Ciri-Ciri Aliran dan Naskah Teater Zaman Modern
Teater modern Indonesaia merupakan hasil pengaruh dari teater Barat. Bentuk teater ini merupakan produk masyarakat kota dengan audiens penduduk kota. Hal ini tentu saja sangat berbeda dengan bentuk-bentuk teater tradisional yang lebih berkembang di masayarakat desa. Para pendukung teater modern ini kebanyakan kaum terpelajar yang berada di kota.
Pertunjukkan
dikerjakan dengan serius, teliti dan persiapan yang matang karena
penonton yang hadir pada pementasan bukan hanya rakyat biasa saja tetapi
para cendekiawan, politikus dan sebagainya. Pada uraian jenis teater
modern Indonesia ini lebih memfokuskan hadirnya sosok tokoh, kelompok,
dan aktivitasnya sehingga lebih melengkapi uraian sejarah teater
Indonesia.
• Ciri-Ciri Aliran dan Naskah Teater Zaman Modern
Ciri-ciri teater modern secara garis besar dan mendasar dapat disebutkan demikian:
1) Pertunjukan telah dilakukan ditempat khusus yakni sebuah panggung procenium yang memisahkan penonton dan pemain.
2) Penonton harus membayar.
3) Fungsi teater adalah hiburan dalam segala gradasinya, dari hiburan yang sifatnya amat populer sampai yang canggih.
4)
Unsur cerita teater modern erat kaitannya dengan peristiwa sezaman.
Meskipun demikian tidak jarang mereka memainkan cerita masa lampau baik
dari luar negeri maupun dalam negeri.
5) Ungkapan bentuk teater sudah mempergunakan idiom-idiom modern.
6) Bahasa yang dipakai Bahasa Indonesia.
7) Ada pegangan cerita tertulis atau naskah tertulis
Ciri-ciri aliran dan naskah zaman modern:
-
Aliran realisme. Aliran ini melukiskan semua kejadian apa adanya bukan
berlebihan dan bukan dengan lambang. Meskipun unsur keindahan masih
mendapatkan perhatian, unsur ini tetapi diarahkan untuk meniru kehidupan
yang nyata. Drama realistik diharapkan mampu mengungkapkan problem-
problem masyarakat atau kehidupan yang terjadi pada suatu masa tertentu.
Ada dua aliran realisme, yaitu realisme sosial dan psikologis.
-
Realisme sosial adalah realisme yang menggambarkan problem sosial yang
sangat berpengaruh terhadap kehidupan psikologis pelaku. Titik berat
permasalahan dalam konflik drama itu adalah problem sosial, seperti
kemiskinan, kesenjangan sosial, kepalsuan, penindasan, keluarga retak,
politik, dan lain-lain. Aktingnya wajar dan menggunakan bahasa
sederhana, bahasa sehari-hari.
- Realisme psikologis adalah
realisme yang menekankan pada unsur kejiwaan secara apa adanya. Sedih,
gembira, bahagia, kecewa, semua dilukiskan secara wajar. Dialog dan
aktingnya wajar seperti potret kehidupan sehari-hari .
- Aliran
Ekspresionisme. Ekspresionisme adalah seni menyatakan. Yang dipentaskan
adalah chaos atau kekosongan dalam psikologis. Aliran ini didasarkan
pada perubahan sosial seperti terjadinya revolusi industri di Jerman
dan Inggris, atau revolusi Rusia. Ciri-ciri aliran ekspresionisme adalah
pergantian adegan cepat, penggunaan pentas yang ekstrem, dan adegan-
adegan disajikan secara filmis.
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar