Jenis Tari Menurut Koreografinya


Jenis Tari Menurut Koreografinya


Setiap penyajian tari akan tampak jelas aneka ragam bentuk koreografinya. Seperti kita ketahui ada koreografi yang diperagakan oleh satu orang penari, dua orang penari atau lebih, yang dalam peragaannya bisa sama dan bisa pula berbeda..Keberadaan tari yang dilakukan sendiri, berdua, ataupun kelompok, masing-masing mempunyai suasana, spirit (semangat) dan latar belakang yang berlainan.

•    Tari Tunggal

Bentuk penyajian tari tunggal adalah yang isi gambarannya mengisahkan seorang tokoh dan nama tariannya pun dari nama seorang tokohnya atau julukannya, seperti tokoh Srikandi, Arjuna dan sebagainya. Tari Tunggal adalah tarian yang dilakukan oleh seorang penari. Gerakannya mencapai tingkat kerumitan tertinggi dibandingkan dengan bentuk tari lainnya.

Tari Tunggal adalah perwujudan koreografi yang khas dan ditarikan oleh seorang penari. Tingkat kerumitan pengungkapannya relatif lebih tinggi dibandingkan bentuk tari lainnya. Kondisi ini dikarenakan dilakukan oleh satu orang penari, sehingga nilai-nilai estetik tarian yang dilakukannya bertumpu hanya kepada seorang penari. Demikian juga tatanan pada gerak tari tunggal memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi, sulit untuk dilakukan secara rampak. Daya tarik tari Tunggal adalah daya tarik personal yang dimunculkan oleh koreografer dan kepiawaian penarinya.

•    Tari Berpasangan

Tari Berpasangan adalah tari yang isi gambaran tariannya mengisahkan tentang dua orang tokoh dan nama tariannya pun dari nama kedua tokohnya. Seperti Srikandi mustakaweni dan sebagainya. Tari Berpasangan adalah tarian yang dilakukan berdua dan sebagian gerakannya berlainan satu sama lain, tetapi antara penari merupakan satu kepaduan yang disebut dengan duet. Bentuk perkembangan lainnya ada yang ditarikan bertiga (trio) dan paduan dari empat penari yang disebut kuartet.

Tari Berpasangan ini adalah tarian duet, dalam arti keutuhan koreografinya diwujudkan atas adanya interaksi dan perpaduan gerak yang satu sama lain berbeda. Dengan kata lain, keutuhan dan kekuatan koreografinya terwujud dari saling mengisi atau saling melengkapi dari kedua orang penari yang mengekspresikannya. Baik perpaduan dari dua orang penari yang berlainan jenisnya seperti penari pria dengan pria dan penari wanita dengan wanita, maupun berlainan jenis yaitu penari pria dengan wanita.
Tari pasangan atau duet ini akan terungkap dari sisi kemampuan menjalin kekompakan dalam perpaduan saling mengisi atau saling melengkapi secara harmoni sehingga keutuhan, kekhasan dan kekuatan koreografi tari duet ini terekspresikan dengan sempurna.

Tari Berpasangan adalah tarian yang dilakukan oleh dua orang penari dengan bentuk gerak yang sama atau berlainan tetapi antar penari mempunyai keterkaitan dalam mewujudkan garapan tarinya.Tari berpasangan dilakukan oleh penari putera dengan puteri atau puteri dengan puteri, bisa juga putera dengan putera. Tari Berpasangan lebih menekankan pada respon antar penari.

Tari Berpasangan lebih berorientasi pada keterikatan pola ruang, sehingga kebebasan dalam hal mengolah ruang sedikit agak dibatasi karena biasanya pada ruang yang satu dengan yang lainnya telah ditata dengan susunan tertentu. Berikut ini beberapa contoh tari berpasangan yang ada di Nusantara, yaitu tari Arjuna melawan Cakil dari Surakarta, tari Srikandhi melawan Suradiwati dari Yogyakarta, tari Damarwulan Anjasmara dari Jawa Barat, tari Oleg Tambulilingan dari Bali, dan tari Payung dari Sumatra Barat. Berikut ini contoh tari Berpasangan yang ada beberapa daerah di Nusantara.

•    Tari Kelompok

Tari kelompok, adalah tari yang dilakukan oleh lebih dari seorang penari dengan gerakan-gerakan yang seragam (rampak). Untuk memenuhi keseragaman gerak maka akan terjadi penyederhanaan gerak, atau sudah ditata sedemikian rupa sehingga tingkat kerumitannya tidak terlalu menyulitkan untuk dilakukan seragam. Kekhasan dan kekuatan koreografi tari rampak atau masal ini adalah dimana setiap sikap dan gerak dari keseluruhan koreografi diungkapkan oleh jumlah penari yang banyak (minimal dua orang atau lebih) dengan perwujudan yang sama atau seragam.

Sisi kesulitan bagi para penari di sini adalah harus mampu menjalin kekompakan/harmoni dan kejelian mengekspresikan seluruh anggota tubuhnya sehingga menjadi seragam sampai detail-detailnya Tari kelompok bisa dilakukan dalam jumlah yang sedikit (kelompok kecil) dengan jumlah penari 3, 5, 10, dan 15 orang, sedangkan kelompok besar terdiri dari 15 orang sampai dengan ratusan orang (kolosal). Kategori besar dan kecil tergantung pada ruang yang digunakan.Tari kelompok koreografinya selalu mempertimbangkan detail gerak yang cenderung tidak terlalu rumit jika dibandingkan dengan koreografi tari tunggal.

Gerakan-gerakan yang terlalu rumit biasanya akan menyulitkan kekompakan penari, karena kekompakan dan keserempakan penari menjadi bagian penting dalam penampilan tari kelompok. Aspek yang ditonjolkan pada tari kelompok adalah kekayaan dan variasi pola lantainya. Bahkan dalam bentuk yang massal atau kolosal, pola-pola lantainya sering berbentuk konfigurasi. Tari kelompok biasanya membawakan tema tertentu atau dapat pula membawakan suatu cerita (lakon). Pergelaran tari kelompok dengan menyajikan lakon memerlukan media penyampaian agar dapat jelas diikuti jalan dan isi ceritanya.

Media penyampaian dalam tari kelompok ini berupa dialog yang diwujudkan dalam bentuk gerak, dalam bentuk vokal (seni suara) dan dalam bentuk bahasa percakapan. Yang termasuk tari tanpa dialog misalnya sendratari Ramayana dan bentuk-bentuk sendratari lainnya. Yang termasuk bentuk tari kelompok berdialog vokal misalnya langendriyan, dan yang termasuk tari kelompok berdialog prosa misalnya wayang wong.


source modul PPPK Seni Budaya Aspek Seni Tari


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar