3 Fungsi Media Pembelajaran Menurut Kemp dan Dayton
media pembelajaran |
Heinich, dan kawan-kawan. (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pengajaran. Sejalan dengan batasan ini, Hamidjojo dalam Latuheru (1993)memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
Acapkali kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1986) di mana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.
Apa pun batasan yang diberikan, ada persamaan-persamaan di antaranya yaitu bahwa media adalah sebagai penyalur pesan dari pengirim ke penerima sehingga mampu meningkatkan kemampuan pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN Menurut Kemp dan Dayton.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Menurut Kemp dan Dayton (1985:28), media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu akan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok yang besar jumlahnya, yaitu dalam hal
(1) memotivasi minat atau tindakan,
(2) menyajikan informasi, dan
(3) memberi instruksi
(1) memotivasi minat atau tindakan,
(2) menyajikan informasi, dan
(3) memberi instruksi
rincian penjelasan mengenai ketika funsi tersebut sebagai berikut
1. Memotivasi minat atau tindakan
Memotivasi minat atau tindakan yang dimaksud disini adalah media pembelajaran dapat direalisasikan dengan menggunakan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapak dari media tersebut adalah dapat melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan sumbangan materi). Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi.
2. Menyajikan Informasi
Dalam tujuan informasi media pembelajaran dapat dipergunakan dalam rangkapenyajian informasi di hadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajiannya bersifat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika pendemngar atuau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapakan pada saat itu dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidak setujuan mereka secara mental, atau terbatas pada persaan tidak atau kurang senang, netral, atau senang.
3. Memberi Instruksi
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Maka materi harus dirancang secara lebih sistemati dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberkan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Sedangkan untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat sangat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pengajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pengajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.
Dari uraian-uraian diatas berbagai manfaat media pembelajaran telah dibahas oleh banyak ahli. Menurut Kemp dan Dayton (1985, 3-4) meskipun telah lama disadari bahwa banyak keuntungan penggunaan media pembelajaran, penerimaannya serta pengintegrasiannya ke dalam program-program pengajaran belajar amat lambat. Mereka mengemukakan bebearapa hasil peneletian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung adalah sebagai berikut :
1. Penyampaian pelajaran lebih baku. Dalam setiap pelajaran yang melihat atau mendengar penyajian melalui media penerimaan pesan yang sama. Meskipun para guru menyajikkan tafsiran isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan adanya penggunaan media maka ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut.
2. Pembelajaran lebih menarik, dengan adanya media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikkan. Kejelesan dan keruntutan pesa, daya tarik image yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa medi a memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam proses hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
4. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu yang singkat dalam mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang sudah terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas.
6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan ataupun diperlukan terutama jika sebuah media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
8. Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif, yang dimaksud yakni bahwa beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga dapat mempermudah memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasehat siswa.
_____________________
Sumber:
Arief s. Sadiman, dkk, 2002, media pendidikan, Jakarta: raja grafindo persada
Azhar Arsyad, 2002, media pembelajaran, Jakarta: raja grafindo persada.
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2011, media pembelajaran, Bogor : ghalia Indonesia
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar