Perluasan dan Penyempitan Makna Beserta Contohnya Masing Masing
Bahasa sebagai bagian dari kehidupan manusia terus mengalami perkembangan. Jika suatu bahasa mengalami perubahan yang sangat besar dan penting, baik itu perubahan kosakata maupun bunyi dan strukturnya, bahasa tersebut dapat berubah menjadi bahasa baru atau bahasa lain, seperti bahasa Romawi Modern yang berasal dari bahasa Latin (Ohoiwutun, 2007: 19).
Seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, makna dalam bahasa kadang juga ikut mengalami perubahan. Pengetahuan terkait perubahan bahasa menjadi hal yang penting dalam berkomunikasi. Dengan begitu, seorang penutur dapat memilih dengan tepat pilihan kata atau ungkapan yang akan digunakan. Misalnya, kata sarjana dahulu bermakna ‘cendikiawan’. Pada waktu itu, setiap orang yang pandai dan memiliki kecerdasan atau orang yang memiliki sikap hidup selalu meningkatkan kemampuan intelektualnya disebut sarjana.
Akan tetapi, kata sarjana pada saat ini bermakna ‘orang yang telah menyelesaikan studinya dari perguruan tinggi’. Walaupun secara intelektual kemampuan berpikirnya rendah, orang tersebut tetap disebut sebagai sarjana. Gelar sarjana didapatkan melalui pendidikan formal. Dengan demikian, kata sarjana mengalami perubahan makna, yaitu penyempitan makna.
a. Perluasan Makna
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian atas, salah satu sifat bahasa adalah dinamis. Artinya, bahasa dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, begitu juga dengan maknanya. Salah satu perubahan yang terjadi dalam bahasa adalah perluasan makna. Indikator perluasan makna dapat dilihat bahwa makna sekarang lebih lusa daripada makna terdahulu. Perhatikan perubahan makna meluas berikut ini.
Tabel Perluasan Makna
Kata | Makna Lama | Makna Baru |
Adik | ‘saudara kandung yang lebih muda’ (laki-laki atau perempuan) | ‘kata sapaan kepada laki- laki atau perempuan yang lebih muda’ |
Anak | ‘generasi kedua atau keturunan pertama’ | ‘semua orang yang dianggap lebih muda; orang yang termasuk dalam suatu golongan pekerjaan’ |
Bapak | ‘orang tua laki-laki’ | ‘orangyang dipandang sebagai orang tua atau orang yang dihormati’ |
Ibu | ‘wanita yang telah melahirkan seseorang’ | ‘sapaan takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum’ |
Manuskrip | ‘naskah tulisan tangan yang menjadi kajian filologi | ‘naskah, baik tulisan tangan (dengan pena, pensil) maupun ketikan’ |
Papan | ‘kayu (besi, batu, dan sebagainya) yang lebar dan tipis’ | ‘tempat tinggal; rumah’ |
Saudara | ‘orang yang seibu seayah’ | ‘sapaan kepada orang yang diajak berbicara’ |
b. Penyempitan Makna
Kata | Makna Lama | Makna Baru |
Madrasah | ‘sekolah’ | ‘sekolah agama islam’ |
Pendeta | ‘orang pandai; petapa’ | ‘pemuka atau pemimpin agama atau jemaah (dalam agama Hindu atau Protestan); rohaniwan; guru agama’ |
Sarjana | ‘orang pandai’ | ‘gelar yang dicapai oleh seseorang yang telah menamatkan pendidikan tingkat terakhir di perguruan tinggi’ |
sastra | ‘tulisan; huruf’ | ‘tulisan yang memiliki nilai seni’ |
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar