Tahap-tahap pengelolaan dan pelaksanaan proses belajar mengajar


Tahap-tahap pengelolaan dan pelaksanaan proses belajar mengajar
Tahap-tahap pengelolaan dan pelaksanaan proses belajar mengajar

    Berbagai upaya diusahakan untuk menganalisis proses pengelolaan belajar mengajar ke dalam unsur-unsur komponennya. Komponen-komponen tersebut meliputi

a. Merencanakan, yaitu mempelajari masa mendatang dan me menyusun rencana kerja.
b. Mengorganisasi, yakni membuat organisasi, usaha, manajer, tenaga kerja dan bahan
c. Pengkoordinasikan, yaitu menyatukan dan mengkorelasikan semua kegiatan
d. Mengawasi, memeriksa agar segala sesuatu dikerjakan sesuai dengan peraturan yang digariskan dan instruksi-instruksi yang diberikan.


Tahap-tahap pengelolaan dan pelaksanaan

proses belajar mengajar dapat diperinci sebagai berikut :

1). Perencanaan

a menetapkan apa yang mau dilakukan, kapan dan bagaimana cara melakukannya;
b. membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui proses penentuan target
c. mengambangkan alternatif-alternatif
d. mengumpulkan dan menganalisis informasi;
e. mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan;

2). Pengorganisasian

a menyediakan fasilitas, perlengkapan, dan tenaga kerja yang diperlukan untuk menyusun kerangka yang efisien dalam melaksanakan rencana-rencana melalui suatu proses penetapan kerja yang diperlukan untuk menyelesaikannya;
b. pengelompokan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur
c. membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi;
d. merumuskan, menetapkan metode dan prosedur;
e. memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja serta mencari sumber-sumber lain yang diperlukan;

3) Pengarahan

a. menyusun kerangka waktu dan biaya secara terperinci;
b. memprakarsai dan menampilkan kepemimpinan dalam melaksanakan rencana dan pengambilan keputusan
c. mengeluarkan instruksi-instruksi yang spesifik;
d. membimbing, memotivasi dan melakukan supervisi

4) Pengawasan

a mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, dibandingkan dengan rencana
b melaporkan penyimpangan untuk tindakan koreksi dan merumuskan tindakan koreksi, menyusun standar-standar dan saran-saran,
c. menilai pekerjaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan

    Selanjutnya untuk meningkatkan hasil belajar dalam bentuk pengaruh instruksional dan untuk mengarahkan pengaruh pengiring terhadap hal-hal yang positif dan berguna buat siswa guru harus pandai memilih apa isi pengajaran serta bagaimana proses belajar itu harus dikelola dan dilaksanakan di sekolah Ada juga jenis belajar yang perlu dibedakan, yakni "belajar konsep " dan "belajar proses". Belajar konsep lebih menekankan hasil belajar kepada pemahaman fakta dan prinsip, banyak bergantung pada apa yang diajarkan guru, yaitu bahan atau isi pelajaran, dan lebih bersifat kognitif. Sedangkan belajar proses atau keterampilan proses lebih ditekankan pada masalah bagaimana bahan pelajaran itu diajarkan dan dipelajari 


     Bila persoalan belajar keterampilan proses itu dikaitkan dengan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), maka tampak beberapa kesamaan konseptual. Baik belajar konsep, maupun belajar keterampilan proses, keduanya mempunyai ciri-ciri :
a) Menekankan pentingnya makna belajar untuk mencapai hasil belajar yang memadai.
b) Menekankan pentingnya keterlibatan siswa di dalam proses belajar
c) Menekankan bahwa belajar adalah proses dua arah yang dapat dicapai oleh anak didik
d) Menekankan hasil belajar secara tuntas dan utuh.

 
    Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat hal yang ikut menentukan keberhasilan, yakni pengaturan proses belajar mengajar, dan pengajaran itu sendiri, dan keduanya mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Kemampuan mengatur proses belajar mengajar yang baik, akan menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar, sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran. Siswa dapat belajar dalam suasana wajar, tanpa tekanan dan dalam kondisi yang merangsang untuk belajar. 

 
    Dalam kegiatan belajar mengajar siswa memerlukan sesuatu yang memungkinkan dia berkomunikasi secara baik dengan guru, teman, maupun dengan lingkungannya. Kebutuhan akan bimbingan, bantuan, dan perhatian guru yang berbeda untuk setiap individu siswa.








-------------------------------------------------------

Syaiful bahri djamarah & aswan zain, strategi belajar mengajar , rineka cipta, jakarta, 2002

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar