Konsep Tempat


 
Konsep Tempat

Tempat

Tempat adalah “ruang (bidang, rumah, daerah, dan sebagainya) yang didiami (ditinggali) atau ditempati” (https://kbbi.web.id/tempat). Karena itu dalam rangka melengkapi pemahaman Anda tentang konsep tempat ini, maka kita akan bahas konsep ruang terlebih dulu sebagai berikut.

Ruang adalah tempat yang memberikan kita hidup karena di dalamnya terdapat unsur-unsur yang diperlukan untuk kehidupan. Menurut istilah geografi umum yang dimaksud dengan ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan  biosfera tempat  hidup  tumbuhan,  binatang  dan  manusia.  Sedangkan menurut istilah geografi regional bahwa ruang adalah suatu wilayah yang mempunyai batasan geografi yaitu batas menurut keadaan fisik, sosial atau pemerintahan yang terjadi dari sebagian permukaan bumi dan lapisan tanah dibawahnya serta lapisan udara di atasnya. Sedangkan, menurut Sumaatmadja (1988), bahwa wujud ruang di permukaan bumi berbentuk tiga dimensi, bentangannya berupa daratan dan perairan, ke arah vertikal berupa lapisan udara. Di dalam ruang ini terdapat benda hidup dan benda mati serta gejala-gejala yang satu sama lainnya beriteraksi. Dengan kata lain, ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk hidup lainya dalam melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya.

Tempat dapat mencerminkan karakter fisik dan sosial suatu daerah. Tempat dibentuk oleh karakterk fisik (iklim jenis tanah, tata air, morfologi, flora dan fauna) dan manusia yang hidup di dalamnya (jumlah penduduk, kepadatan, perkembangan penduduk, pendidikan, pendapatan dan kebudayaannya). Tempat dapat mencerminkan kondisi umum berdasarkan prinsip kesamaan fisik atau manusianya, gurun, plato, dataran, pertanian hortikultura, perkebunan, hutan, pedesaan, metropolitan dll. Tempat dapat diformulasikan untuk memberikan suatu pengertian bentuk bentuk lahan dan aktivitas manusia di permukaan bumi.

Dalam mengkaji tempat dilihatnya dari dua aspek, yaitu site dan situasi. Site berkenaan dengan kondisi internal seperti iklimnya, keadaan tanah, topografi, penduduknya dan segala sumberdaya yang terkandung  di dalamnya. Situasi adalah kondisi eksternal atau kondisi tempat tersebut dibandingkan dengan daerah lainnya.

Bagi kita, konsep tempat jarang dibahas atau diperhatikan karena setiap saat kita sudah terbiasa memilih tempat misalnya ketika kita naik kendaraaan, katakanlah naik angkutan umum, maka pertama kali kita akan mencari tempat duduk yang nyaman. Begitu juga ketika kita memilih tempat untuk tempat tinggal dan memilih tempat untuk usaha. Ketika kita memilih kedua tempat tersebut, kita sungguh serius untuk memikirkan lokasi tempat itu berada agar, dikemudian hari, kita tidak menyesal dengan memilih tempat itu. 

Menurut Epon Ningrum dkk (2006) menjelaskan bahwa perintis pemukiman di suatu pedesaan atau perkampungan dalam menentukan dan memilih tempat setidaknya didasarkan pada:

a. Kemudahan dalam mendapatkan air karena semua orang butuh air. Pola pemukiman yang tampak sekali mendekati sumber mata air adalah di daerah gurun karena pemukimannnya mengelilingi oase.

b. Terdapat tanah-tanah yang subur, misalnya di sekitar lahan-lahan pertanian yang subur karena terkait dengan pemenuhan bahan pangan penduduknya.

c. Dekat dengan lahan-lahan garapannya. Ada tiga pola pemukiman yang dekat dengan lahan garapannya yaitu (a) bergerombol berdekatan dengan tanah pertanian; (b) memanjang sungai dengan lahan pertanian di belakang pemukiman; (c) pemukiman tersebar di daerah pertanian.

d. Tidak ada faktor penghalang untuk mendirikan bangunan, misalnya daerah yang relatif datar.

e.    Mudah melakukan mobilitas termasuk ke tempat pekerjaannya.

f. Memiliki beberapa fasilitas sosial seperti pendidikan, rumah sakit dan sarana hiburan.

g. Harga yang murah menjadi pertimbangan untuk memilih tempat tinggal. Bagi sebagian besar penduduk masih menggunakan ukuran harga sebagai pertimbangan utama untuk menentukan pilihan tempat tinggal meskipun faktor yang lainnya kurang mendukung.

h. Pengaruh dari berbagai macam aturan tata ruang di perkotaan. Pemukiman di perkotaan banyak dipengaruhi oleh aturan tata ruang, artinya alasan orang bermukim pada suatu daerah bisa jadi akibat adanya aturan tata ruang. Di perkotaan tumbuh pemukiman-pemukiman yang sengaja ditempatkan melalui kebijakan tata ruang kota. Karena itu persebaran pemukiman di perkotaan sebenarnya banyak dipengaruhi oleh aturan kebijakan tersebut.

Pola pemukiman penduduk misalnya akan mengikuti alur sungai, mengikuti alur jalan dan memanjang garis pantai, ada pula yang memiliki pola memusat dan terpencar. Pola pemukiman yang memusat terjadi akibat dari adanya pusat-pusat kegiatan penduduk untuk mencari nafkah. Misalnya  adanya  lokasi pertanian, perikanan, peternakan, pertambangan, kehutanan, industri, perkantoran dan lain- lain. 

Perkampungan yang memusat dikarenakan mendekati tempat pekerjaan dan juga terdapat sumber alam yang menguntungkan misalnya:

a. Dekat  dengan  tanah-tanah  subur  dan  dapat  mengikat  tempat  kediaman penduduk dalam satu kelompok.

b. Daerah-daerah yang dijadikan tempat pemukiman memiliki topografi atau relief yang sama misalnya di dataran rendah yang tidak terputus oleh sungai yang besar atau bukit yang tinggi.

c.    Mendekati sumber air yang sama dan mudah didapatkan.

d. Daerah-daerah yang keamanannya rawan atau belum dapat dipastikan maka mereka akan bergerombol untuk saling membantu.

Sedangkan perkampungan yang terpencar dapat terjadi akibat berbagai faktor yaitu:

a. Di daerah-daerah banjir. Penduduk akan mencari tempat-tempat yang agak tinggi dan biasanya terpencar-pencar sehingga pola pemukiman yang disusun akan terpencar.

b. Daerah-daerah  dengan  topografi  yang  kasar  atau  berbukit-bukit  terjal, menyebabkan penduduk akan membuat rumah secara tersebar

c. Permukaan air tanah yang dangkal sehingga penduduk akan mencari daerah- daerah sesuai kehendaknya

Berdasarkan penjelasan di atas, ternyata tempat di suatu wilayah dijadikan lokasi untuk pemukiman karena di tempat itu keadaannya nyaman, mudah dalam mendapatkan kebutuhan, dan juga aman dari berbagai faktor alam dan gangguan lain.

Mempelajari tentang letak dan keadaan alam suatu wilayah akan membuat kita semakin takjub kepada sang pencipta. Banyak rahasia alam yang tersingkap maupun yang tersembunyi. Betapa luar biasa!. Letak suatu tempat di permukaan bumi dapat digambarkan karakteristiknya. Letak yang berbeda akan memungkinkan terjadinya perbedaan antara satu dengan lainnya di permukaan bumi. Membahas tentang letak suatu wilayah maka akan dapat juga menggambarkan keadaan alamnya. 



Sumber. Modul Pendidikan Profesi Guru (PPG). Modul 4. Ilmu Pengetahuan Sosial Penulis. Drs. Ruswandi Hermawan, M.Ed.

Modul  Pengembangan  Keprofesian  Berkelanjutan  (PKB).  Modul  D.  Kajian Geografi dalam IPS Terpadu Penulis. Dra. Hj. Widarwati, M.S.Ed., M.Pd.



Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar