Konsep Komponen Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan


 

Konsep Komponen Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan

Komponen-komponen kebugaran jasmani adalah kata benda abstrak yang rasa keberadaannya  di   dalam  tubuh   kita   nyata,  tetapi  wujudnya  hanya  bisa dibayangkan. Komponen-komponen kebugaran jasmani adalah faktor penentu derajat kondisi setiap individu. Seseorang dikatakan bugar jika mampu melakukan segala aktivitas kehidupan sehari-hari tanpa mengalami hambatan yang berarti, dan dapat melakukan tugas berikutnya dengan segera.

Pengelompokan jenis komponen kebugaran jasmani banyak sekali ragam dan perbedaanya, akan sangat tergantung dari sudut pandang mana jenis dan pengelompokan tersebut disusun, tinjauan ilmiah yang digunakan, serta atas maksud dan kegunaan apa pengelompokan jenis tersebut akan digunakan. Cara pembeda inilah yang disebut cara pembeda ilmiah yang mendasarkan tinjauan dari sisi ontology, epistimologi, dan aksiologi sebuah ilmu.

Pengelompokan komponen kebugaran jasmani seperti yang tersebut dalam Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Jasmani yang disusun oleh Wahjoedi (1994), adalah: 

(1) Kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan (physical fitness related health) dan 

(2) Kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan (physical fitness related skill). Pada pembagian ini bagian yang pertama terdiri dari daya tahan jantung dan paru-paru (cardiorespiratory), kekuatan (strength), daya tahan otot (muscle endurance), kelentukan (flexibility), dan komposisi tubuh (body composition).

Pada bagian yang kedua (physical fitness related skill) terdiri dari; kecepatan (speed), kelincahan (agility), daya ledak (explosive power), keseimbangan (balance), dan koordinasi (coordination). Selain dari bagaian ini disebut juga kemampuan memanipulasi suatu obyek yaitu ketepatan (accuracy).

Komponen kebugaran jasmani terkait dengan kesehatan dapat dijelaskan pengertiannya sebagai berikut:

1) Daya Tahan (Cardiorespiratory and Muscle Endurance)

Daya tahan (cardiorespiratory and muscle endurance) adalah kemampuan jantung untuk memompa darah dan paru-paru untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot dalam waktu yang lama secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan segara pulih asal dalam waktu yang singkat. Klasifikasi daya tahan: 

a) Daya tahan aerobik/aerobic endurance; 

sistem pengerahan energi (menghirup, menyalurkan, dan menggunakan untuk kontraksi otot) dengan menggunakan oksigen. Kebugaran aerobik dibutuhkan oleh siapapun yang melakukan aktivitas dalam waktu yang lama dan terus menerus, lebih khusus lagi bagi peserta didik yang diarahkan untuk mengambil spesialisi cabang olahraga atletik nomor lari jarak menengah hingga marathon. Tingkat kebugaran aerobik dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan, jenis kelamin, usia, lemak tubuh, tingkat aktivitas.

b) Daya tahan anaerobik/anaerobic endurance; 

adalah merupakan istilah untuk menyebut cara kerja otot dalam waktu yang relatif singkat tanpa menggunakan oksigen. Kerja  otot/kontraksi otot  timbul  dari  pemecahan ATP  (adenosine triphosphate) di dalam otot yang bersumber dari gula darah dan gula otot. Pemecahan ATP ini menimbulkan energi dan ADP (adenosine diposphate), ADP yang ditambah PC (posphocreatine) di dalam otot akan menjadi ATP yang baru. Pembakaran dalam sistem energi yang tidak sempurna akan menyisakan asam laktat, jika asam laktat ini menumpuk terlalu banyak di dalam otot, mengakibatkan kelelahan yang amat sangat dan rasa pegal, bahkan bisa menyebabkan kram  otot.  Asam  laktat  tidak  selalu  merugikan,  sebab  jika menyatu dengan oksigen, asam laktat akan kembali menjadi sumber energi hingga terurai secara tuntas dan keluar menjadi carbon diokside melalui proses pengeluaran nafas, dan ion-ion hidrogen melalui pengeluaran keringat. Untuk mempercepat proses peleburan asam laktat ini diperlukan pengguncangan (shaking), dan bisa dilakukan dengan lari-lari kecil (joging) dalam waktu 15 – 20 menit sesuai dengan tingkat penumpukan.

2) Kekuatan (Strength).

Kekuatan  (strength);  adalah  kemampuan  tubuh  mengerahkan  tenaga  untuk menahan beban yang diberikan. Klasifikasi strength adalah:

a) Kekuatan  maksimum  (maximum  strength);  

kekuatan  ini  memiliki  ciri  jika seseorang hanya mampu mengangkat sekali saja beban yang diberikan dan tidak mampu mengangkat lagi tanpa beristirahat terlebih dahulu, atau dalam istilah kebugaran biasa disebut sebagai 1 RM (1 repetition maximum). Pengetahuan  mengenai  1  RM  ini  akan  sangat  membantu  untuk  dapat mengembangkan   tipe   kekuatan   yang   lainnya   (kekuatan   yang   cepat (elastic/speed strength) dan daya tahan kekuatan (strength endurance).

b) Kekuatan yang cepat (elastic/speed strength); 

tipe kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang  mampu  mengangkat beban  dalam  jumlah  yang  besar  dengan segera (dalam satuan waktu yang  kecil). Dalam istilah yang  lebih umum kecepatan ini dapat juga disebut daya ledak (explosive power).

3) Daya Tahan Kekuatan (Strength Endurance); 

tipe kekuatan ini memiliki ciri jika seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar berulang- ulang dalam waktu yang lama.

4) Komposisi Tubuh.

Komposisi tubuh adalah perbandingan jumlah lemak yang terkandung di dalam tubuh dengan berat badan seseorang. Kandungan lemak yang berlebihan akan mengakibatkan terdesaknya organ tubuh yang lainnya sehingga mengganggu kinerja organ tersebut. Namun lemak tak jenuh yang mudah diurai juga merupakan sumber energi ketika karbohidrat dan cadangan glukosa dan glikogen sudah habis dipakai.

5) Kelentukan (Flexibility).

Kelentukan (flexibility) adalah kemampuan tubuh untuk menggunakan otot dan persendian dengan rentang yang luas. Kelentukan terdiri dari kelentukan dinamis dan kelentukan statis.



Sumber. Warsito, Sugito Adi., Zulkarnaen, Imam., Setiawati, Dewi., 2019. Pengembangan Materi Bola Besar/Kecil, Beladiri, dan PKJ 1., Filosofi Penjas 1., Pengembangan Materi PHS, Aktivitas Air, dan Senam., Filosofi Penjas 2 dan Gerak Berirama., Kelompok Kompetensi A, B, dan C, Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Kemdikbud

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar