Prinsip prinsip Motivasi Belajar Menurut Kenneth H. Hover


Prinsip prinsip Motivasi Belajar Menurut Kenneth H. Hover


sebelum membahas prinsip Motivasi Belajar Menurut Kenneth H. Hover terlebih dahulu mengulas secara singkat mengenai Motivasi Belajar 

Motivasi belajar terdiri dari dua kata yang mempunyai pengertian sendiri-sendiri. Namun kedua pengertian tersebut membentuk satu pengertian pembahasan. Motivasi berasal dari bahasa Inggris "motive" yang diambil dari kata asalnya ‘motion’ yang berarti "gerak atau sesuatu yang bergerak".

Sedangkan pengertian belajar menurut oleh Thobroni Rusyan dkk yakni “Arti luas ialah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk belajar dalam penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan mengenai nila-nilai, pengetahun, kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam kaitannya dengan berbagai hal dan aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi.

 Kenneth H. Hover mengemukakan prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut:

1) Pujian lebih efektif daripada hukuman. Suatu Hukuman bersifat menghentikanperbuatan, sedangkan pujian bersifat menghargai apa yang telah dilakukan. Karena itu pujian besar nilainya bagi motivasi belajar murid.

2) Semua murid mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan. Kebutuhan-kebutuhan menyatakan diri dalam berbagai bentuk yang berbeda. Murid-murid yang dapat memenuhi kebutuhannya secara efektif melalui kegiatan-kegiatan belajar hanya memerlukan sedikit bantuan di dalam motivasi dan disiplin. 

3) Motivasi yang berasal dari dalam diri individu lebih efektif daripada motivasi yang dipaksakan dari luar. Sebabnya karena kepuasan yang diperoleh oleh individu itu sesuai dengan ukuran yang ada dalam diri murid sendiri.

4) Terhadap jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan usaha pemantauan (reinforcement). Apabila sesuatu perbuatan belajar mencapai tujuan maka terhadap perbuatan itu perlu segera diulang kembali setelah beberapa menit kemudian, sehingga hasilnya lebih mantap. Pemantapan perlu dilakukan dalam setiap tingkatan pengalaman belajar.

5) Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain Guru yang berminat tinggi dan antusias akan menghasilkan murid murid yang juga berminat tinggi dan antusias pula. Demikian murid yang antusias akan bisa mendorong motivasi murid-murid lainnya.

6) Pemahaman yang jelas terhadap tujuan akan merangsang motivasi. Apabila seseorang telah menyadari tujuan yang hendak dicapainya maka perbuatannya ke arah itu akan lebih besar daya dorongannya.

7) Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya daripada apabila tugas-tugas itu dipaksakan oleh guru. Apabila murid diberi kesempatan menemukan masalah sendiri dan memecahkannya sendiri maka akan mengembangkan motivasi dan disiplin lebih baik.

8) Pujian-pujian yang datangnya dari luar (externalreward) kadang kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya.

9) Teknik dan proses mengajar yang bermacam-macam adalah efektif untuk memelihara minat murid Cara mengajar yang bervariasi ini akan menimbulkan situasi belajar yang menantang, dan menyenangkan seperti halnya bermain dengan alat permainan yang berlainan.

10) Manfaat minat yang telah dimiliki oleh murid adalah bersifat ekonomis Minat khusus yang telah dimiliki oleh murid, minatnya bermain bola basket, akan mudah ditransferkan kepada minat dalam bidang studi atau dihubungkan dengan masalah tertentu dalam bidang studi.

11) Kegiatan-kegiatan yang akan dapat merangsang minat murid-murid yang kurang mungkin tidak ada artinya (kurang berharga) bagi para siswa yang tergolong pandai. Hal ini dikarenakan sebab berbedanya tingkat abilitas di kalangan siswa. Karena itu, guru yang hendak membangkitkan minat murid muridnya supaya menyesuaikan usahanya dengan kondisi-kondisi yang ada pada mereka.

12) Kecemasan yang besar menimbulkan kesulitan belajar. Kecemasan ini yang akan mengganggu perbuatan belajar siswa, sebab akan mengakibatkan pindahnya perhatiannya kepada hal lain. sehingga kegiatan belajarnya menjadi tidak efektif.

13) Kecemasan dan frustrasi yang lemah dapat membantu belajar, dapat juga lebih baik Keadaan emosi yang lemah dapat menimbulkan perbedaan yang lebih energik, kelakuan yang lebih hebat.

14)  Apabila tugas tidak terlalu sukar dan apabila tidak ada maka frustrasi secara cepat menuju ke demoralisasi. Karena terlalu sulitnya tugas itu maka akan menyebabkan murid murid melakukan hal-hal yang tidak wajar sebagai manifestasi dari frustrasi yang terkandung di dalam dirinya.

15) Setiap murid mempunyai tingkat-tingkat frustrasi toleransi yang berlainan. Ada murid yang karena kegagalannya justru menimbulkan incentive tetapi ada siswa yang selalu berhasil malahan menjadi cemas terhadap kemungkinan timbulnya kegagalan, misalnya tergantung pada stabilitas emosinya masing-masing.

16) Tekanan kelompok murid (per grup) kebanyakan lebih efektif dalam motivasi daripada tekanan paksaan org dewasa.

17) Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas murid.Dengan teknik mengajar yang tertentu motivasi murid-murid dapat ditujukan kepada kegiatan-kegiatan kreatif. Motivasi yang telah dimiliki oleh murid apabila diberi semacam penghalang seperti adanya ujian yang mendadak, peraturan-peraturan sekolah, dan lain-lain maka kegiatan kreatifnya akan timbul sehingga ia lolos dari penghalang tadi.

Cara menggerakan motivasi belajar siswa

1) Memberi angka
2) Pujian
3) Hadiah
4) Kerja kelompok
5) Persaingan
6) Tujuan dan level of aspiration
7) Sarkasme (jalan mengajak)
8) Penilaian
9) Karyawisata dan ekskursi
10) Film pendidikan
11) Belajar melalui media.

Kesimpulan
Motivasi adalah Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin dicapai. Jhon P. Campbell menambahkan definisinya bahwa Motivasi mencakup didalamnya arah atau tujuan tingkah laku kekuatan respond dan kegigihan. Dan akhimya membentuk suatu konsep seperti Drive (dorongan), Need (Kebutuhan),Incentive(Rangsangan),Reward (Ganjaran),Reinforcement (penguatan), GoalSetting (Ketetapan Tujuan) expectancy (Harapan).

Motivasi terbagi menjadi 2 bentuk yaitu
  1. Motivasi interistik yaitu motivasi yang timbul dari diri seseorang.
  2. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang didapat dari luar / usaha pembentukan dari orang lain.

Strategi pembelajaran untuk mengembangkan motivasi belajar pada siswa dapat dengan cara:
Tataran diluar kelas Siswa diajak berfikir keluar dari ruang lingkup sekolah. Fasilitator mengarahkan / memberi gambaran akan kejadian yang lebih kongkrit yang akan mereka hadapi  dimasa depan.
Tataran didalam kelas Untuk membangun dan mengembangkan motivasi belajar siswa ada sejumlah cara yang dapat dilakukan oleh guru didalam kelasnya, diantaranya: memberikan reward, target pencapaian belajar harus jelas, memberikan kesan hangat dalam kelas, tidak menjatuhkan pendapat siswa ,tugas harus sesuai dengan kemampuan siswa, remedial / memberikan kesempatan siswa menyelesaikan tugasnya hingga tuntas.




Sumber
Tabrani Rusyan, dkk, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: CV. Remaja, 1988)
Oemar hamalik,  proses belajar mengajar,  jakarta bumi aksara, 2004
Prof. Dr. H. Mohammad Asrori,M.Pd (Psikologi pembelajaran) Cv. Wacana Prima  2007
Drs. M. NgalimPurwanto,MP.(Psikologi Pendidikan) PT Remaja RosdakaryaBandung.
Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar