Gaya dan Tipe-Tipe Kepemimpinan


Gaya dan Tipe-Tipe Kepemimpinan
Gaya dan Tipe-Tipe Kepemimpinan 


kepemimpinan secara ilmiah berkembang bersamaan dengan pertumbuhan ilmu tentang memimpin.  hal ini dapat dilihat dari banyaknya literatur yang mengkaji mengenai kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari buku saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin. 

        Pemimpin biasanya memilki kemampuan verbal yang luar biasa, sehingga dapat mengkomunikasikan apa yang diinginkannya kepada para pengikutnya. Dorongan yang  luar biasa dalam dirinya untuk memenuhi keinginan-keinginannya. Sehingga menimbulkan keinginan untuk memimpin orang agar semua keinginannya dapat terpenuhi. Seorang pemimpin mengerti pentingnya kerja sama. Mereka mencapai sukses dalam peranan kepemimpinan adalah mereka berhasil menggerakkan pengikut mereka untuk bekerja sama. 

        Seorang manajer dalam memimpin organisasi dan dalam mengantur serta mengendalikan sumber daya yang ada harus memiliki skill kepemimpinan yang baik Menurut sejarah, masa "kepemimpinan muncul pada abad 18. 

Berikut adalah beberapa pengertian Kepemimpinan menurut para ahli, antara lain

        Kepemimpinan adalah perilaku seorang individu ketika ia mengarahkan aktivitas sebuah kelompok menuju suatu tujuan bersama (Hemphill & Coons, 1997:7)

        Kepemimpinan adalah suatu jenis hubungan kekuasaan yang ditandai oleh persepsi anggota kelompok bahwa anggota kelompok lain mempunyai hak untuk merumuskan pola perilaku dari anggota yang pertama dalam hubungannya dengan kegiatannya sebagai anggota kelompok ( Janda, 1960:358)

      Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dilaksanakan dan diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler & Massarik, 1961:24) 

       Kepemimpinan adalah interaksi antara manusia dimana salah satunya menyajikan satu jenis informasi tertentu sedemikian rupa sehingga yang lain yakin bahwa hasilnya akan lebih baik jika ia berperilaku sesuai dengan cara  yang dianjurkan atau diharapkan ( Jacobs, 1970:232)

        Kepemimpinan adalah merupakan pengawalan dan pemeliharaan suatu struktur dalam harapan dan interaksi ( Stogdill, 1974:411). 

         Kepemimpinan adalah tambahan pengaruh yang lebih tinggi dan diatas mekanisme pencapaian dengan arahan rutin dari organisasi ( Katz & Kahn, 1978:528) 

         Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas sebuah kelompok yang terorganisasi untuk menuju pencapaian suatu tujuan ( Roach & Behling, 1984:46) 

Gaya dan Tipe-Tipe Kepemimpinan 

        Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Masing-masing gaya tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan. Seorang pemimpin akan menggunakan gaya kepemimpinan sesuai kemampuan dan kepribadiannya. Setiap pimpinan dalam memberikan perhatian untuk membina, menggerakkan dan mengarahkan semua potensi pegawai di lingkungannya memiliki pola yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya Perbedaan itu disebabkan oleh gaya kepemimpinan yang berbeda-beda pula dari setiap pemimpin. Kesesuaian antara gaya kepemimpinan, norma-norma dan kultur organisasi dipandang sebagai suatu prasyarat kunci untuk kesuksesan prestasi tujuan organisasi. 

Jenis-jenis Gaya Kepemimpinan

      Pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Sedang kan apabila berdasarkan kepribadian maka gaya kepemimpinan dibedakan menjadi (Robert Albanese, David D. Van Fleet, 1994): 

i. Gaya Kepemimpinan Karismatis. 

       kepemimpinan kharismatis adalah gaya kepemimpinan yang mampu menarik atensi banyak orang, karena berbagai faktor yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang merupakan anugerah dari Tuhan Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah kuning. Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini ialah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan kepribadian kuning ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan. Namun, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa saya analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya ". Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang-orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsistenan pemimpin tersebut. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf dan janji.

Gaya kepemimpinan kharismatis bisa efektif jika 

1). Mereka belajar untuk berkomitmen, sekalipun seringkali mereka akan gagal 

2). Mereka menempatkan orang-orang untuk menutupi kelemahan mereka, dimana kepribadian ini berantakan dan tidak sistematis.

ii. Gaya Kepemimpinan Otoriter 

         Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan. Dalam gaya kepemimpinan otoriter, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya. 

       Pemimpin yang menjalankan gaya kepemimpinan ini juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apa pun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin. Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah merah. Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada pada pencapaian prestasinya. Tidak ada satu pun tembok yang dapat menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah - langkahnya penuh perhitungan dan sistematis. Dingin dan agak sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka lebih mementingkan tujuan, sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya. Gaya kepemimpinan ini menganggap bahwa semua orang adalah musuh, entah itu bawahannya atau rekan kerjanya.

iii. Gaya Kepemimpinan Demokratis

        Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahannya. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai  tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi mengenai tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah putih. Pada gaya kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggotanya diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Gaya kepemimpinan demokratis ini akan efektif bila : 

1). Pemimpin mau berjuang untuk berubah ke arah yang lebih 

2). Punya semangat bahwa hidup ini tidak selalu win-win solution, ada kalanya terjadi win-loss solution. Pemimpin harus mengupayakan agar dia tidak selalu kalah, tetapi ada kalanya menjadi pemenang .

iv. Gaya Kepemimpinan Moralis 

       Gaya kepemimpinan moralis adalah gaya kepemimpinan yang paling menghargai bawahannya. Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah biru Biasanya seorang pemimpin bergaya moralis sifatnya hangat dan sopan kepada semua orang. Pemimpin bergaya moralis pada dasarnya memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya. Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang-orang datang karena kehangatannya akan terlepas dari segala kekurangannya. Pemimpin bergaya moralis adalah sangat emosional. Dia sangat tidak stabil, ter kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.

Gaya kepemimpinan moralis ini efektif bila :

1) Keberhasilan seorang pemimpin moralis dalam mengatasi kelabilan emosionalnya seringkali menjadi perjuangan seumur hidupnya.

2) Belajar mempercayai orang lain atau membiarkan melakukan dengan cara mereka, bukan dengan cara anda.

 Tipe-Tipe Kepemimpinan 

Berikut ini macam-macam tipe Kepemimpinan, yaitu.

(I)Tipe Kepemimpinan Kharismatis

        Tipe kepemimpinan karismatis mempunyai kekuatan daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan  (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri.  

(II)Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Materialistis

        Kepemimpinan paternalistis lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

    Sedangkan untuk tipe  kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan ini adanya sikap over protective (terlalu melindungi) disertai kasih sayang yang berlebih.

(III)Tipe Kepemimpinan Militeristik

     kepemimpinan militeristik sangat mirip dgn kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (I) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan sering kali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, seperti upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.

(IV)Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)

         Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (I) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan sesuai pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.

(V)Tipe Kepemimpinan Laissez Faire

        Pada  kepemimpinan tipe ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai suatu simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukannya sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena nepotisme. Oleh karenanya organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.

(VI)Tipe Kepemimpinan Populistis

      Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.

(VII) Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif

       Kepemimpinan  administratif adalah  kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpin ini biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta suatu sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, industri, manajemen modem dan perkembangan sosial di tengah masyarakat.

(VIII)Tipe Kepemimpinan Demokratis

      Kepemimpinan tipe demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerja sama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak hanya terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.

      Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu untuk memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.

Kesimpulan dari Tipe Kepemimpinan tersebut : 

       Pada dasanya Tipe kepemimpinan ini bukan suatu hal yang mutlak untuk  diterapkan, karena pada dasanya semua jenis gaya kepemimpinan itu memiliki keunggulan masing-masing. Pada situasi tertentu atau keadaan tertentu dibutuhkan gaya kepemimpinan yang otoriter, walaupun pada umumnya gaya kepemimpinan yang demokratis lebih bermanfaat. Tergantung dari situasi dan kondisi yang tepat diterapkannya gaya kepemimpinan yang sesuai dan relevan.





---------------------------

Sumber

Yusuf Yusmar, Dinamika Kelompok, diterbitkan oleh CV ARMICO, 1998 Bandung.

Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Sosial diterbitkan oleh Balai Pustaka, 1998 Jakarta.

Wahjosumidjo, kepemimpinan dan motivasi, Jakarta , ghalia Indonesia, 1994 

Wildan Zulkarnain, dinamika kelompok, Jakarta, bumi aksara, 2013


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar