Dokumentasi dan Sosiometri dalam Bimbingan Konseling


 Dokumentasi

Pengertian dokumentasi 

Pengertian dokumentasi menurut KBBI adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi di bidang pengetahuan; pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan seperti gambar, kutipan, kliping dan bahan referensi lainya.

Dokumentasi dalam bimbingan dan konseling adalah proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan penyimpanan dokumen-dokumen   yang   ada   atau   catatan-catatan   yang tersimpan baik misalnya berupa catatan transkip nilai atau rapor, daftar riwayat hidup, riwayat pendidikan, kartu pribadi siswa, rekaman konseling, keadaan ekonomi keluarga siswa, riwayat keluarga siswa, dan lain sebagainya.

Fungsi dokumentasi 


Fungsi dari dokumentasi adalah untuk memberikan informasi terkait isi dokumen bagi pihak-pihak yang memerlukan; sebagai penjamin keutuhan dan keotentikan informasi yang dimuat dalam dokumen, menjaga agar dokumen tidak rusak, sebagai alat  bukti  dan  data mengenai keterangan dokumen. Tujuan dokumentasi adalah mempermudah pencarian data siswa, sebagai alat pendukung untuk memahamai masalah pada siswa yang diteliti, dapat membantu menemukan solusi masalah siswa yang diteliti dan bukti nyata dalam proses penelitian untuk membandingkan data yang diperoleh dari metode pengumpulan data lain.

Data tentang siswa yang dikumpulkan harus dihimpun dengan secara sistematis, diklasifikasikan jenisnya kemudian disimpan menurut sistem tertentu. Untuk memenuhi maksud ini diperlukan buku data pribadi siswa/cumulatif record. Semua data tentang murid dimasukkan kedalam buku data pribadi siswa /cumulatif record. Buku Data Pribadi Siswa/Cumulatif Record dapat bermanfaat bagi pengajaran maupun bagi kepentingan layanan bimbingan dan konseling. Manfaat dan kegunaan Buku Data Pribadi Siswa /Cumulatif Record meliputi: 
(1) upaya mendapatkaan informasi tentang pengalaman masa lalu siswa sebagai individu; 
(2) upaya menyediakan informasi untuk kegiatan kelompok; 
(3) penyusunan rencana pelajaran dan pengalaman bimbingan yang diperlukan; 
(4) penilaian tentang perkembangan siswa; 
(5) penilaian tentang rencana pekerjaan; 
(5) penyelenggaraan prosedur administrasi; 
(6) pencatatan pengalaman siswa saat ini;   
(7)   pengelompokan  siswa  kedalam  kelas,   kelompok, kegiatan, dalam layanan penempatan.

Sosiometri


Berbeda dengan angket dan skala psikologi, metode sosiometri yang dikemukakan Moreno ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara anggota kelompok dengan anggota lainnya dalam suatu kelompok. Dengan kata lain, sosiometri banyak digunakan untuk mengumpulkan data tentang dinamika kelompok. Sosiometri juga dapat digunakan untuk mengetahui popularitas seseorang dalam kelompoknya, menyelidiki kesukaan seseorang terhadap teman sekelompoknya, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun teman bermain, menyelidiki ketidaksukaan terhadap teman sekelompoknya.

Manfaat Penggunaan hasil sosiometri memberikan manfaat buat guru BK. Menurut Komalasari  (2016: 98) yaitu 
(1) Memperbaiki struktur hubungan sosial kelompok, 
(2) Memperbaiki penyesuaian sosial individu, 
(3) Menemukan norma pergaulan antara peserta didik yang diinginkan dalam kelompok.

Kelebihan sosiometri yaitu guru BK mempunyai peluang untuk memahami bentuk hubungan sosial yang terjadi diantara peserta didik yang dibimbing. Kelemahana sosiometeri : 
(1) hanya dapat diterapkan pada peserta didik yang sudah saling mengenal, 
(2) akurasi data penggunaan sosiometri yang sesuai tujuan sangat ditentukan oleh kemampuan guru BK dalam menyusun angket sosiometri.

Angket Sosiometri Alat untuk mendapatkan materi sosiometri dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang berisi mengenai siapa yang disenangi (diplih) dan siapa yang tidak disenangi (ditolak) dari anggota kelompoknya. Daftar pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan materi sosiometri dinamakan angket   sosiometri.   Adapun   jawaban   yang   diberikan   oleh responden tentang siapa yang disenangi ataupun siapa yang tidak disenangi tersebut dapat terdiri dari satu, dua, tiga orang atau lebih. Dengan demikian, guru pembimbing jangan terlalu terpaku pada hasil rekomendasi suatu asesmen.



sumber :

Isrofin, Binti. 2019. Modul 1 Asesmen Kebutuhan Peserta Didik dan Sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

jangan lupa menyelipkan link web ini juga :)

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar