Pengkomunikasian Informasi Hasil Tes dalam Konseling
Agar pengkomunikasian hasil tes dalam konseling berlangsung efektif ada beberapa rekomendasi oleh Tenesse State testing and Guidance (dalam Amti& Gabriel, A.1983) sebagai berikut
a) Hendaknya konseli ditempatkan sedemikian rupa agar mereka berada dalam suasana yang tenang dan tentram.
b) Guru BK hendaknya berupaya merasakan apa yang sesungguhnya diharapkan oleh konseli melalui konseling itu dan apa yang diharapkannya melalui pengetesan tersebut.
c) Perlunya menghubung-hubungkan hasil tes dengan segala sesuatu yang dikemukakan oleh konseli.
d) Pentingnya memulai pembicaraan dengan hal-hal yang menarik perhatian konseli, misal skor yang tinggi.
e) Guru BK hendaknya membantu konseli mengenali hubungan antara hasil tes dengan pendidikan yang telah dilalui dan pengalaman dalam mata pelajaran, hobi, kegiatan waktu senggang, perhatian keluarga dan sebagainya.
f) Guru BK hendaknya memberi waktu dan kesempatan bagi konseli untuk mengemukakan sikap-sikapnya tentang hasil tes yang diperolehnya.
g) Guru BK perlu memberikan informasi secara perlahan-lahan, tidak semuanya sekaligus.
h) Guru BK perlu memberikan kesempatan bagi konseli untuk menyatakan apa makna hasil tes bagi dirinya dan mengajukan pertanyaan berkenaan dengan tes.
i) Guru BK memperhatikan hubungan hasil tes dengan keberhasilan dan kegagalan dalam belajar.
j) Guru BK hendaknya membantu konseli untuk menghadapi kenyataan berkenaan dengan kekuatan dan kelemahannnya serta membantu konseli agarmemahami bahwa melakukan perbuatan yang melawan kenyataan akan merugikan.
k) Guru BK hendaknya mendiskusikan tentang kedudukan konseli di dalam kelompok.
l) Guru BK perlu membantu konseli menafsirkan angka-angka (sekor) yang diperolehnya melalui tes, misalnya bila berhubungan dengan intelegensi, skor tinggi dapat ditafsirkan dengan: “dapat mengerjakan tugas-tugas dengan baik” atau “sangat memerlukan tugas-tugas tambahan”, sekor rata- rata atau sedang dapat ditafsirkan dengan: “dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan tetapi dalam beberapa hal memerlukan kerja keras”. Sedang sekor yang rendah dapat ditafsirkan: “mengalami kesukaran dalam melaksanakan pekerjaan yang bersikap
a) Guru BK perlu menjelaskan keterbatasan tes yang diambil oleh konseli.
b) Guru BK perlu memberikan penjelasan yang masuk akal tentang faktor- faktor yang kemungkinan mempengaruhi hasil tes.
c) Guru BK hendaknya membantu konseli untuk memahami bahwa hasil tes hanyalah sebagian dari pengungkapan tentang kemampuan-kemampuan dan latar belakang yang dimilikinya.
d) Guru BK perlu membantu konseli memahami pengertian dan pentingnya norma-norma kelompok.
e) Perlunya guru BK membicarakan semua tes dalam bahasa yang mudah dipahami oleh konseli.
Isrofin, Binti. 2019. Modul 1 Asesmen Kebutuhan Peserta Didik dan Sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar