Besaran, satuan dan Angka penting


Besaran, satuan dan Angka penting
Besaran, satuan dan Angka penting

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur. Besaran dikelompokkan menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditentukan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran-besaran lain. Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Besaran-besaran ini dalam Fisika digunakan untuk menyatakan hukum-hukum Fisika.

Terdapat tujuh besaran pokok yaitu panjang, massa, waktu, suhu, intensitas cahaya, kuat arus, dan jumlah zat. Sedangkan contoh besaran turunan antara lain kecepatan, volume, luas, dll. Untuk menyatakan hukum-hukum Fisika, besaran biasanya diukur. Pengukuran besaran ini dilakukan dengan membandingkannya terhadap acuan standar. Sebagai contoh misalnya mengukur besaran panjang dari sebuah buku dan diperoleh nilai 15 cm. Saat melakukan pengukuran dan mendapatkan nilai 15 cm itu artinya bahwa panjang buku tersebut 15 kali panjang sesuatu yang panjangnya didefinisikan sebagai satu cm. Supaya hasil pengukuran ini dapat diterima oleh orang lain maka perlu ada suatu standar yang disepakati bersama untuk menyatakan besaran-besaran yang diukur seperti Sistem Satuan Internasional.

a.   Aturan Angka Penting

Angka penting merupakan angka hasil pengamatan atau angka-angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Untuk menentukan apakah suatu angka merupakan angka penting atau bukan, perhatikan aturan-aturan angka penting berikut ini: 

1.  Semua angka bukan nol adalah angka penting.

2.  Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting.

3.  Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal termasuk angka penting.

4.  Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal adalah bukan angka penting.

5.  Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang memiliki angka-angka nol pada deretan akhir harus dituliskan dalam notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka nol tersebut termasuk angka penting atau bukan.

Dalam penulisan hasil pengukuran, aturan-aturan yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah aturan penulisan angka penting dalam fisika.

1.  Semua angka bukan nol adalah AP.

Contoh: Angka 343245 memiliki enam AP.

2.  Angka nol di belakang angka bukan nol adalah bukan angka penting, kecuali diberi tanda khusus misal garis bawah.

Contoh:

a. Angka 120 memiliki dua AP yaitu 1 dan 2.

b. Angka 40700 memiliki tiga AP yaitu 4, 0 dan 7.

3.  Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting.

Angka 40700 memiliki tiga AP yaitu 4, 0 dan 7.

4.  Angka nol di depan angka bukan nol adalah bukan AP.

Angka 0,0065 memiliki dua AP yaitu 6 dan 5.

5.  Angka nol di belakang tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah AP.

Angka 5,600 memiliki empat AP yaitu 5, 6, 0 dan 0. Aturan dalam pembulatan angka penting adalah sebagai berikut.

1.  Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka kurang dari 5 dihilangkan.

Contoh:

a. 246,86 dibulatkan menjadi 246,9 

b. 416,64 dibulatkan menjadi 416,6

2.  Apabila tepat angka 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya angka ganjil, dan dihilangkan

jika angka sebelumnya angka genap. Contoh:

a. 246,65 dibulatkan menjadi 246,6 b. 326,55 dibulatkan menjadi 326,6.

Contoh :

Suatu hari siswa A diminta untuk melakukan pengukuran massa jenis air. Untuk mengukur massa jenis mereka mengukur volume air dan massa air, sehingga diperoleh data sebagai berikut.

No

Volume (ml)

Massa (kg)

Massa jenis

 

(g/cm3)

𝜌2

1

50

49

0.98

0.9604

2

100

100

1

1

3

150

155

1,03

1,0609

4

200

190

0,95

0,9025

5

250

257

1,028

1,056784

Jumlah

4,988

4,980584







Sumber. Modul Pendidikan Profesi Guru

Modul 1. Kinematika

Penulis ; Drs. Tarsisius Sarkin, M.Ed., Ph.D


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar