Suksesi : Pengertian dan Faktor Internal - Eksternal Penyebab Suksesi


Pengertian Suksesi

Proses perubahan dalam  komunitas yang berlangsung  menuju  ke  satu  arah secara teratur disebut suksesi. Suksesi terjadi akibat dari perubahan lingkungan fisik dalam komunitas. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks. Dikatakan klimaks karena ekosistem tersebut sudah stabil atau tidak akan berubah lagi.

a.      Faktor Internal dalam Penyebab Suksesi

Contoh  klasik  untuk  menggambarkan  peristiwa  suksesi  adalah  kejadian  di gunung  Krakatau,  Jawa Barat.  Pada tahun 1883  Gunung  Krakatau  meletus, semua kehidupan di gunung tersebut musnah. Seratus tahun kemudian ternyata di tempat tersebut sudah terbentuk hutan kembali.

Mula-mula yang berkoloni adalah sejenis lumut kerak (lichen) dan beberapa jenis lumut tertentu. Asam-asam yang dieksresi oleh Lichen itu menghancurkan substrat   batuan   dan  menyediakan sedikit   tanah.   Partikel   tanah tambahan terbentuk karena penghancuran oleh iklim dan terbawa angin. Penghancuran dan pembusukan terhadap lichen dapat menambahkan sedikit humus, sehingga lumut lain menetap. Setiap musim terdapat pertumbuhan baru yang lama membusuk (menyediakan humus). Tidak lama kemudian tersedia cukup tanah untuk paku-pakuan dan kemudian tumbuh rerumputan, kemudian semak (perdu). Keadaan ini menyediakan kondisi pertumbuhan yang amat baik untuk biji-biji tumbuhan tinggi (pohon).



Gambar   Suksesi tumbuhan dalam suatu rawa yang dimulai dengan batang tumbuhan rawa, yang tumbuh keluar daridalam air, rnaka terbentuk selapis vegetasi yang makin lama makin tebal sesuai dengan tahun-tahun yang berlalu dan area perairan terbuka makin menciut
(Chaerun dkk. 2002). 

Biji, spora dan benih dalam bentuk lain datang dari luar dan sampai ke substrat baru dibawa oleh angin, air atau hewan. Tumbuhan atau organisme lain yang mampu menghuni untuk pertama kali disebut tumbuhan pelopor (vegetasi perintis). Disebut vegetasi perintis karena organisme tersebut mampu  membuka lahan untuk hidupnya organisme lain. Suksesi yang terjadi pada   suatu lahan yang rusak total ( tidak ada organisme yang hidup) disebut suksesi primer . Jenis suksesi yang kedua adalah suksesi sekunder. Suksesi sekunder  terjadi  jika  suatu  komunitas  atau  ekosistem  alami  terganggu,  baik secara alami maupun buatan. Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang laut, dan penebangan hutan merupakan contoh-contoh gangguan tersebut.

b.   Faktor-Faktor Eksternal Penyebab Suksesi

Selain  disebabkan oleh peristiwa  suksesi alam,  perubahan-perubahan lingkungan disebabkan oleh ulah manusia. Bahkan ulah manusia sangat besar peranannya dalam mengubah keseimbangan lingkungan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberi kemudahan kepada manusia memperlakukan lingkungan sesuai kehendaknya. Penebangan hutan menjadi semena-mena. 

Pembukaan lahan untuk kepentingan-kepentingan tertentu seperti real estate, villa, atau bahkan pabrik-pabrik industri dilakukan tanpa perhitungan yang matang. Penggunaan dinamit atau trawl (pukat harimau) dalam menangkap ikan dan masih banyak lagi.
Berikut ini adalah beberapa kenyataan perubahan lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia:

1)   Menciutnya Areal Hutan

Banyak hal yang dapat menyebabkan bekurangnya areal hutan, antara lain:

a)  Penebangan liar

Menurut   penelitian   tahun   1986/1987,   penebangan   kayu   untuk   tujuan komersial mencapai 80 ribu hektar/tahun.

b)  Kebakaran hutan

Walaupun kebakaran hutan dapat terjadi secara alami, tetapi ulah manusia kadang-kadang dapat memicu peristiwa. Kebakaran hutan akan menurunkan kualitas tanah tersebut, sehingga sulit untuk ditanami lagi. Dalam periode
1979- 1984 kebakaran hutan mencapai 70 ribu hektar/tahun. Pembukaan hutan untuk tujuan proyek-proyek pembangunan    pada periode yang sama mencapai   250   hektar/tahun.   Akibat   konversi   lahan   untuk   perkebunan termasuk peladangan berpindah (di Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya)

2)  Meningkatnya Pencemaran

Menurut   Supardi   (1994)   yang   dimaksud   pencemaran   lingkungan   adalah terjadinya pencemaran yang dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan dan terganggunya kesehatan serta ketenangan makhluk hidup. Sedangkan menurut Sasatra Wijaya (1991) pencemaran lingkungan terjadi apabila ada penyimpangan dari lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran dan berakibat jelek terhadap lingkungan.









Sumber: Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi SMA Kelompok Kompetensi A, Bab Ekosistem

Penulis: Zaenal Arifin, M. Si

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar