Konsep objek oriented dan Analisis dan desain berorientasi objek



a.  Metodologi Berorientasi Objek

Metodologi berorientasi objek merupakan suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya. Metodologi berorientasi objek adalah suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis. Metode berorientasi objek didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kompleksitas. 

Metode berorientasi objek meliputi rangkaian aktivitas analisis berorientasi objek, perancangan berorientasi objek, pemrograman berorientasi objek, dan pengujian berorientasi objek. Ada teknik yang digunakan, produk yang dihasilkan, prosedur verifikasi, dan kriteria untuk setiap aktivitas yang dikerjakan. Ada alat bantu untuk memodelkan (mendokumentasikan)hasil dari setiap aktivitas.

Karakteristik metode berorientasi objek adalah:

1) Cara   kerja   yang   sistematis   untuk   mengerjakan   tahap   analisis berdasarkan pendekatan objek.

2) Ada   kumpulan   aturan-aturan   tertentu   yang   harus   diikuti   untuk menyelesaikan pekerjaan analisis tersebut.

3) Mempunyai urut-urutan aktivitas, teknik, dan alat bantu (tools) tertentu untuk memodelkan (mendokumentasikan) hasil dari setiap aktivitas.

b.  Tahapan pengembangan sistem berorientasi obyek

Siklus pemodelan atau   langkah-langkah pemodelan dalam mengembangkan suatu sistem adalah:

1) Rekayasa pemodelan sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan (requirement gathering) pada level sistem dengan sejumlah analisis serta top desain.

2) Analisis merupakan kebutuhan perangkat Lunak, proses requirement gathering difokuskan, khususnya pada Perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang diperlukan. Kebutuhan sistem maupun Perangkat Lunak didokumentasikan dan direview bersama user.

3)  Desain Memiliki fokus terhadap 4 hal, yaitu:

•   Desain database

•   Arsitektur perangkat lunak

•   Arsitektur interface

•   Algoritma prosedural. 

c.  Teknik Dasar OOA/D (Object-Oriented Analysis/Design)

Dalam dunia pemodelan, metodologi implementasi obyek walaupun terikat kaidah- kaidah standar, namun teknik pemilihan obyek tidak terlepas pada subyektifitas software analyst dan designer. Beberapa obyek akan diabaikan dan beberapa obyek menjadi perhatian untuk diimplementasikan di dalam sistem. Ada 3 (tiga) teknik/konsep dasar dalam OOA/D, yaitu pemodulan (encapsulation), pewarisan (inheritance) dan polimorfisme (polymorphism).

1)  Pemodulan (Encapsulation)

Pada   dunia   nyata,   seorang   ibu   rumah   tangga   menanak   nasi dengan menggunakan rice cooker, ibu tersebut menggunakannya hanya dengan menekan tombol. Tanpa harus tahu bagaimana proses itu sebenarnya terjadi. Disini terdapat penyembunyian informasi milik rice cooker, sehingga tidak perlu diketahui seorang   ibu.   Dengan demikian menanak nasi  oleh  si  ibu  menjadi sesuatu yang menjadi dasar bagi konsep information hiding.

2)  Pewarisan (Inheritance)

Obyek-obyek memiliki banyak persamaan, namun ada sedikit perbedaan. Contoh dengan beberapa buah mobil yang mempunyai kegunaan yang berbeda-beda. Ada mobil bak terbuka seperti truk, bak tertutup seperti sedan dan minibus. Walaupun demikian obyek-obyek ini memiliki kesamaan yaitu teridentifikasi sebagai obyek mobil, obyek ini dapat dikatakan sebagai obyek induk (parent). Sedangkan minibus dikatakan sebagai obyek anak (child), hal ini juga berarti semua operasi yang berlaku pada mobil berlaku juga pada minibus.

3)  Polimorfisme (Polymorphism)

Pada obyek mobil, walaupun minibus dan truk merupakan jenis obyek mobil yang sama, namun memiliki juga perbedaan. Misalnya suara truk lebih keras dari pada minibus, hal ini juga berlaku pada obyek anak (child) melakukan metode yang sama   dengan algoritma berbeda dari   obyek induknya. Hal  ini  yang  disebut polymorphism, teknik atau konsep dasar lainnya  adalah  ruang  lingkup  /  pembatasan.  Artinya  setiap  obyek mempunyai ruang lingkup kelas, atribut, dan metode yang dibatasi.

d.  Tools dalam pengembangan sistem berorientasi obyek

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Unified Modeling Language (UML) disebut bahasa pemodelan bukan metode.

Untuk dapat memahami UML membutuhkan bentuk konsep dari sebuah bahasa model, dan mempelajari 3 (tiga) elemen utama dari UML seperti:

1) Benda / Things / Objek Objek merupakan bagian paling statik dari sebuah model, yang menjelaskan elemen–elemen lainnya dari sebuah konsep.

2)     Hubungan / Relationship;

3) Bagan  atau  Diagram yaitu  yang  menggambarkan permasalahan maupun solusi dari permasalahan suatu model

Diagram pada UML

1)     Use Case Diagram

Use Case diagram merupakan suatu diagram yang menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Sebuah use case dapat memrepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case Diagram adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan aktor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah sistem dengan systemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Use case merupakan kontruksi untuk mendeskripsikan bagaimana system akan terlihat di mata user, sedangkn use case diagram memfalisitasi komunikasi di antara analis dan pengguna serta analis dan klien. 

Gambar. Contoh use case diagram

Gambar. Contoh use case diagram

Setiap use case diagram dilengkapi dengan skenario, skenario use case / use case skenario adalah alur jalannya proses use case dari sisi aktor dan system. Berikut adalah format tabel skenario use case.

Tabel. Format tabel skenario use case

Nama Aktor

Reaksi Sistem

Skenario Normal

 

 

Skenario Alternatif

 

 

 

 

Skenario use case dibuat per use case terkecil, misalkan untuk generalisasi maka scenario yang dibuat adalah use case yang lebih khusus. Skenario normal adalah scenario bila system berjalan normal tanpa terjadi kesalahan atau error. Sedangkan skenario alternatif adalah scenario bila system tidak berjalan normal atau mengalami error. Skenario normal dan skenario alternatif dapat berjumlah lebih dari satu. Alur skenario inilah yang nantinya menjadi landasan pembuatan sequence diagram / diagram sekuen. 

2)     Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Gambar. Contoh activity diagram Sistem Informasi Perpustakaan

Gambar. Contoh activity diagram Sistem Informasi Perpustakaan

3)     Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram dapat digunakan untuk menggambarkan skenario  atau  rangkaian  langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. 
Gambar Contoh squence diagram

Gambar Contoh squence diagram

4)     Statechart diagram

Statechart diagram menunjukkan siklus hidup dari obyek tunggal, dari saat dibuat sampai obyek tersebut dihapus.
Gambar. Contoh statechart diagram
Gambar. Contoh statechart diagram

5)     Deployment diagram

Deployment diagram merupakan gambaran proses-proses berbeda pada suatu sistem yang berjalan dan bagaimana relasi di dalamnya. 
Gambar. Contoh deployment diagram



Gambar. Contoh deployment diagram

6)     Collaboration Diagram

Kolaborasi diagram atau collaboration diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan/menampilkan pengorganisasian interaksi yang terdapat disekitar objek (seperti halnya sequence diagram) dan hubungannya terhadap yang lainnya.
Gambar. Contoh collaboration diagram
Gambar. Contoh collaboration diagram

7)     Componen Diagram

Komponen adalah bagian fisik atau replaceable dari sistem yang bersesuaian dan menyediakan realisasi dari sekumpulan interface. 

Component diagram menunjukkan organisasi dan ketergantungan antar komponen
Gambar. Contoh component diagram

Gambar. Contoh component diagram




source: modul pppk informatika Pembelajaran 2. Rekayasa Perangkat Lunak, kembdikbud.
Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar