Bahan, Teknik dan Prosedur pada Seni Murni (Seni Patung)
Setelah Anda memahami tentang seni lukis, maka pembahasan seni murni berikutnya akan difokuskan pada seni patung dengan bahan lunak dan keras.
a. Bahan pada Seni Murni (Seni Patung)
Bahan seni patung dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: bahan lunak, bahan sedang, dan bahan keras
1) Bahan lunak
Bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah dibentuk misalnya: tanah
liat, lilin, sabun, plastisin, dan bahan yang mudah dibentuk lainnya. Kelebihan dan
kekurangan bahan lunak seperti sabun, mudah di bentuk, tetapi ukuranya kecil,
sehingga ada keterbatasan dalam berkarya yang lebih besar.
2) Bahan sedang
Bahan sedang adalah material yang tidak lunak dan tidak keras. contohnya kayu
waru, kayu sengon, kayu randu, dan kayu mahoni
3) Bahan keras
Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya kayu jati, kayu
sonokeling, dan kayu ulin. Bahan keras antara lain batu padas, batu granit, batu
andesit, dan batu pualam (marmer).
4) Bahan cor/cetak
Bahan yang dipakai untuk proses ini antara lain semen, pasir, gips, logam, timah,
perak, emas, dan juga beberapa bahan kimia seperti fiber atau resin.
5) Bahan bahan lain
yang ada di sekitar atau benda bekas lainnya, misalnya
limbah metal.
b. Alat Pembuatan Patung
Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan teknik yang digunakan:
1) Butsir dan sudip adalah alat bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat.
2) Meja putar adalah meja pembentukan bulat yang bisa berputar, fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah.
3) Pahat adalah alat untuk memahat, mengurangi, atau membentuk bahan batu dan kayu, atau bahan keras lainnya.
4) Sendok adukan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung.
5) Alat Las karbit/listrik
c. Teknik Berkarya Seni Patung
Dalam berkarya seni, proses pembuatannya berkaitan erat dengan aspek teknik.
Dalam berkarya seni patung, ada beberapa teknik antara lain:
1) Teknik Pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu. AIat yang digunakan adalah pahat dan palu.
2) Teknik Butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat, alat yang digunakan adalah sudip.
3) Teknik Cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan, kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasiikan bentuk yang diinginkan. Alat yang digunakan adalah cetakan.
4) Teknik Cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya, membuat karya patung kerajinan dengan bahan dasar tanah liat dan semen
5) Teknik Assembling (merakit) adalah membuat sebuah komposisi/ sambungan dari material seperti besi, logam, tembaga, atau berbagai macam material seperti benda/found objek, kertas, kayu, dan tekstil. Bisa dengan cara las listrik, menyambung dengan lem untuk membuat karya untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, berkarya seni patung
kontemporer dengan bahan dasar logam atau besi.
d. Prosedur Berkarya Seni Patung
Setelah Anda memahami bahan, alat dan teknik dalam berkarya seni patung selanjutnya Anda akan pelajari prosedur atau langkah-langkah berkarya sesuai karakteristik jenis bahannya. Baca dan pahami penjelasan berikut ini:
1) Berkarya Patung dengan Bahan Lunak
Teknik mematung dengan bahan lunak yang umum digunakan dalam praktik adalah teknik membentuk bebas atau modeling. Langkah-langkah pengerjaannya sebagai berikut.
a) Buatlah sketsanya terlebih dahulu.
b) Tentukan bahan lunaknya, misalnya tanah liat. Untuk banyaknya bahan, sesuaikan dengan desain yang dibuat, siapkan alat seperti butsir dan meja putar
c) Tanah liat diletakkan di tengah meja putar, meja putar dipakai untuk memudahkan dalam proses pengerjaan sehingga bentuk objek bisa dilihat dari segala arah.
d) Bentuk bahannya, dengan cara dipijat-pijat hingga mendekati model yang diinginkan, lakukan pengamtan dan sesuaikan dengan model sketsanya.
e) Setelah terbentuk secara global, sempurnakan bentuk dengan alat bantu seperti butsir atau alat lain yang diperlukan. Sempurnakan dengan pembentukan lebih detail dan dihaluskan
a) Teknik Cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasiikan bentuk yang diinginkan. Alat yang digunakan adalah cetakan.
b) Teknik Cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat
cetakan terlebih dahulu. Misalnya, membuat karya patung kerajinan
dengan bahan dasar tanah liat dan semen
c) Teknik Assembling (merakit) adalah membuat sebuah komposisi/ sambungan dari material seperti besi, logam, tembaga, atau berbagai macam material seperti benda/found objek, kertas, kayu, dan tekstil. Bisa dengan cara las listrik, menyambung dengan lem untuk membuat karya untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, berkarya seni
patung kontemporer dengan bahan dasar logam atau besi.
2) Berkarya Patung dengan Bahan Keras
Mematung dengan bahan keras umumnya dengan teknik pahat dan ukir.
Langkah-langkah kerjanya sebagai berikut.
a. Sama dengan langkah dengan bahan lunak, buatlah sketsa/desain dan tentukan ukurannya.
b. Siapkan balok kayu/batu sesuai ukuran yang kita inginkan sesuaikan dengan sketsa yang kalian buat.
c. Pindahkan gambar/pola di atas permukaan ke bahan keras tersebut
d. Lakukan pembentukan objek dengan pisau atau pahat untuk mengurangi dan
menyempurnakan bentuk patung keseluruhan. Lakukan pembentukan sedikit demi sedikit dengan alat mematung hingga mendekati bentuk global.
e. Buatlah bentuk global yang lebih detail, lakukan dengan pengamatan sehingga sesuai dengan sketsanya
f. Lanjutkan dengan membuat yang lebih detail/sempurna dan haluskan dengan amplas.
g. Finishing karya patung dilakukan dengan mengunakan cat melamin/akrilik untuk memperindah bentuk dan tampilan
source: modul pppk seni rupa
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar