Materi Pilar Negara ( PANCASILA ) TWK SKD CPNS


Materi Pilar Negara ( PANCASILA ) TWK SKD CPNS
Materi Pilar Negara ( PANCASILA ) TWK SKD CPNS





a. Sejarah Lahirnya Indonesia

Istilah  Pancasila  berasal  dari  bahasa Sansakerta, terdiri dari dua   kata   yakni   ‘panca’   dan   ‘sila’.     Panca     berarti     lima,     sedangkan  sila  berarti  prinsip  atau  asas.  Sehingga  pengertian    pancasila    adalah    lima    prinsip     atau     asas     dalam     kehidupan berbangsa dan bernegara        bagi        Indonesia.        Dengan   kata   lain,   Pancasila   adalah  ideologi  dasar  negara  Republik Indonesia. 

Sejarah  perumusan  Pancasila  dimulai  dari  sidang  BPUPKI  dan  Piagam  Jakarta  dan  kemudian  disahkan  lewat  sidang  PPKI.  Tanggal 1 Juni kemudian diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila. 

Pada  awalnya,  terdapat    beberapa usulan  dalam  penyusunan  dasar   negara   yakni   dari   Mohammad   Yamin,   Soepomo   dan   Soekarno pada sidang BPUPKI tersebut ditampung dan kemudian  dibahas  lagi.  Dibentuklah  panitia  kecil  untuk  membahas  rumusan  dasar  negara  Indonesia  lebih  lanjut  yang  bernama  Panitia  Sembilan  yang  beranggotakan  9  orang.  Namanama  anggota Panitia Sembilan terdiri dari Soekarno (ketua), Mohammad Hatta (wakil ketua), Achmad Soebarjo, Mohammad Yamin, H.   Agus   Salim,   Wachid   Hasyim,   Abdoel   Kahar   Moezakir,   Abikoesno Tjokrosoejoso dan Alexander Andries Maramis

Panitia yang beranggotakan sembilan orang ini berhasil merumuskan   naskah   Rancangan   Pembukaan   UUD   yang   dikenali sebagai  Piagam  Jakarta.  Adapun  rumusan  Pancasila  yang  termaktub dalam Piagam Jakarta adalah sebagai berikut:

  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksan dalam permusaywaratan/perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

BPUPKI       kemudian       mengadakan       sidang     kedua     dengan     beberapa     agenda,  salah  satunya  adalah  untuk  membahas  hasil  kerja  Panitia  Sembilan. Akhirnya dihasilkan sejumlah kesepakatan      termasuk      kesepakatan      dasar negara Indonesia yakni Pancasila    seperti    yang    tertuang    dalam    Piagam Jakarta.

Indonesia   kemudian   memproklamasikan   kemerdekaan   pada   tanggal  17  Agustus  1945.  Sehari  setelahnya  diadakan  sidang  PPKI.     PPKI     adalah     singkatan     dari     Panitia     Persiapan     Kemerdekaan  Indonesia,  yang  dibentuk  untuk  menggantikan  tugas BPUPKI setelah dibubarkan pada 7 Agustus 1945.

Sidang  PPKI  diadakan  selama  tiga  kali,  yakni  pada  tanggal  18  Agustus, 19 Agustus dan 22 Agustus 1945. Pada sidang pertama PPKI,  diputuskan  perubahan  pada  sila  pertama  yang  semula  berbunyi  ‘Ketuhanan  dengan  kewajiban  menjalankan  syariat  Islam  bagi  pemeluk-pemeluknya’,  kemudian  diubah  menjadi  ‘Ketuhanan  Yang  Maha  Esa’.  Usulan  ini  disampaikan  oleh  Mohammad Hatta. Sehingga kemudian bunyi teks Pancasila menjadi sebagai berikut:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan  yang  dipimpin  oleh  hikmat  kebijaksanaan  dalam permusyawaratan/perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Putusan  mengenai  rumusan  Pancasila  ini  kemudian  ditetapkan  kembali lewat instruksi presiden nomor 12 thun 1968 oleh presiden  Soeharto  untuk  menegaskan  pembacaan,  penulisan  atau  pengucapan teks pancasila.

Pada tanggal 1 Juni 2016, presiden Joko Widodo kemudian menetapkan  tanggal  1  Juni  sebagai  Hari  Lahir  Pancasila  dan  ditetapkan   juga   sebagai   hari   libur   nasional.   Keputusan   ini ditetapkan  berdasarkan  Keputusan  Presiden  Nomor  24  Tahun  2016.

b. Kedudukan dan Fungsi Pancasila

Dari berbagai macam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai titik pusat pembahasan adalah kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Secara yuridis ketatanegaraan, Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia sebagaimana terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara   Republik   Indonesia   Tahun   1945   yang   kelahirannya   ditempa  dalam  proses  perjuangan  kebangsaan  Indonesia  sehingga  perlu  dipertahankan  dan  diaktualisasikan.  Namun,  perlu  dipahami  bahwa  asal  mula  Pancasila  sebagai  dasar  Negara  Indonesia adalah digali dari unsur-unsur yang berupa nilai-nilai yang terdapat pada bangsa Indonesia yang berupa pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karenanya, kedudukan dan fungsi Pancasila yang pokok terdapat dua macam, yaitu sebagai Dasar Negara   Republik   Indonesia   dan   sebagai   Pandangan   Hidup   Bangsa Indonesia. Berikut penjelasannya.

1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pandangan  hidup  yang  terdiri  atas  kesatuan  rangkaian  nilai-nilai  luhur  adalah  suatu  wawasan  yang  menyeluruh  terhadap kehidupan. Pandangan hidup berfungsi sebagai kerangka acuan, baik untuk menata kehidupan diri pribadi  maupun  dalam  interaksi  antarmanusia  dalam  masyarakat  serta  alam  sekitarnya.  Pandangan  hidup  bangsa  dapat  disebut  sebagai  ideologi  bangsa  (nasional),  dan  pandangan hidup Negara dapat disebut sebagai ideologi Negara.  Sebagai  intisari  dari  nilai  budaya  masyarakat  Indonesia  maka  Pancasila  merupakan  cita-  cita  moral  bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk berperilaku luhur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagai berikut:

  1. Pancasila  sebagai  dasar  Negara  merupakan  sumber  dari  segala  sumber  hukum  (Sumber  tertib  hukum)  Indonesia.
  2. Meliputi  suasana  kebatinan  (Geistlichenhintergrund)  dari Undang-Undang Dasar 1945.
  3. Mewujudkan   cita-cita   hukum   bagi   hukum   dasar   Negara (baik hukum dasar tertulis maupun tidak tertulis).
  4. Mengharuskan  UUD  mengandung  isi  yang  mewajibkan  pemerintah  memegang  teguh  cita-cita  moral  rakyat yang luhur.
  5. Merupakan  sumber  semangat  bagi  UUD  1945  bagi  penyelenggara Negara

3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia berakar   pada   pandangan   hidup   dan   budaya   bangsa.   Karena  ciri  khas  Pancasila  memiliki  kesesuaian  dengan  bangsa Indonesia


c. Pengamalan Nilai-nilai dalam Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa 

> Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang  Maha Esa.

> Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan  agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. 

> Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 

> Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

> Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai  makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

> Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

> Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

> Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. 

3. Persatuan Indonesia

> Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa  dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

> Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

> Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

> Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

> Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai  kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.

> Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

> Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

> Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

> Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

> Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

> Menghormati hak orang lain.

> Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

> Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang 

lain. 


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar