Berbagai Macam Definisi Rumusan Kepemimpinan Sebagai Konsep Manajemen Ralph m. Stogdill(1974)


Berbagai Macam Definisi Rumusan Kepemimpinan Sebagai Konsep Manajemen Ralph m. Stogdill(1974)
Berbagai Macam Definisi Rumusan Kepemimpinan Stogdill(1974) 




macam macam definisi rumusan Kepemimpinan sebagai konsep manajemen menurut Ralph m. Stogdill(1974) 

Kepemimpinan sebagai konsep manajemen seperti dikemukakan oleh Ralph m. Stogdill(1974) dirumuskan ke dalam berbagai macam definisi, bergantung dari mana titik tolak pemikirannya. Timbul macam-macam definisi.

Disebutkan bahwa, kepemimpinan adalah:

1. suatu seni untuk menciptakan kesesuaian paham,

2. suatu bentuk persuasi dan inspirasi,

3. suatu kepribadian yang mempunyai pengaruh, 

4. tindakan dan perilaku,

5. titik sentral proses kegiatan kelompok,

6. hubungan kekuatan/kekuasaan, 

7. sarana pencapaian tujuan, 

8. suatu hasil dari interaksi,

9. adalah peranan yang dipolakan, 

10. sebagai inisiasi (permulaan) struktur.

Uraian penjelasannya 

Untuk lebih mendalami arti dan lingkup pengertian butir-butir kepemimpinan di atas, di bawah ini akan dikemukakan beberapa uraian serta penjelasan secara singkat sebagai berikut:

1. Kepemimpinan sebagai suatu seni untuk menciptakan kesesuaian paham. (leadership as theartofinducingcompliance). 

  Ini berarti bahwa setiap pemimpin (leader) melalui kerja sama yang sebaik-baiknya harus mampu membuat para bawahan mencapai hasil yang telah ditetapkan. Peranan pemimpin memberikan dorongan terhadap bawahan untuk mengerjakan apa yang dikehendaki pemimpin. Oleh karena itu, kepemimpinan adalah suatu seni bagai mana membuat orang lain mengikuti serangkaian tindakan dalam mencapai tujuan. 

2. Kepemimpinan sebagai suatu bentuk persuasi dan inspirasi. (leadership as a formofpersuation). 

Kepemimpinan adalah suatu kemampuan mempengaruhi orang lain yang dilakukan bukan melalui paksaan melainkan himbauan dan persuasi.

3. Kepemimpinan adalah suatu kepribadian yang memiliki pengaruh

(leadership as personalityanditseffects)

Kepribadian dapat diartikan sebagai sifat-sifat (traits) dan watak yang dimiliki oleh pemimpin yang menunjukkan keunggulan, sehingga menyebabkan pemimpin tersebut memiliki pengaruh terhadap bawahan.

4. Kepemimpinan adalah tindakan dan perilaku (leadership as actorbehavior)

Kepemimpinan dalam arti ini digambarkan sebagai serangkaian perilaku seseorang yang mengarahkan kegiatan-kegiatan bersama. Dari serangkaian perilaku tersebut dapat berupa menilai anggota kelompok, menentukan hubungan kerja sama, mampu memperhatikan kepentingan bawahan, dan sebagainya.

5. Kepemimpinan merupakan titik sentral proses kegiatan kelompok (leadership as a focusofgroupprocesses). 

Kepemimpinan sebagai titik sentral, sebab dalam kehidupan organisasi dari kepemimpinan diharapkan lahir berbagai gagasan baru, yang memberikan dorongan lahirnya perubahan, kegiatan dan seluruh proses kegiatan kelompok. Oleh karena itu, kepemimpinan tidak dapat dipisahkan daripada kehidupan kelompok dan menduduki posisi tinggi dalam kehidupan kelompok dalam menentukan struktur kelompok, suasana kelompok dan aktivitas kelompok.

6. Kepemimpinan merupakan hubungan kekuatan dan kekuasaan (leadership as a powerrelation).   

Kepemimpinan sebagai suatu bentuk hubungan sekelompok orang, hubungan antara yang memimpin dan yang dipimpin, di mana hubungan tersebut mencerminkan seseorang atau sekelompok orang berperilaku karena akibat adanya kewibawaan/kekuasaan yang ada pada orang yang memimpin. Dan dalam hubungan ini orang yang memimpin lebih banyak mempengaruhi daripada yang dipengaruhi.

7. Kepemimpinan sebagai sarana pencapaian tujuan (leadership as aninstrumentofgoalachievement).  

Dalam hubungan ini pemimpin merupakan seseorang yang memiliki suatu program dan yang berperilaku secara bersama-sama dengan anggota-anggota kelompok dengan mempergunakan cara atau gaya tertentu, sehingga kepemimpinan mempunyai peranan sebagai kekuatan dinamik yang mendorong, memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

8. Kepemimpinan merupakan hasil dari interaksi (leadership as aneffectofinteraction). 

Kepemimpinan sebagai suatu proses sosial, merupakan hubungan antarpribadi, di mana pihak Iain mengadakan penyesuaian. Suatu proses di mana saling mendorong dalam mencapai tujuan bersama. Jadi, kepemimpinan bukan merupakan sebab melainkan sebagai akibat atau hasil daripada .perilaku kelompok. Kepemimpinan timbul dari proses interaksi kelompok itu sendiri. Kepemimpinan adalah benar, apabila diakui dan didukung oleh anggota kelompok.

9. Kepemimpinan adalah peranan yang dibedakan (leadership as a differentiatedrole). 

Dalam kehidupan organisasi masing-masing anggota mempunyai peranan yang berbeda-beda. Dalam pencapaian tujuan anggota kelompok mempunyai sumbangan yang berbeda-beda. Demikian pula kepemimpinan yang muncul sebagai akibat interaksi dalam kehidupan organisasi, karena kelebihan-kelebihan dan sumbangannya dia diangkat peranannya sebagai pemimpin. Sejauh seseorang dipandang Oleh anggota-anggota Iain sebagai sumber yang dapat memberikan sumbangan yang tidak dapat diabaikan, ia akan diangkat dan diakui sebagai pemimpin.

10. Kepemimpinan adalah sebagai inisiasi struktur (leadership as theinitiationofstructure). 

Kepemimpinan jangan dipandang sebagai jabatan pasif, melainkan harus berperan sebagai suatu jabatan yang terlibat dalam suatu tindakan memenuhi pembentukan struktur dalam interaksi, sebagai bagian dari proses pemecahan masalah bersama



Menjadi seorang pemimpin dan menggunakan kepemimpinannya membutuhkan keahlian Kemampuan untuk membantu kelompok mencapai tujuan dan menjaga hubungan kerjasama yang efektif antar anggota disebut sebagai kemampuan kepemimpinan. 

Kamus Oxford mencatat kata leader (pemimpin) dalam bahasa Inggris muncul pada awal tahun 1300, sedangkan kata leadership (kepemimpinan) belum muncul sampai dengan tahun 1800. Namun, secara struktural maupun fungsional kedua kata tersebut sulit dipisahkan, karena pemimpin dan kepemimpinan saling berkaitan. Berdasarkan hal tersebut maka terdapat semacam rumusan mengenai kepemimpinan dan pemimpin dalam sebuah formula dimana kepemimpinan (K) adalah fungsi (1) dari pemimpin (p). bawahan (b), dalam situasi (s) tertentu. 

K=f(p, b, s)

Apabila

 Analisis menunjukkan proses kepemimpinan dapat muncul kapan saja dan dimanapun, apabila terdapat unsur: (1) ada orang yang memimpin: (2) ada orang-orang yang dipimpin; (3) ada kegiatan atau tindakan penggerakan bawahan untuk mencapai tujuan; dan (4) ada tujuan yang ingin dicapai bersama (Burhanuddin, 2002). 


Wildan Zulkarnain, dinamika kelompok, Jakarta, bumi aksara, 2013

Wahjosumidjo, kepemimpinan dan motivasi, Jakarta , ghalia Indonesia, 1994

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar