Wisata Gunung Rinjani Lombok NTB


Wisata Gunung Rinjani Lombok NTB

Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8 25' LS dan 116 28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur. Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat Gunung Rinjani dengan titik tertinggi 3.726 m dpl, endominasi sebagian besar pemandangan Pulau Lombok bagian utara.

Nama Rinjani berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya "Yang Agung Menurut dongeng suku Sasak, gunung ini merupakan kediaman Putri Anjani, putri dari dewa tertinggi Pulau Lombok yang berparas cantik. 

Di sebelah barat kerucut Gunung Rinjani terdapat Danau Segara Anak (segara artinya danau, laut) dengan luas 11.000.000 m dengan kedalaman 230 m dikelilingi oleh tebing-tebing yang merupakan dinding kaldera berwarna warni. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Bagitu juga dengan air danau yang berwarna-warni dan pemandangan alamnya sangat menakjubkan. Di danau ini juga banyak terdapat ikan mas dan mujair sehingga sering digunakan untuk memancing ikan. Selain itu, dari puncak Gunung Rinjani, para wisatawan dapat menikmati pemandangan menakjubkan langsung ke arah danau dan keseluruhan kawasan pegunungan. Apabila cuaca dalam keadaan cerah, wisatawan dapat melihat dengan jelas keseluruhan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

Rinjani memiliki panorama yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa, dan pelajar. Suhu udara rata-rata sekitar 20°C, terendah 12°C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus. Selain puncak, tempat yang sering dikunjungi adalah Segara Anakan, sebuah danau kawah di ketinggian 2.000 m dpl. Untuk mencapai lokasi ini kita bisa mendaki dari Desa Senaru atau Desa Sembalun Lawang. Kebanyakan pendaki menyukai start netry dari arah Sembalun, karena bisa menghemat 700 m ketinggian Rute Sembalun agak panjang tetapi datar dan cuaca lebih panas karena melalui padang savana yang terik (suhu dingin, tetapi radiasi matahari langsung membakar kulit). Krim penahan panas matahari sangat dianjurkan Potensi tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional Gunung Rinjani, antara lain jelutung (Laportea stimulans), dedurenan (Aglaia argentea), bayur (Pterospermum javanicum), beringin (Ficus benjamina), jambu-jambuan (Syzygium sp.), keruning (Diptercarpus hasseltii), rerau (D.imbricatus), eidelweis (Anaphalis javanica), dan 2 jenis anggrek endemik, yaitu Perisstylus rintjaniensis, dan P. lombokenensis. Selain terdapat satu jenis mamalia endemik, yaitu musang rinjani (Paradoxurus hemaproditus rinjanicus), juga terdapat kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), lutung budeng (Trachypithecus auratus kohlbruggei), trenggiling Manis javanicus), burung cikukua tanduk (Philemon buceroides neglectus), dawah hutan (Dacula lacenulata sasakensis), kepudang kuduk hitam (Oriolus chinensis broderipii), dan beberapa jenis reptilia.

Bagi para wisatawan, khususnya pencinta alam ada tiga jalur yang bisa ditempuh untuk menuju Gunung Rinjani, yaitu

a Jalur Torean: 

Dari Kota Mataram menuju Desa Torean, Kecamatan Bayan, kabupaten Lombok Barat (4-5 jam kendaraan umum), dari Torean ke puncak Rinjani 8-9 jam jalan kaki) 

b. Jalur Sembalun: 

Dari Kota Mataram menuju Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur (4-5 jam kendaraan umum), dari sembalun ke puncak Rinjani (7 jam jalam kaki).

c. Jalur Senaru: 

Dari Kota Mataram menuju Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Barat (3-4 jam kendaraan umum), dari Senaru ke puncak Rinjani (9-10 jam jalan kaki).







Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar