Pengertian Karangan eksposisi atau Karangan Bahasan
Karangan eksposisi atau karangan bahasan yaitu karangan yang menjelaskan sesuatu dengan cara merumuskan pengertian, memerinci, dan menguraikan, membandingkan, memberi contoh, menyimpulkan dan menafsirkan sesuatu (Rusyana, 1984:135). Karangan eksposisi merupakan bentuk karangan yang banyak dipergunakan dalam menyampaikan uraian. Dalam menyampaikan uraiannya, penulis tidak berusaha mempengaruhi atau memaksa pembaca untuk menerima atau menolak pendapatnya. Eksposisi, yaitu karangan yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan pembaca dengan memaparkan suatu fakta/informasi atau peristiwa (Keraf, 1981).
Selain itu, karangan eksposisi merupakan karangan yang mempunyai tujuan utama untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama informasi. Hal atau sesuatu yang dikomunikasikan itu terutama berupa:
(1) data faktual, misalnya tentang suatu kondisi yang benar-benar terjadi atau bersifat historis, tentang bagaimana sesuatu, misalnya operasi pemrograman komputer, bagaimana suatu operasi diperkenalkan;
(2) suatu analisis atau suntu penafsiran yang objektif terhadap seperangkat fakta; dan
(3) mungkin juga tentang fakta seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian yang khusus, asalkan tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi.
Dalam bahasa Inggris eksposisi berasal dari kata exposition yang berarti membuka atau memulai Jadi, yang harus diingat adalah bahwa tujuan utama karangan eksposisi itu semata-mata untuk memerikan informasi dan tidak sama sekali untuk mendesak atau memaksa pembaca untuk menerima pandangan atau pendirian tertentu sebagai sesuatu yang benar.
sering kali eksposisi itu disusun pendek dan sederhana. Misalnya, petunjuk cara menggunakan obat untuk penyakit-penyakit tertentu. atau letak gedung rektorat, gedung gymnasium, stadion, dan lain-lain. Tidak jarang pula ada karangan eksposisi yang panjang dan sukar banyak ditulis Misalnya, menguraikan teori/gagasan baru tentang sesuatu. Namun, baik pendek maupun panjang, baik mudah maupun sukar, setiap eksposisi harus dipersiapkan dengan saksama dan optimal. Sebelum memaparkan sesuatu harus memahaminya terlebih dahulu. Jika tidak, eksposisi yang disusun akan kabur. Oleh karena itu, gagasan demi gagasan harus disusun secara sistematis, sehingga pembaca akan susah memahaminya
Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan yang berusaha menenangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang
Penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah secara analisis dan terperinci memberikan interpretasi terhadap fakta yang dikemukakan. Dalam tulisan eksposisi, teramat dipentingkan informasi yang akurat dan lengkap Eksposisi merupakan tulisan yang sering digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, atau artikel pada surat kabar atau majalah. Jika hendak menulis bagaimana peraturan bermain sepak bola, cara kerja pesawat, bagaimana membuat tempe misalnya, maka jenis tulisan eksposisi sangat tepat untuk digunakan. Eksposisi berusaha menjelaskan atau menerangkan
Parera (1993:5) mengemukakan bahwa "seorang pengarang eksposisi akan mengatakan, saya akan menceritakan kepada kalian semua kejadian dan peristiwa ini dan menjelaskan agar dapat memahaminya." Dari uraian tersebut, dapat dipahami bahwa untuk menulis karangan eksposisi maka penulis harus memiliki pengetahuan memadai tentang objek yang akan digarapnya. Untuk itu, maka seorang penulis harus memperluas pengetahuan dengan berbagai cara seperti membaca referensi yang berkaitan dengan masalah yang dikaji melakukan penelitian, misalnya wawancara, merekam pembicaraan orang, mengedarkan angket, melakukan pengamatan terhadap objek dan sebagainya.
Untuk menghasilkan tulisan eksposisi yang baik pikiran utama dan pikiran penjelas harus diorganisir dalam bentuk kerangka karangan yang pada umumnya dibagi dalam 3 (tiga) bagian yaitu,
1. bagian pembuka (pendahuluan)
2. bagian pengembangan (isi), dan
3. bagian penutup yang merupakan penegasan ide.
Untuk karangan yang bersifat kompleks, harus diuraikan dalam bentuk subbagian yang lebih rinci. Dalam karangan seperti itu dapat disusun dalam bentuk bab dan diperinci lagi menjadi subbab.
Pada umumnya, untuk memperjelas karangan eksposisi, dapat menyertakan gambar, denah, dan angka-angka. Ada orang mengatakan bahwa satu gambar sama nilainya dengan seribu kata. Jelaslah, betapa pentingnya eksistensi gambar, denah, dan sejenisnya yang sangat membantu terhadap kejelasan uraian pengarangnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat kesimpulan, karangan eksposisi adalah tulisan sebagai berikut.
a. Berupa uraian, rincian, dan contoh.
b. Berbentuk informasi untuk memperluas pengetahuan pembaca.
c. Bersifat ilmiah yang mengandung fakta dan data
d. Berisi pemerian data dengan kata sambung antarkalimat menggunakan frase: yaitu, antara lain, di antaranya, sebagai berikut, terdiri dari, terdiri atas, contoh, misalnya.
Keterampilan
Menulis, M. Yunus dkk., 2013, universitas terbuka
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar