitas serta Mengurangi Biaya, Gambarkan proses untuk memperbaiki, mengidentifikasi mata rantai kostumer/ pemasok, mengidentifikasi bidang bidang perbaikan, implementasi perubahan, nilai dan ukur hasilnya, dan didokumentasikan standardisasikan proses. Awali siklusnya dari awal lagi untuk mencapai standar yang lebih tinggi lagi.

6.Belajar Sepanjang Hayat, Mutu diawali dan di akhiri dengan latihan. Semestinya mereka memberikan perangkat yang diperlukan untuk mengubah proses kerja mereka. Pelatihan memberikan perangkat yang dibutuhkan untuk memperbaiki proses kerja.

7. Kepemimpinan dalam pendidikan, Merupakan tanggung jawab untuk memberikan arahan. Para manajer dalam pendidikan mesti mengembangkan visi dan misi untuk sekolah atau jurusannya. Visi dan misi harus diketahui dan didukung oleh para guru, staf, siswa, orang tua, dan komunitas. Mutu mesti terintegrasikan dalam pernyataan visi dan misi. Manajemen mesti mendengar, mengajarkan dan prinsip-prinsip mutu.

8.Mengeliminasi Rasa Takut, Lenyapkanlah bekerja karena dorongan takut dari sekolah, jurusan, maka setiap orang akan bekerja secara efektif untuk memperbaiki sekolah. Ciptakanlah lingkungan yang akan mendorong orang untuk bebas berbicara. Hubungan yang memandang orang lain sebagai lawan sudah ketinggalan zaman dan kontra produktif.

9. Mengeliminasi Hambatan Keberhasilan, Manajemen bertanggung jawab untuk menghilangkan hambatan yang menghalangi orang menyapa keberhasilan dalam menjalankan pekerjaannya. Menghilangkan rintangan diantara bagian orang, di bagian pengajaran, pendidikan luar biasa, akunting, administrasi, pengembangan kurikulum, riset dan kelompok-kelompok lain harus bekerja sebagai sebuah tim. Mengembangkan strategi gerakan: gerakan dari kompetisi menjadi kolaborasi dengan kelompok lain; gerakan dari resolusi kalah-menang; gerakan dari mengisolasi pemecahan masalah; gerakan dari memegang menjadi berbagi informasi; gerakan dari bertahan dari perubahan menjadi menyambut baik perubahan

10. Menciptakan budaya Mutu, Ciptakanlah budaya mutu. Jangan biarkan gerakan menjadi bergantung pada seseorang atau kelompok orang Ciptakanlah budaya mutu yang mengembangkan tanggung jawab pada setiap orang.

11. Perbaikan Proses, Tidak ada proses yang sempurna, karena itu, carilah yang terbaik, terapkan tanpa pandang bulu. Menemukan solusi harus didahulukan, dan bukan mencari-cari kesalahan. Hargailah orang atau kelompok yang mendorong terjadinya perbaikan.

12. Membantu siswa berhasil, hilangkanlah rintangan yang merampok hak siswa, guru, atau administrator untuk memiliki rasa bangga pada hasil karyanya. Orang mesti berkeinginan untuk terlibat dan pekerjaannya diselesaikan dengan baik. Tanggung jawab semua administrator pendidikan mesti diubah dari kuantitas menjadi kualitas.

13. Komitmen, Manajemen mesti memiliki komitmen terhadap budaya mutu. Manajemen mesti berkemauan untuk mendukung cara baru dalam mengerjakan sesuatu ke dalam sistem pendidikan. Manajemen mesti mendukung tujuan dengan memberikan sarana untuk mencapai tujuan tersebut atau resiko munculnya ketidaksenangan didalam sistem. "kerjakan dengan tepat pada kesempatan pertama “merupakan tujuan utama. Para pegawai menjadi frustrasi bila tidak mau mengerti masalah yang dihadapi para pegawai dalam Mencapai tujuan atau tidak peduli untuk mencari penyelesaian terhadap masalah.

14. Tanggung jawab, biarkanlah setiap orang di sekolah untuk bekerja menyelesaikan transformasi mutu, karena transformasi mutu merupakan tugas setiap orang.






Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar