Pembagian Alat Pemuas Kebutuhan Manusia Dari Berbagai Aspek


 

Pembagian Alat Pemuas Kebutuhan Manusia Dari Berbagai Aspek

Secara garis besar terdapat dua kategori sumber daya: sumber daya yang terbatas (langka) contohnya adalah makanan, air, listrik dan sumber daya yang tidak terbatas misalnya sinar matahari dan udara (adakah kondisi kondisi tertentu yang  dapat  menyebabkan  sinar  matahari  dan udara  dapat  berubah  menjadi sumber daya yang langka?).

Lebih lanjut, pembagian alat pemuas kebutuhan manusia dapat dilakukan berdasarkan beberapa aspek.

a)  Ditinjau dari segi keberadaannya.

Barang  bebas.  Barang  yang  keberadaannya  dan  jumlahnya  tidak terbatas, sehingga untuk memperolehnya tidak memerlukan pengorbanan   bagi   yang   membutuhkan   dan   dapat   memberikan manfaat. Contohnya: udara, angin.

Barang ekonomis. Barang yang berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia akan tetapi jumlah keberadaannya terbatas. Oleh karena itu untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Contoh, seseorang lapar membutuhkan makan, untuk memperoleh makanan harus membeli,  untuk membeli  dibutuhkan uang  dan untuk  mendapatkan uang dibutuhkan kerja dan seterusnya. 

b)  Ditinjau dari segi tujuan penggunaannya:

Barang   konsumsi.   Barang   yang   langsung   dipergunakan   untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (konsumsi) yang habis sekali pakai (makanan, minuman) dan tidak lekas habis atau tahan lama (pakaian).

Barang produksi. Barang yang tidak habis pakai atau barang yang dipergunakan untuk  proses produksi (suku cadang mesin)

c)  Ditinjau dari hubungan antar alat pemuas itu sendiri.

Barang  substitusi.  Barang  yang  dapat  diganti  dengan  barang  lain dengan manfaat dan fungsinya sama. Contohnya beras diganti dengan jagung.

Barang  komplementer.  Merupakan  barang  yang  saling  melengkapi sehingga   mempunyai manfaat. Contohnya: pena dengan tinta, buku tulis dengan alat tulis, meja dengan kursi dan sebagainya

d)  Ditinjau dari sifatnya

Barang bergerak. Barang yang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.   Contoh motor, meja, kursi, bahan makanan dan sebagainya.

Barang tak bergerak. Barang yang tidak mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Contoh: tanah ladang, bangunan, pabrik dan sebagainya.

Alat pemuas kebutuhan manusia tidak hanya berbentuk barang, namun juga berbentuk jasa, berikut ini pendapat beberapa ahli tentang jasa  (Awaluddin dan Wijayati, 2018):

a)  Kotler menyatakan bahwa jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. 

b)  Stanton mendefinisikan jasa adalah  kegiatan  yang  dapat diidentifikasi sendiri, dan pada prinsipnya tidak dapat diraba secara fisik (intangible) namun dapat dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan.

Menurut Fandy Tjiptono (2000) jasa memiliki 4 (empat) karakteristik pokok yang membedakannya dengan barang yaitu:

a)  Tidak Berwujud (Intangibility)

Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat, diraba, dirasa atau dicium  sebelum  jasa tersebut dibeli dan dikonsumsi. Konsep  Intagible artinya jasa adalah sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa dan sesuatu yang tidak mudah didefinisikan dan diformulasikan atau dipahami secara rohaniah. Konsumen akan menyimpulkan kualitas jasa berdasarkan tempat (place), orang (people), peralatan (equipment), bahan komunikasi (communication material), simbol dan harga.

b)  Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparatibility)

Proses memproduksi dan konsumsi jasa terjadi dalam waktu yang bersamaan.  Dalam  hal  ini  interaksi  antara  penyedia   jasa  dengan konsumen merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa dan akan mempengaruhi hasil (outcome) jasa tersebut.

c)  Keberagaman (Variability)

Jasa banyak memiliki variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan, dimana jasa tersebut dihasilkan serta penerima jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.

d)  Tidak Tahan Lama (Perishability)

Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, meskipun  demikian  ada  pengecualian  dalam  karakteristik  ini.  Dalam kasus tertentu jasa dapat disimpan yaitu dalam bentuk pemesanan (reservasi tiket pesawat dan kamar hotel), peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat permintaan sepi (misalnya minivacation weekends dihotel-hotel tertentu) dan penundaan jasa (misal: asuransi). 



sumber: modul pppk ekonomi, Pembelajaran 1. Permasalahan Dasar, Motif, Prinsip Ekonomi, dan Pelaku Ekonomi. Kemdikbud


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar