Apakah Gajah Mada berasal Dari Dompu?


Gajah Mada  berasal Dari Dompu?

Ia, Gajah Mada sebagai patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa, Gajah Mada berkata bahwa bila telah mengalahkan (menguasai) Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa, bila telah mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompu, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa

Mengenai sebab kematiannya juga terdapat beberapa versi. Ada yang bilang wafat karena sakit, karena gugur dalam perang bubat, dan juga ada yang menyatakan Gajah Mada pergi ke arah Selatan bersatu dengan Nyi Roro Kidul. 

Sehingga lahirlah beberapa versi 'ngaku-ngaku' menjadi tempat berasalnya Gajah Mada, tentunya dengan beberapa bukti-bukti yang menguatkan informasinya.

1. Gajah Mada berasal dari Bali. Menurut sejarah yang diyakini oleh penduduk wilayah Bali, Gajah Mada lahir dari keluarga sederhana dengan darah keturunan dari Resi Begawan Sukerti. diyakini oleh masyarakat Bali dari cerita turun temurun, bahwa Gajah Mada memulai karirnya dengan menjadi penasehat perang dan penasehat wilayah untuk raja-raja di daerah Buleleng

2. Gajah Mada berasal dari Sumatra. Keyakinan ini berasal dari cerita masyarakat setempat, bahwa nama Gajah Mada adalah nama julukan yang dibelikan oleh masyarakat kepada seorang pemuda yang dekat dengan raja Adityawarman selama Pemerintahan Kerajaan Sriwijaya. Nama Gajah diambil dari nama hewan raksasa yang mendominasi hewan Waykambas di sumatra, sedangkan Mada berasal dari bahasa Minangkabau yang berarti nakal. Hal ini karena Gajah Mada dikenal sebagai orang yang berani dan menguasai siasat perang. Diyakini oleh beberapa Sejarawan, bahwa Gajah Mada datang ke Jawa mengikuti perjalanan Aditiyawarman

3. Gajah Mada berasal dari Buton. Kisah lain menunjukkan bahwa Gajah Mada berasal dari wilayah Buton di sisi Timur P Jawa. Gajah Mada lahir dari pernikahan Resi Jawangkati dan Lailan Manggraini yang masih keturunan Raden Wijaya asal Majapahit. Ketika dewasa Gajah Mada diminta oleh Ratu Tribuwana Tunggadewi untuk membantu pemerintahan Hayam Wuruk 

4. Gajah Mada berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Hal ini ditunjukkan dengan kesaksian para tetua desa Ncuhi yang mengaku memiliki silsilah darah keturunan patih Gajah Mada.

5. Gajah Mada berasal dari Kalimantan Barat. Menurut kisah yang diyakini bahwa, Gajah Mada dibawa oleh Hayam Wuruk dari Borneo. Gajah Mada berasal dari suku Dayak Kiro, yang memiliki keahlian dalam perang dan strategi politik. Oleh para tetua Dayak Kiro, Gajah Mada dikisahkan sebagai seorang Panglima perang yang menjaga wilayah Kalimantan Barat bernama Jaga Mada yang diutus yang diutus ke tanah Jawa untuk mempertahankan Majapahit dari serangan bangsa Mongol

6. Gajah Mada berasal dari Mongol. Teori lain yang diyakini sebagian Sejarawan adalah bahwa Gajah Mada berasal dari Mongol. Gajah Mada diperintahkan oleh Kubilai Khan untuk menjadikan wilayah Majapahit sebagai wilayah

Beberapa indikasi yang menghubungkan adanya keterkaitan cerita tentang asal usul Gajah Mada bisa dikatakan berasal dari Dompu. Dompu bisa juga menjadi salah satu yang ngaku2 sebagai tempat asal dan tempat dikuburkannya Gajah Mada.

Beberapa hal yang membuat dan menyakini bahwa Gajah Mada bisa berasal dari Dompu.

1. KUBURAN MISTERIUS 'LA LEMBO RO'O FIKO'
Duru Onde adalah Ahli Waris Penjaga Kuburan Misterius yang Penulis temui di tahun 1981. Beliau saat itu berumur sekitar 120 tahun. Duru Onde bertutur, bahwa orang tuanya berwasiat di atas sumpah untuk tidak mengatakan yang sebenarnya siapa yang di kubur. Duru Onde hanya boleh tau bahwa kuburan itu di juluki La Lembo Ro'o Fiko (Si Kuping Lebar). Letak kuburan itu di Bagian Selatan Desa Hu'u
 Konon Gajah Mada berwasiat untuk tetap merahasiakan ke mana dia menghilang paska cuti dari Majapahit dan Sang Maha patih dikuburkan. 
Penulis memastikan bahwa yang disebut La Lembo Ro'o Fiko yang bisa diartikan sebagai Gajah, adalah kuburan Gajah Mada. Kuburan dengan ukuran 6 x3 m itu bisa jadi adalah kuburan Gajah Mada, mengingat julukannya dan kerahaisaanya. Ahli waris penjaga kuburan itu dapat dengan lancar menceritakan kisah sekitar Kerajaan Majapahit, terutama Raja Hayam wuruk. Katanya cerita tentang Majapahit, didapatinya secara turun temurun.
                    

2. GAJAH MADA ADALAH JULUKAN. Sebuah tradisi masyarakat Dompu menamai anaknya dengan Julukan
a. Jika anaknya lahir di sawah, maka diberi nama La Tolo (Tolo = Sawah).
b. Jika anaknya lahir di ladang maka diberi nama La Oma (Oma = Ladang) 
c. Jika anaknya memiliki tinggi badan melebihi anak kebanyakan, dinamakan La Gale (Gale = Tinggi).
d. Jika anaknya memiliki badan yang besar dan kekar, diberi juluki si Gajah. 
e. Jika anaknya lahir dalam kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu dinamakan La Kasipahu (Kasipahu = miskin)
Mengapa Gajah Mada ? Itu terjadi karena gagal paham dari petinggi Kerjaan Majapahit, saat La Gajah memeperkenalkan diri. Saat ditanya “ Siapa Namamu ?” La Gaja menjawab, sesuai tatacara tutur kata orang Dompu : La Gaja mada !”. Artinya sebenarnya : Saya Si Gajah. Karena gagal paham tadi, dikira namanya Gajah Mada, maka sejak itu namanya dikenal sebagai Gajah Mada.
Kuburan La Lembo Ro’o Fiko.
Ini sebuah julukan juga yang artinya : Gajah. Jika dihubungkan dengan keengganan Gajah Mada untuk diketahui kuburrnya, kemungkinan besar ini adalah kuburan Gajah Mada yang disamarkan dengan nama Julukan La Lembo Ro’o Fiko (....) Apalagi maksudnya kalau bukan Gajah ?
Dikisahkan, di daerah Hu'u, tempat kuburan La Lembo Ro'o Fiko, ada seorang Ncuhi yang terkenal dengan kesaktiannya. Ncuhi Iro Aro dikisahkan pergi ke daerah yang jauh (Jawa) dan tidak kembali. Anaknya yang juga memiliki kesaktian yang tinggi menyusul ke Jawa untuk mencari Sang Ayah. Inilah yang dikisahkan sebagai Gajah Mada.

3. SEBUAH BUKIT DI WILAYAH PERTANIAN SO MBAWI DORE LA NGGAJA, bertepatan dengan lokasi Negeri Soro Bawa yang telah punah. Konon dari cerita yang beredar di masyarakatsumber, di tempat inilah lahirnya Gajah

Informasi ini bukan untuk menentang informasi yang telah ada, namun sebagai bahan masukan untuk memperkaya informasi yang telah ada.
Sampai saat ini, Kepastian tentang asal usul  dan di mana kuburnya belum ada. Kuburan La Lembo Ro'o Fiko bisa jadi sebagai salah satu Kemungkinannya.  
Kuburan yang dengan 6 x 3 m, memang bukan ukuran kuburan seperti biasanya. Bisa dimengerti karena Gajah Mada dikenal sebagai sosok yang tinggi besar.
Jika analisa ini benar, Perang Padompo adalah sebenarnya misi PULANG KAMPUNGNYA Sang Maha Patih ?
Entahlah .....Yang jelas niat Gajah Mada terhalang oleh meletusnya perang Bubat.

sumber : http://dompunyasejarah.blogspot.com

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar