Jenis-Jenis Perubahan Makna dan Contohnya Masing Masing
Bahasa sebagai bagian dari kehidupan manusia terus mengalami perkembangan. Jika suatu bahasa mengalami perubahan yang sangat besar dan penting, baik itu perubahan kosakata maupun bunyi dan strukturnya, bahasa tersebut dapat berubah menjadi bahasa baru atau bahasa lain, seperti bahasa Romawi Modern yang berasal dari bahasa Latin (Ohoiwutun, 2007: 19).
Perkembangan dan pertumbuhan bahasa yang berkesinambungan merupakan ciri khas bahasa. Ini menjadi bukti bahwa bahasa tidak statis, tetapi dinamis. Bahasa akan sedikit banyak akan terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan kehidupan penuturnya. Fromkin dan Rodman (melalui Ohoiwutun, 2007: 18-19) secara lebih terperinci menjelaskan tentang bahasa. Mari kita perhatikan paparan tentang bahasa menurut Fromkin dan Rodman (melalui Ohoiwutun, 2007: 18-19).
1. Di mana terdapat manusia, di situ terdapat bahasa.
2. Semua bahasa bersifat kompleks sehingga mampu mengungkapkan suatu maksud.
3. Kosakata setiap bahasa dapat diperluas sehingga tercipta kosakata baru untuk menggambarkan berbagai konsep baru.
4. Hubungan antara bunyi dan makna dalam bahasa bersifat arbitrer.
5. Semua bahasa manusia memanfaatkan seperangkat bunyi untuk membentuk unsur-unsur atau kata-kata yang bermakna.
6. Bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan dapat membentuk kalimat atau ujaran yang tidak terbatas.
7. Semua tata bahasa memiliki aturan pembentukan kata dan kalimat.
8. Setiap bahasa memiliki cara untuk menunjukkan masa lampau, kemampuan mengajukan pertanyaan, pengingkaran, istruksi, dan sebagainya.
Bahasa sebagai bunyi-bunyi yang arbitrer dan konvesinal memiliki peran yang begitu kompleks. Bahasa akan berhubungan dengan budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, agama, politik dan sebagainya. Hampir semua sisi kehidupan manusia akan berhubungan dengan bahasa. Bahasa memiliki fungsi yang sangat penting bagi masyarakat penuturnya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, makna dalam bahasa kadang juga ikut mengalami perubahan. Pengetahuan terkait perubahan bahasa menjadi hal yang penting dalam berkomunikasi. Dengan begitu, seorang penutur dapat memilih dengan tepat pilihan kata atau ungkapan yang akan digunakan. Misalnya, kata sarjana dahulu bermakna ‘cendikiawan’. Pada waktu itu, setiap orang yang pandai dan memiliki kecerdasan atau orang yang memiliki sikap hidup selalu meningkatkan kemampuan intelektualnya disebut sarjana.
Akan tetapi, kata sarjana pada saat ini bermakna ‘orang yang telah menyelesaikan studinya dari perguruan tinggi’. Walaupun secara intelektual kemampuan berpikirnya rendah, orang tersebut tetap disebut sebagai sarjana. Gelar sarjana didapatkan melalui pendidikan formal. Dengan demikian, kata sarjana mengalami perubahan makna, yaitu penyempitan makna.
Pada bagian pertama ini, mari kita bahas faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan makna. Pembahasan berikutnya adalah berkaitan dengan jenis-jenis perubahan makna
Jenis-Jenis Perubahan Makna
a. Perluasan Makna
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian atas, salah satu sifat bahasa adalah dinamis. Artinya, bahasa dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, begitu juga dengan maknanya. Salah satu perubahan yang terjadi dalam bahasa adalah perluasan makna. Indikator perluasan makna dapat dilihat bahwa makna sekarang lebih lusa daripada makna terdahulu. Perhatikan perubahan makna meluas berikut ini.
Tabel Perluasan Makna
Kata |
Makna Lama |
Makna Baru |
Adik |
‘saudara kandung yang lebih muda’ (laki-laki atau perempuan) |
‘kata sapaan kepada laki- laki atau perempuan
yang lebih muda’ |
Anak |
‘generasi kedua atau keturunan pertama’ |
‘semua orang yang dianggap lebih muda;
orang yang termasuk dalam suatu golongan pekerjaan’ |
Bapak |
‘orang tua laki-laki’ |
‘orangyang
dipandang sebagai orang tua atau
orang yang dihormati’ |
Ibu |
‘wanita yang telah melahirkan seseorang’ |
‘sapaan
takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum’ |
Manuskrip |
‘naskah tulisan tangan yang menjadi kajian filologi |
‘naskah, baik tulisan tangan (dengan pena, pensil) maupun ketikan’ |
Papan |
‘kayu (besi,
batu, dan sebagainya) yang
lebar dan tipis’ |
‘tempat tinggal; rumah’ |
Saudara |
‘orang yang seibu seayah’ |
‘sapaan kepada
orang yang diajak berbicara’ |
b. Penyempitan Makna
Kata |
Makna Lama |
Makna Baru |
Madrasah |
‘sekolah’ |
‘sekolah agama
islam’ |
Pendeta |
‘orang pandai; petapa’ |
‘pemuka atau pemimpin agama atau
jemaah (dalam agama Hindu atau
Protestan); rohaniwan; guru agama’ |
Sarjana |
‘orang pandai’ |
‘gelar yang dicapai oleh seseorang
yang telah menamatkan pendidikan tingkat
terakhir di perguruan tinggi’ |
sastra |
‘tulisan; huruf’ |
‘tulisan yang memiliki nilai seni’ |
c. Peninggian Makna
d. Penurunan Makna
e. Pertukaran Makna
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar