4 Prinsip Umum Pembelajaran Tematik


Pembelajaran Tematik
Pembelajaran Tematik 



Sebagai bagian dari Pembelajaran Terpadu, maka Pembelajaran Tematik memiliki prinsip dasar sebagaimana halnya Pembelajaran Terpadu. Menurut Ujang Sukandi, dkk (2001: 109), Pembelajaran Terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia siswa, dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa materi pelajaran.

Secara umum prinsip prinsip pembelajaran tematik diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Prinsip Penggalian Tema


   Prinsip penggalian merupakan prinsip utama (fokus) dalam pembelajaran tematik. Artinya tema-tema yang saling tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran. Dengan demikian dalam penggalian tema tersebut hendaklah memperhatikan beberapa persyaratan

1) Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran;

2) Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya;

3) Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak;

4)Tema dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak;

5) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar;

6) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat (asas relevansi)7) Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.


b. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran




Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses. Artinya, guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran. Oleh sebab menurut Prabowo (2000), bahwa dalam pengelolaan pembelajaran hendaklah guru dapat berlaku sebagai berikut:

1) Guru hendaknya jangan menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan dalam proses belajar mengajar;

2) Pemberian tanggung-jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok;

3) Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.

c. Prinsip Evaluasi


      Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus dalam setiap kegiatan Bagaimana suatu kerja dapat diketahui hasilnya apabila tidak dilakukan evaluasi. Dalam hal ini maka dalam melaksanakan evaluasi dalam pembelajaran tematik, maka diperlukan beberapa langkah-langkah positif antara lain

(1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri(self evaluation /self assessment di samping bentuk evaluasi lainnya;

(2) Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.

d. Prinsip Reaksi


       Dampak pengiring (nurturant effect) yang penting bagi perilaku secara sadar belum tersentuh oleh guru dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).Karena itu guru dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang utuh dan bermakna. Pembelajaran tematik memungkinkan hal ini dan guru hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang dicapai melalui dampak pengiring tersebut.





Supardi dkk, 2009, profesi keguruan, Jakarta; diadit media.

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar