Sistem Respirasi pada Manusia, Gangguan dan Kelainan pada Sistem Respirasi


 Pada mamalia seperti manusia, sistem saluran pernafasan bercabang menyampaikan udara ke paru-paru, yang terletak di rongga dada. Udara masuk melalui lubang hidung dan kemudian disaring oleh rambut, dihangatkan, dilembabkan, dan diinderai untuk mendapatkan bau ketika udara mengalir melalui labirin ruang pada rongga hidung. 

Rongga hidung mengarah ke faring, persimpangan tempat jalur udara dan jalur masuk makanan. Ketika makanan ditelan,  laring  (bagian  atas  dari  saluran  pernapasan) bergerak  ke  atas  dan memberi ujung epiglotis di atas glotis (pembukaan trakea, atau batang tenggorokan). Hal ini Ini memungkinkan makanan untuk turun ke kerongkongan ke perut. Setiap saat, glotis terbuka, memungkinkan pernapasan.

Dari laring, udara masuk ke trakea. Tulang rawan yang memperkuat dinding laring dan trakea membuat bagian jalan napas ini tetap terbuka. Di dalam laring mamalia, udara yang dihembuskan mengalir oleh sepasang pita elastis otot yang disebut lipatan vokal, atau, pada manusia, pita suara. Bunyi dihasilkan ketika otot-otot di laring menegang, meregangkan pita suara sehingga bergetar. 
Gambar  . Sistem Respirasi pada Manusia

Gambar  . Sistem Respirasi pada Manusia
Sumber: Reece, J. B., & Campbell, N. A. (2011). Campbell biology.

Trakea bercabang menjadi dua bronkus (tunggal, bronkus), satumengarah ke masing-masing paru-paru. Di dalam paru-paru, cabang bronkus kembali bercabang menjadi tabung yang lebih kecil dan lebih kecil lagi yang disebut bronkiolus (Gambar. 2.11) . Seluruh sistem saluran udara memiliki bentuk seperti pohon terbalik, batangnya adalah trakea. Epitel yang melapisi cabang-cabang utama pohon pernapasan ini ditutupi oleh silia dan lapisan tipis lendir. Lendir menjebak debu, serbuk sari, dan kontaminan partikulat lainnya, dan silia yang bergerak terus untuk memindahkan lendir ke atas ke faring, tempat lendir itu dapat ditelan ke dalam kerongkongan. Proses ini, kadang-kadang disebut sebagai " escalator lendir " yang memainkan peran penting dalam membersihkan sistem pernapasan.

Pertukaran gas pada mamalia terjadi pada alveoli (singular, alveolus), kantung udara yang terkumpul di ujung bronkiolus terkecil. Paru-paru manusia mengandung jutaan alveoli, yang bersama-sama memiliki luas permukaan sekitar
100 m2, 50 kali lipat dari luas permukaan kulit. Oksigen di udara yang masuk ke alveoli larut  dalam  Lapisan lembab yang  melapisi permukaan bagian dalam mereka dan dengan cepat berdifusi melintasi epitel ke dalam jaringan kapiler yang mengelilingi setiap alveolus. Difusi bersih karbon dioksida terjadi dalam arah yang berlawanan, dari kapiler melintasi epitel alveolus dan ke ruang udara. 

 Gangguan dan Kelainan pada Sistem Respirasi

Jika salah satu bagian dari organ respirasi bermasalah, secara otomatis sistem respirasi pun akan terganggu. Berikut beberapa gangguan respirasi:

1) Flu (Influenza)

Penyakit influenza disebabkan oleh virus dan mudah sekali menular. Penularan bisa melalui kontak langsung ke cairan atau melalui cairan yang keluar dari penderita saat  batuk  atau  bersin.  Saat  flu,  hidung  dipenuhi  lendir  sehingga mengganggu pernapasan.

2) Faringitis

Keluhan utama pada penyakit ini adalah nyeri tenggorokan. Faringitis seringkali disebabkan oleh infeksi virus, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri, sehingga untuk penanganannya dibutuhkan antibiotik. Beberapa kasus faringitis disebabkan oleh alergi atau iritasi pada tenggorokan.

3) Laringitis

Laringitis adalah gangguan pernapasan yang menyerang laring atau pita suara. Peradangan yang terjadi biasanya disebabkan oleh penggunaan pita suara berlebihan, iritasi, atau infeksi pada laring. Suara serak atau parau bahkan hilang sama sekali adalah gejala umum yang muncul jika seseorang mengalami laringitis.

4) Asma

Asma disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Sesak napas menjadi tanda umum dari penyakit ini. Biasanya sesak napas dibarengi oleh mengi (wheezing) yang merupakan suara khas bernada tinggi saat pasien mengeluarkan napas.

5) Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada bronkus, yang merupakan saluran udara dari dan ke paru-paru. Bronkitis umumnya dicirikan dengan batuk berdahak yang kadang dahaknya bisa berubah warna.

6) Emfisema

Emfisema menyerang kantung udara alias alveoli. Seseorang yang terkena emfisema tidak selalu menunjukkan gejala yang khas. Namun seiring perjalanan penyakitnya, biasanya penderita kondisi ini lambat laun akan mengalami sesak saat bernapas. Gangguan ini adalah salah satu kondisi yang digolongkan sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

7) Pneumonia

Pneumonia, atau yang biasa disebut dengan radang paru-paru, merupakan peradangan akibat infeksi. Batuk berdahak, demam, dan sesak napas adalah gejala umum dari pneumonia. Ciri lain dari penyakit ini adalah dahak kental yang dapat berwarna kuning, hijau, cokelat, atau bernoda darah.

8) Kanker Paru-Paru

Merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan angka kematian yang tinggi. Terjadinya kanker paru-paru pada seseorang berkaitan erat dengan merokok baik aktif maupun pasif, riwayat kanker paru-paru di keluarga, riwayat paparan zat kimia dan gas beracun seperti asbestos dan radon, atau menghirup udara berpolusi dalam jangka panjang.




sumber: modul belajar mandiri pppk ipa biologi , Pembelajaran 1. Sel, Organ, dan Kelangsungan Hidup, Kemdikbud
Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar