Stategi dan Prosedur Pembelajaran Istima’


Stategi  dan Prosedur Pembelajaran Istima’

Stategi Pembelajaran Istima’

Pada umumnya, pembelajaran istima’ disampaikan dengan menggunakan media audio. Hal ini dikarenakan untuk mendatangkan natiq ashli tidaklah mudah, sementara itu jika dilakukan oleh guru langsung yang notabene bukan orang Arab asli, biasanya ada perbedaan logat dengan bahasa aslinya. Media audio yang biasa digunakan adalah tape recorder, CD, dan laboratorium bahasa. Hanya saja, jika dilihat dari pertimbangan efisiensi, maka tape recorder dan CD merupakan pilihan media yang cukup murah dan efektif digunakan. Dalam tulisan ini, akan dijelaskan 3 macam strategi pembelajaran istima’ dengan menggunakan media audio tape recorder atau CD.

Kemampuan istima’ itu cukup beragam dan bertingkat-tingkat. Yang paling sederhana, istima’ dimaksudkan untuk memperdengarkan bunyi bahasa Arab kepada siswa untuk ditirukan dan dihafalkannya. Dalam pengembangan strategi ini lebih menitik beratkan pada aspek pemahaman dan pengungkapan kembali terhadap apa yang sudah didengarnya baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran istima’ ini adalah:

Strategi 1 (True or False)

Strategi ini bertujuan untuk melatih kemampuan mendengarkan bacaan dan memahami isi bacaannya secara global. Dalam strategi ini yang dibutuhkan adalah rekaman bacaan dan potongan-potongan teks yang terkait dengan isi bacaan tersebut untuk dibagikan kepada siswa. Langkah-langkahnya adalah:
  •  Bagikan potongan-potongan teks yang dilengkapi dengan alternatif jawaban benar atau salah (B/S).
  • Perdengarkan bacaan atau nash lewat kaset atau CD dan para siswa ditugaskan untuk menangkap isi bacaan secara umum.
  •  Setelah bacaan selesai, para siswa diminta membaca pernyataan-pernyataan yang telah dibagikan, kemudian memberikan jawaban benar atau salah terhadap pernyataan tersebut. Jika pernyataan tersebut sesuai dengan isi bacaan yang didengar, berarti benar, dan jika tidak sesuai maka jawabannya salah.
  • Mintalah masing-masing siswa untuk menyampaikan jawabannya.
  • Perdengarkan sekali lagi kaset tersebut agar masing-masing siswa dapat mencocokkan kembali jawaban yang telah ditulisnya.
  • Berikanlah klarifikasi terhadap semua jawaban tersebut agar semua siswa mengetahui kebenaran dari jawaban mereka masing-masing.

Strategi 2

Strategi ini lebih menekankan pada aspek kemampuan memahami isi bacaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengiringi dalam setiap bacaan tersebut. Langkah-langkahnya adalah:
  • Perdengarkan nash yang sudah direkam dalam kaset maupun CD.
  • Mintalah semua siswa untuk mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting.
  • Mintalah semua siswa untuk menjawab soal-soal yang disampaikan pada akhir bacaan tersebut. Jawaban dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis.
  • Mintalah masing-masing siswa untuk menyampaikan jawabannya (presentasi).
  • Berikan klarifikasi di akhir sessi terhadap jawaban siswa.

Strategi 3

Strategi ini tidak hanya menitik beratkan pada aspek kemampuan memahami isi bacaan, tetapi juga kemampuan untuk mengungkapkan kembali apa yang sudah didengarnya dengan bahasa sendiri. Langkah-langkahnya adalah:
  •  Perdengarkan nash yang sudah direkam dalam kaset atau CD.
  •  Tugaskan kepada setiap siswa untuk mencatat kata-kata kuncinya (keyword) sambil mendengarkan.
  • Setelah selesai, para siswa diminta untuk mengungkapkan kembali isi bacaan tersebut dalam bentuk lisan atau tulisan.
  • Mintalah setiap siswa untuk menyampaikan (mempresentasikan) hasilnya secara bergantian.
  •  Berikan klarifikasi terhadap hasil kerja siswa untuk memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa.

Prosedur Pembelajaran Istima’

Ada beberapa petunjuk umum yang harus diperhatikan oleh seoarang guru dalam pembelajaran istima’, yaitu sebagai berikut:
a.       Contoh
Hendaknya guru menjadi contoh yang baik istima’nya.
b.      Perencanaan Pelajaran
Hendaknya guru membuat rencana pelajaran istima’ dengan baik.
c.       Penyajian pelajaran
d.      Variatif dalam komunikasi, tidak hanya terbatas guru dan siswa, bisa jadi antar siswa.
e.       Kejelasan ketrampilan istima’ yang hendak dicapai.
f.       Memperhatikan kondisi siswa. Guru membedakan siswa yang sama sekali belum pernah berbahasa arab dengan siswa yang sudah pernah.
g.      Ucapannya jelas
h.      Irama dan intonasi ketika berhenti. Guru membedakan antara bagaimana menyampaikan materi dengan ketika dalam situasi sesungguhnya.
i.        Mengembangkan kemampuan memperhatikan
j.        Mengulang-ulang (tidak membatasi pengulangan)
k.      Menyenangkan
l.        Guru berusaha mengkondisikan siswa mengikuti pelajaran istima’


 www.slideshare.net. Prosedur dan Tekhnik Pengajaran Aswat Dan Maharah Al-Istima/’. Diakses pada: 20 September 2012 pukul: 20.24 WIB
Hamid, Abdul, dkk. Metode Dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab. Hal: 84-85
Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar