Kenali Perbedaan Wanita Karir, Wanita Pekerja, Dan Tenaga Kerja Wanita




      Secara lebih jelas wanita karir adalah wanita yang menekuni dan mencintai sesuatu atau beberapa pekerjaan secara penuh dan waktu yang relatif lama untuk mencapai suatu kemajuan hidup, pekerjaan atau jabatan. Umumnya karena wanita karir ditumpu oleh wanita di luar rumah sehingga wanita karir tergolong mereka yang berkiprah untuk berkarir berarti harus menekuni profesi tertentu yang membutuhkan kemampuan kapasitas dan keahlian yang bisa diraih dengan persyaratan yang telah menempuh pendidikan tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan  bahwa “ Wanita Karir “ adalah wanita yang menekuni sesuatu atau beberapa pekerjaan yang dilandasi oleh keahlian tertentu yang dimilikinya untuk  mencapai suatu kemajuan dalam hidup, pekerjaan, atau jabatan.

        Pengeartian wanita Karir sebagaimana dirumuskan diatas, nampaknya tidak identik dengan Wanita Pekerja,  Menurut Omas  Ihromii,  wanita pekerja adalah mereka yang ahli karyanya akan mendapatkan uang. Meskipun imbalan tersbut tidak langsung diterimanya.  Ciri - ciri wanita pekerja inilah ditekankan pada hasil berupa imbalan keuangan, pekerjaannya tidak harus ikut dengan  orang lain ia bisa bekeja sendiri yang terpenting dari hasil pekerjaanya menghasilkan uang dan kedudukannya lebih tinggi dan tidak lebih rendah dari wanita karir, seperti wanita yang terlibat dalam perdagangan.  Sedangkan wanita yang disebut dengan Tenaga Kerja Wanita (TKW) adalah wanita yang mampu melakukan pekerjaan didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ciri- ciri dari wanita ini adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan menghasilkan barang, atau jasa, berpenghasilan lebih tinggi bahkan punya kedudukan yang lebih tinggi yang berpenghasilan lebih besar dan tidak identik dengan babu atau pembantu, dokter, para ahli wanita dan sejenisnya.
        Meskipun ada perbedaan antara wanita karir, wanita pekerja dan tenaga kerja wanita namun tidak berarti mereka terpisah secara diametral (berlawanan). Bisa saja wanita karir justru dari tenaga kerja wanita atau dari wanita pekerja. Seorang tenaga kerja wanita yang bekerja disebuah perusahaan bisa saja pada mulanya ia hanya pesuruh kemudian meningkat menjadi manager, maka peningkatan tersebut juga merupakan wanita karir dari TKW.
Setelah mempelajari wanita karir dan membandingkannya dengan wanita pekerja dan tenaga kerja wanita, maka untuk membahas wanita karir perlu dilihat lebih dahulu tipe - tipe wanita karir. Wanita karir dapat dibedakan kepada beberapa macam sebagai berikut:

Menurut Frank D Cox,   ada tiga tipe wanita dalam  bekerja yaitu:

a.Mereka bekerja dan berhenti setelah melangsungkan perkawinan. Kemudian kemudian tinggal di rumah dan mengurus suami dan anak-anaknya. Biasanya  ini terjadi  karena   mendapatkan suami yang mampu dan  tidak memerlukan  tambahan penghasilan dari  sang isteri.

b.Mereka yang berkerja sampai  mereka memiliki anak. Bilamana kelahiran anak mereka  dan mereka memutuskan untuk mengutamakan perawatan anak  dari pada bekerja. Boleh jadi karena sang suami mampu, atau karena  tidak  cocoknya tuntutan pekerjaan wanita tersebut dengan kondisi rumah tangga mereka.

c.Wanita yang menekuni pekerjaannya sebagai profesi meskipun mereka sudah melangsungkan perkawinan, atau mungkin sekali memiliki anak. Mereka tidak meninggalkan pekerjaannya, dan terus bekerja, meskipun pekerjaan yang dilakukan  mengharuskan mereka berada diluar rumah dan meninggalkan  anak-anak mereka  pada jam kerja mereka sepanjang saat. Tipe ketiga inilah yang disebut dengan Wanita Karir.

  Secara garis besar ada beberapa Syarat –Syarat Menjadi Wanita Karir sebagai berikut:

1)Memiliki kesiapan mental, Kesiapan mental dapat diperoleh dengan cara selalu menambah wawasan agar sesuai dengan bidang yang digelutinya. Wawasan yang luas dapat menambah keberanian dalam memikul tanggung jawab dan tidak bergantung pada orang lain.

2)Hendaknya pekerjaan tersebut sesuai denga tabiat dan kodratnya seperti dalam bidang pendidikan, kebidanan, menjahit dan lain-lain. .

3)Kesiapan Sosial, Mampu mengembangkan keharmonisan hubunga antara karir dan kegiatan rumah tangga serta mampu menumbuhkan saling pengertian dengan keluarga dekat dan tetangga. Memiliki pergaulan yang luas tetapi menjaga martabat diri sehingga terhindar pelecehan dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang terkait. Memiliki kemampuan untuk selalu meningkatkan prestasi kerja demi kelangsungan karir dimasa depan . selain dari pada itu, harus dapat menggunakan peluang dan kesempatan dengan baik.

4)Mendapat izin dari wali, jika wanita itu belum menikah walinya adalah orang tuanya dan jika sudah menikah walinya adalah suaminya. Izin ini merupakan syarat mutlak diperbolehkannya wanita keluar rumah untuk berkarir, namun ada kondisi-kondisi yang menyebabkan tanpa izin suami wanita dapat berkarir.


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar