Satuan Baku dan Satuan Tak Baku


Satuan adalah cara mengungkapkan suatu ukuran dengan menggunakan bilangan. Setiap besaran mempunyai satuannya masing-masing. Contoh: panjang bambu adalah 2 meter. Panjang adalah besaran, 2 disini menyatakan nilai ukuran (nilai besaran), dan meter adalah satuan. Selain itu satuan besaran dalam fisika dapat dibedakan menjadi satuan baku dan satuan tak baku.

a. Satuan baku 

adalah satuan yang telah disepakati, diakui, dan ditetapkan secara internasional.   Satuan   baku   tersebut   dikenal   dengan   Sistem   Internasional (International System of Units). Sistem satuan internasional atau lebih dikenal dengan satuan SI (dari bahasa Perancis, System International d‟ Unites) adalah sistem  satuan  yang  dikelola  oleh  organisasi  standar  internasional  yang  juga dikenal dengan nama ISO (International Organization for Standardization). Penggunaan sistem Internasional dapat diperoleh beberapa keuntungan, antara lain:

1)  Satuan yang digunakan bukan merupakan satuan baru; 

2)  Satuan yang dipilih merupakan satuan yang tetap, tidak akan terpengaruh oleh faktor luar

3)  Unit satuan yang dipilih mudah ditentukan dan mudah diduplikasi secara legal untuk berbagai keperluan

4)  Mawakili seluruh bagian dari Fisika, mencakup mekanika, panas, optik, listrik, sampai bidang ilmu lainnya.

Satuan Sistem Internasional dapat diungkapkan dalam:

1)  Sistem CGS (Centimeter, Gram, Sekon)

2)  British Gravitational System (BGS)

3)  Metric System atau Sistem MKS (Meter, Kilogram, Sekon)

Berikut ini merupakan satuan baku besaran pokok dan beberapa besaran turunan pada sistem “mks” dan “cgs”.

Tabel  besaran “mks” dan “cgs”


b. Satuan tidak baku 

adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan pengukuran ilmiah. Satuan ini tidak berlaku umum atau tidak diakui secara internasional.

Satuan tidak baku merupakan satuan yang apabila digunakan oleh orang yang berbeda dapat menghasilkan pengukuran yang berbeda. Contoh: mengukur panjang buku menggunakan jengkal tangan.

Misalnya, kamu dan temanmu mengukur panjang buku dengan menggunakan penggaris dan jengkal tangan masing-masing. Kamu mendapatkan bahwa panjang buku adalah 20 cm dan 1,5 jengkal. Sedangkan, teman kamu mendapatkan bahwa panjang buku tersebut 20 cm dan 1,25 jengkal tangan.

Terlihat bahwa jengkal tangan memberikan hasil yang berbeda jika pengukuran dilakukan oleh orang yang berbeda. Artinya, satuan tidak baku memiliki sifat yang tidak tetap. Inilah sebabnya mengapa sehingga jengkal disebut sebagai satuan tidak baku.

Pengukuran

Mari kita perhatikan ilustrasi berikut ini, berikut adalah penentuan panjang atau lebar sebuah meja di laboratorium. Misalkan hasil pengukuran diperoleh data panjang adalah 2,5 meter dan lebarnya 80 cm. Panjang 2,5 m dan lebar 80 cm diperoleh berdasarkan alat tertentu, misalkan meteran atau penggaris. Demikian juga jika kita menimbang massa sebuah benda dengan menggunakan neraca teknis atau timbangan. 

Massa benda sebenarnya dibandingkan dengan massa standar yang sudah ditetapkan. Berdasarkan kedua ilustrasi di atas, pengukuran diartikan sebagai proses mengaitkan angka-angka secara empirik dan objektif pada sifat-sifat objek tertentu atau kejadian di dunia nyata sedemikian rupa sehingga angka-angka tersebut memberikan gambaran yang jelas mengenai objek atau kejadian tersebut. Ketika sedang mengukur berarti Anda sedang membandingkan suatu besaran dengan sebuah satuan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 




Setiap pengukuran selain menggunakan alat ukur yang sesuai juga harus standar. Misalkan untuk mengukur panjang digunakan meteran, mengukur massa digunakan timbangan, mengukur gaya digunakan dinamometer, mengukur kecepatan atau kelajuan digunakan spedometer. Alat-alat ukur tersebut haruslah standar dengan cara alat tersebut harus selalu terkalibrasi secara tertelur terhadap alat ukur standar. Dalam mempelajari pengukuran dikenal beberapa istilah, antara

lain seperti ketelitian, ketepatan, sensitivitas, resolusi, dan kesalahan.






Sumber. Modul Pendidikan Profesi Guru

Modul 1. Kinematika

Penulis ; Drs. Tarsisius Sarkin, M.Ed., Ph.D


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar