Pelaporan dalam Bimbingan dan Konseling


Pelaporan dalam Bimbingan dan Konseling

a.  Konsep Pelaporan Hasil Evaluasi Bimbingan dan Konseling

Semua guru bimbingan dan konseling atau konselor harus membuat laporan penyelenggaraan bimbingan dan konseling sebagai bentuk akuntabilitas kinerja profesional. Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil- hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan penyusunan dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun evaluasi hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan selama satu tahun berjalan.

Sebagai kelanjutan dari kegiatan evaluasi, maka di dalam laporan penilaian kinerja bimbingan dan  konseling memuat  deskripsi, analisis  hasil,  dan  pengambilan keputusan (Sugiyo, 2018). Deskripsi hasil merupakan upaya untuk memberikan gambaran hasil penilaian kinerja yang telah dilaksanakan pada tahap analisis data. Analisis hasil merupakan gambaran pencapaian dari yang sduah ada dalam deskripsi tersebut. 

Sedangkan pengambilan keputusan adalah suatu proses untuk menentukan pada aspek pelayanan bimbingan dan konseling yang perlu diperbaiki, dikembangkan atau dihentikan atau misalnya saja dalam beberapa hal berikut seperti : 1) perencanaan program khususnya dalam penyiapan instrumen yang komprehensif masih kurang sehingga kinerja guru pembimbing dalam aspek tersebut perlu ditingkatkan;    2)    pelaksanaan    layananan    bimbingan    dan konseling   yang   perlu diperbaiki penggunaan media bimbingan dan kosneling sehingga aspek media perlu ditingkatkan; dan 3) dalam indikator evaluasi, pelaporan dan tindaklanjut masih perlu upaya untuk membuat laporan dan melakukan penelitian khsususnya penelitian tindakan bimbingan.

Tujuan dan Manfaat Pelaporan Hasil  Evaluasi Bimbingan dan Konseling Tujuan pelaporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling secara umum adalah: (a) Memberikan informasi perkembangan kemajuan, dinamika permasalahan dan keunggulan, serta capaian akhir program bimbingan dan konseling kepada seluruh pihak yang terlibat dan berkepentingan. (b) Menyediakan mekanisme umpan balik bagi  pihak  yang  terlibat  dan berkepentingan terhadap program bimbingan dan konseling dalam rangka modifikasi dan pengembangan. (c) Memberikan jaminan akuntabilitas kepada publik bahwa program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dan dievaluasi telah memenuhi prinsip program yang efektif, efisien, dan berkualitas.

Manfaat laporan pelaksanaan menurut Fitzpatrick, Sanders, & Worthen (2011), adalah sebagai berikut:

a.    Sebagai bentuk pertanggungjawaban.

b.    Bantuan dalam pengambilan keputusan.

c.    Memberikan informasi untuk menark perhatian orang lain.

d. Membantu pihak yang terlibat dan berkepentingan (stakeholders) untuk mengelaborasi dan  menetapkan  pendapat mereeka tentang suatu hal.

e.    Mengeskplorasi dan menginvestigasi masalah.

f.    Menyakinkan orang lain untuk melakukan suatu tindakan.

g. Melibatkan  stakeholders dalam  program  perencanaan   atau kebijakan pengembangan

h.    Membantu pembahaman terhadap masalah-masalah tertentu.

i.     Merubah sikap.

j.     Mengubah dialog atau interaksi dalam kelompok.

k.    Memberi pengaruh pada pengambilan kebijakan.

l.     Memperkenalkan cara berpikir yang baru melalui evaluasi. 

b.  Langkah-langkah Penyusunan Laporan

Langkah-langkah  penyusunan  laporan  pelaksanaan  program  bimbingan  dan konseling dibagi dalam tiga tahapan, yaitu:

a.  Tahap Persiapan

Pada   tahap  persiapan ini guru  bimbingan dan konseling atau konselor menetapkan bebagai hal yang akan dilaporkan sebagai akuntabilitas kineja  guru pembimbing/konselo yang meliputi 1) informasi apa saja yang akan dilaporkan; 2) alasan mengapa kegiatan bimbingan dan konseing perlu dilaporkan 3) penyusunan instrumen laporan; dan 4) kapan/waktu pelaporan.

b.  Tahap Pengumpulan dan Penyajian Data

Pada  tahap  pengumpulan informasi  in  meupakan  tahapan  yang  harus dilakukan oleh guru pembimbing/konselor yang terkait dengan berbagai layanan baik layanan dasar, layanan responsive, layanan peminatan atau layanan perencanaan individual yang merupakan pengembangan dari empat bidang yaitu bidang pribadi, sosial, belajar dan karir serta dukungan sistem. dengan Setelah informasi yang ingin disampaikan terkumpul maka langkah berikutnya dalam penyusunan laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling adalah penyajian data. 

Data yang disajikan adalah data dan infromasi tentang keterlaksanaan dan ketercapaian tujuan program serta hambatan – hambatan yang dijumpai selama pelaksanaan bimbingan dan konseling. Data yang disajikan merupakan data yang diperoleh dari hasil evaluasi proses dan hasil dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling selama satu tahun. Berbagai jenis layanan seperti layanan klasikal, bimbingan kelompok, konseling kelompok, konseling individu, studi kasus, home visit dan pelaksanaan media bimbingan konseling.

c.  Tahap Penulisan Laporan

Penulisan laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus mengacu pada sistematika yang telah ditetapkan dalam Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah sehingga laporan tersebut dapat tersaji secara runtut dan mudah dipahami.

c.  Aspek utama dalam Penyusunan Laporan

Farozin, dkk (2016) menyatakan bahwa dalam penyusunan laporan terdapat tiga aspek utama yang perlu diperhatikan, yaitu: (a) Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami; (b) Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan kebahasaan yang telah dibakukan; dan (c) Pelaporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara akurat dan tepat waktu Akurasi laporan yang dibuat menggambarkan detil keseluruhan layanan yang telah dilakukan. Bersifat tepat waktu berarti laporan harus diserahkan kepada pihak terlibat dan berkepentingan sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama.

Pendapat senada dikemukakan oleh Fitzpatrick, dkk (2011) yang menekankan pentingnya memperhatikan beberapa aspek dalam perencanaan pelaporan. Aspek utama dalam pelaporan tersebut adalah:

a. Laporan harus akurat, seimbang, dan adil;

b. Sesuai dengan kebutuhan pembaca (audience) dimana laporan tersebut kan disampaikan

c. Ketepatan waktu untuk menyampaikan atau menerima laporan;

d. Gaya komunikasi yang efektif;

e. Gaya penulisan;

f.  Tampilan laporan;

g. Sensitivitas informasi yang disampaikan; dan

h. Bentuk informasi. 

d.  Sistematika  dan  Isi  Laporan  Pelaksanaan  Layanan  Bimbingan  dan Konseling.

Kegiatan bimbingan dan konseling hendaknya disusun dalam laporan tertulis dengan menggunakan format yang tersedia atau format yang disusun sendiri. Laporan kegiatan layanan bimbingan dan konseling hendaknya bisa dihitung ekuivalensinya dengan jam kerja. Perhitungan ekuivalensi kegitan layanan jam kerja tabel ekuivalensi sebagaimana tertera dalam Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014.

Penyusunan laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling dapat dikemas dalam bentuk bab per bab sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Secara sistematika, setidak-tidaknya  sebuah  laporan  terdapat  tiga  komponen besar yang terdiri dari 3 (tiga) bab besar yaitu: pendahulan, pelaksanaan, penutup.

Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang dan tujuan penyusunan laporan. Bab pelaksanaan terdiri dari uraian pelaksanaan komponen program bimbingan dan konseling beserta layanan-layanan yang dilakukan, hasil analisis pencapaian keberhasilan yang telah dilakukan dalam kegiatan evaluasi, dan hambatan- hambatan serta strategi mengatasi hambatan.

Secara rinci laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling meliputi:

a. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling selama 1 tahun yang mencakup semester ganjil dan genap yang terkait dengan semua siswa binaannya.

b. Keterlaksanaan layanan yang mencakup berbagai layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanan individual/peminatan, dukungan sistem. Demikian juga yaitu tentang keterlaksanaan strategi layanan seperti bimbingan klasikal, bimbingan lintas kelas, bimbingan kelompok, papan bimbingan dan kotak masalah. Keterlaksanaan diwujudkan dalam bentuk prosentase yang selanjutnya dibandingkan dengan kreteria akan diketahui apakah layanan tersebut termasuk kategori terlaksana dengan baik terlkasna dan sampai tidak terlaksana.

c.    Keterlaksanaan  perencanaan  individual  seperti   kegiatan  konsultasi maupun carrier day dalam bentuk prosentase sehingga dapat diketahui apakah kegiatan perencanaan individual terlaksana dengan baik atau tidak terlaksana.

d. Keterlaksanaan Layanan responsive meliputi konseling individu, konseling kelompok, referral, konsultasi, konferensi kasus, bimbingan teman sebaya, kunjungan rumah, berapa presen dan termasuk kategori terlaksana dengan sangat baik, baik atau tidak terlaksana.

e. Keterlaksanaan   dukungan   sistem   seperti   penembangan   jejaring, pengembangan staf, kolaborasi,kegiatan manajemen, pengembangan profesi, serta penelitian dan pengembangan. Laporan keterlaksanaan dalam bentuk prosentase sehingga dapat diketahuikategori keterlaksaan apakah sangat baik, baik atau tidak terlaksana.

f. Akuntabilitas kinerja yang dilakukan sebagai bentuk pertangungjawaban melalui keterlaksanaan evaluasi  proses,  evaluasi  hasil,  supervisi dan pembuatan laporan.

Laporan selanjutnya adalah analisis pencapaian keberhasilan layanan program bimbingan dan konseling sebagai berikut:

Analisis evaluasi proses dalam bimbingan klasikal. Untuk pesiapan analiss di pesiapkan data evaluasi proses Bimbingan klasikal, Data hasil evaluasi proses ditampilkan dalam bentuk tabel yang nama yang dilayani, materi layanan, kegiatan, media yang digunakan ketertarikan siswa dan alokasi waktu yang dibutuhkan.Berdasarkan data tersebut ditabulasi agar diketahui pada aspek mana yang mengalami hambatan dan bagaimana perhatian siswa selama pelayanan bimbingan klasikal yang oleh guru pembimbing /konselor.

Analisis evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal. Analisis ini untuk mengetahui bagaimana pencapaian tujuan layanan bagi masing- masing siswa. Untuk itu dipersiapkan tabel pencapaian masing- masing sswa ada setiap layanan ( misal layanan pertama untuk siswa A berapa %capaian terhadap layanan yang diperoleh, layanan kedua, ketiga dst )

Analisis pencapaian keberhasilan konseling individu. Untuk keperluan analisis pencapaian keberhasilan konseling individu dibuatkan tabel yang memuat nama siswa, proses konseling, hasil ( kepuasan, kesan siswa dll ). Berdasarkan tabel tersebut akan diketahui tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti konseling individu baik terkait dengan kepuasan siswa maupun perubahan tingkah laku setelah mengikuti layanan konseling individu.

Analisis   pencapaian   keberhasilan   bimbingan   kelompok.   Untuk persiapan analisis dibuat tabel yang memuat berpa kali melaksanaakan bimbingan kelompok, hasil setiap setiap mengikuti pelaksanaan bimbingan kelompok, rata-rata hasil pelaksnanaan bimbingan kelompok dan selanjutnya dibandingkan dengan kreteria akandiketahui tingkat keberhasilan layanan bimbingan kelompok.

Analisis  hasi  evaluasi  layanan  konsultasi.  Hasil  analisis  layanan konsultasi ini akan tmenggambarkan bagaimana proses dan hasil layanan konsultasi dan pada aspek apa yang sudah tercapai dan yang belum tercapai.;

Analisis hasil evaluasi layanan media seperti papan imbingan, kotak masalah,dan leaflet. Berdasarkan data yang diperoleh akan diketahui berapa % keterlaksanaan papan bimbingan, berapa % keterlaksanaan penggunaan kotak masalah, dan berapa % keterlaksanaan pengadaan leaflet.Disamping pencapaian dari segi fisik juga di analisis kemenarikan, kebermaknaan adanya media bagi siswa, dll.

Hambatan dan Strategi Penyelesaiannya. Berdasarkan setiap layanan yang diberikan direkam hambatan, kesulitan yang dijumpai saat pelaksakesulitan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, seperti kesulitan pelaksanaan bimbingan kelompok diluar kelas, sukar mencari klien, siswa kurang berminat dalam layanan , masalah peminatan,dll. Berdasarkan hambatan tersebut disiapkan strategi pemecahannya seperti penjadwalan ulang, mmotivasi siswa untuk mengikuti layanan bimbingan dan konseling dll.

Bab penutup merupakan simpulan akhir dari keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling secara keseluruhan dna saran-saran kepada berbagai pihak  yang  berkepentingan.seperti  kepala  sekolah,  orang  tua  dan  dinas pendidikan.  Adapun  Struktur  Laporan  Pelaksanaan  Program  Bimbigan  dan Konseling adalah sebagai berikut:

e.  Struktur Laporan Pelaksanaan Program Bimbigan dan Konseling

Halaman Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN BAB II PELAKSANAAN

A.   Kegiatan Layanan Bimbingan Dan konseling Yang Dilakukan

B.   Hasil Evaluasi Program

C.   Hasil Evaluasi Proses

D.   Hasil Analisis Pencapaian Keberhasilan Dalam Kegiatan Evaluasi

1.   Analisis Pencapaian Keberhasilan Bimbingan Klasikal

2.   Analisis Pencapaian Keberhasilan Konseling Individu

3.   Analisis   Pencapaian   Keberhasilan   Bimbingan   dan   Konseling Kelompok

4.   Analisis Pencapaian Keberhasilan Layanan Konsultasi

5.   Analisis Pencapaian Keberhasilan Layanan Media

E.   Hambatan  dan  Strategi Penyelesaiannya 

BAB  III  SIMPULAN  DAN SARAN

A.   Simpulan

B.   Saran

1.  Sekolah.

2.  Orang Tua

3.  Dinas Pendidikan 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.   Hasil  Evaluasi  Proses  dan  Hasil  yang  dituliskan  dalam  laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling (Lapelprog)

2.   Foto-foto kegiatan

3.   Dokumen lain yang mendukung


Sugiyo ;  Amin Nurul Z.  2019. Modul 3  Perencanaan dan Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar