Komponen dan Jenis Jenis Strategi pembelajaran


Komponen dan Jenis Jenis Strategi pembelajaran
 Strategi pembelajaran



A.Pengertian Strategi  Pembelajaran


strategi adalah suatu rencana tentang pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengajaran (Slameto, 1991)
        Rusyan (1992) berpendapat, bahwa strategi secara umum dapat didefinisikan sebagai garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Hal senada juga dikemukakan oleh Djamarah (2002). bahwa secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
     Sedangkan Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan pembelajaran akan melibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien (Muhaimin, 1996).
    Gagne dalam pribadi(2009:9) mendefinisikan istilah pembelajaran sebagai "a set of events embedded in purposeful activities that facilitate learning" (p. 1). Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar.

1.Beberapa Pendapat tentang Strategi Pembelajaran

Terdapat berbagai pendapat tentang strategi pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh para ahli pembelajaran (instructional technology), di antaranya akan dipaparkan sebagai berikut .
a. Kozna (1989) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu
b. Gerlach dan Ely (1980) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik.
C. Dick dan Carey (1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang/atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. d. Groppper (1990) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan.
E. Menurut Hamzah b.  Uno (2009:3) Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam angka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
          Made wena(2009:5) mengklasifikasikan Variabel strategi pembelajaran menjadi tiga yaitu
a. strategi pengorganisasian (organizational strategy),
b. strategi penyampaian (delivery strategy), dan
c. strategi pengelolaan (management strategy).
a.Strategi pengorganisasian merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi/materi, penataan isi, pembuatan diagram, format dan sejenisnya.
b.Strategi penyampaian adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa dan/atau untuk menerima serta merespons masukan dari siswa c Strategi pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi antara siswa dan variabel strategi pembelajaran lainnya (variabel strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian).
c. Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan pemilihan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar, dan motivasi.

        Menurut Slameto(1991), bahwa strategi pembelajaran mencakup jawaban atas pertanyaan:
a. Siapa melakukan apa dan menggunakan alat apa dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini menyangkut peranan sumber, penggunaan bahan, dan alat/alat bantu pembelajaran.
b. Bagaimana melaksanakan tugas pembelajaran yang telah didefinisikan (hasil analisis) sehingga tugas tersebut dapat memberikan hasil yang optimal. Kegiatan ini menyangkut metode dan teknik pembelajaran.  
c. Kapan dan di mana kegiatan pembelajaran dilaksanakan serta berapa lama kegiatan tersebut dilaksanakan

B. Tahapan Pembelajaran


            Secara umum, dalam strategi pembelajaran ada tiga tahapan pokok yang harus diperhatikan dan diterapkan (Riyanto, 2001) sebagai berikut:
1. Tahap pemula (prainstruksional), adalah tahapan persiapan guru sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Dalam tahapan ini kegiatan yang dapat dilakukan guru, antara lain:
a. Memeriksa kehadiran siswa
b. Pretest (menanyakan materi sebelumnya)
c. Apersepsi (mengulas kembali secara singkat materi sebelumnya)

2. Tahap pengajaran (instruksional) , yaitu langkah-langkah yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung.

Tahap ini merupakan tahapan inti dalam proses pembelajaran, guru menyajikan materi pelajaran yang telah disiapkan. Kegiatan yang dilakukan guru, antara lain:
a. Menjelaskan tujuan pengajaran siswa.
b. Menuliskan pokok-pokok materi yang akan dibahas.  
c. Membahas pokok-pokok materi yang telas ditulis
d. Menggunakan alat peraga.  
e. Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi.

3. Tahap penilaian dan tindak lanjut (evaluasi), ialah   penilaian atas hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dan tindak lanjutnya.

        Setelah melalui tahap instruksional, langkah selanjutnya  yang ditempuh guru adalah mengadakan penilaian keberhasilan belajar siswa dengan melakukan posttest. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam tahap ini, antara lain:
a. Mengajukan pertanyaan pada siswa tentang materi yang telah dibahas
b. Mengulas kembali materi yang belum dikuasai siswa.
c. Memberi tugas atau pekerjaan rumah pada siswa.
d.  Menginformasikan pokok materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
          Hasil penilaian dapat dijadikan pedoman bagi guru untuk melakukan tindak lanjut baik berupa perbaikan maupun pengayaan.
           Tahapan-tahapan tersebut memiliki hubungan erat dengan penggunaan strategi pembelajaran. Oleh karena itu, setiap penggunaan strategi pembelajaran harus merupakah rangkaian yang utuh dengan tahapan-tahapan pengajaran. 

Pemilihan Strategi Pembelajaran 

         Secara teknis, strategi pembelajaran adalah metode dan prosedur yang ditempuh oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan instruksional berdasarkan materi pengajaran tertentu dan dengan bantuan unsur penunjang tertentu pula (Hamalik, 1994). Dalam hal ini, Twelker (dalam tim pengajar, 2000) mengemukakan bahwa pada dasarnya strategi pembelajaran mencakup empat hal, yaitu: 
1 Penetapan tujuan pengajaran. 
2. Penetapan sistem pendekatan pembelajaran. 
3. Pemilihan dan penetapan metode, teknik dan prosedur pembelajaran. Termasuk penetapan alat, media, sumber dan fasilitas pengajaran serta penetapan langkah langkah strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran dan pengelolaan waktu) 
4. Penetapan kriteria keberhasilan proses pembelajaran dari dan dengan evaluasi yang digunakan. 
      
Sehubungan dengan penetapan strategi pembelajaran, ada empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dijadikan pedoman untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan (Djamarah, 2002), yaitu : 
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
 2. Memilih sistem pendekatan pembelajaran berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
 3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. 

       Namun demikian, dalam pemilihan dan penetapan strategi pembelajaran ada beberapa hal yang perlu dijadikan sebagai pertimbangan, antara lain:
1. Kesesuaian dengan tujuan instruksional yang hendak dicapai. 
2. Kesesuaian dengan bahan bidang studi yang terdiri dari aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai
3. Strategi pembelajaran itu mengandung seperangkat kegiatan pembelajaran yang mungkin mencakup penggunaan beberapa metode pengajaran yang relevan  dengan tujuan dan materi pelajaran
4. Kesesuaian dengan kemampuan profesional guru bersangkutan terutama dalam rangka pelaksanaannya di kelas. 
5. Cukup waktu yang tersedia, Karena erat kaitannya dengan waktu belajar dan banyaknya bahan yang harus disampaikan 
6. Kesediaan unsur penunjang, khususnya media instrusional yang relevan dan peralatan yang memadai. 
7. Suasana lingkungan dalam kelas dan lembaga pendidikan secara keseluruhan.
8. Jenis-jenis kegiatan yang serasi dengan kebutuhan dan minat siswa, karena erat kaitannya dengan tingkat motivasi belajar untuk mencapai tujuan instruksional. 
         Semua faktor tersebut mendasari pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran yang dinilai lebih sesuai bagi pembelajaran.
        Strategi pembelajaran banyak macamnya. Guru dapat memilih satu atau beberapa strategi sekaligus dan diterapkan secara bervariasi sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, materi yang disampaikan, siswa, lingkungan, Sen kemampuan pengajar itu sendiri untuk melaksanakannya.

C. Komponen strategi pembelajaran


Dick dan Carey (1978) dalam uno(2009:3) menyebutkan bahwa terdapat 5 komponen strategi pembelajaran, yaitu (1) kegiatan pembelajaran pendahuluan, (2) penyampaian informasi, (3) partisipasi peserta didik, (4) tes, dan (5) kegiatan lanjutan. Pada bagian berikut akan diuraikan penjelasan masing-masing komponen disertai contoh penerapannya dalam proses pembelajaran.

1.Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran secara keseluruhan memegang peranan penting. Pada bagian ini guru diharapkan dapat menarik minat peserta didik atas materi pelajaran yang akan disampaikan. Kegiatan pendahuluan yang disampaikan dengan menarik akan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Sebagaimana iklan yang berbunyi Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda. Cara guru memperkenalkan materi pelajaran melalui contoh-contoh ilustrasi tentang kehidupan sehari-hari atau cara guru meyakinkan apa manfaat memelajari pokok bahasan tertentu akan sangat memengaruhi motivasi belajar peserta didik.

2.Penyampaian Informasi

Penyampaian informasi seringkali dianggap sebagai suatu kegiatan yang paling penting dalam proses pembelajaran, padahal bagian ini hanya merupakan salah satu komponen dari strategi pembelajaran. Artinya, tanpa adanya kegiatan pendahuluan yang menarik atau dapat memotivasi peserta didik dalam belajar maka kegiatan penyampaian informasi ini menjadi tidak berarti. Guru yang mampu menyampaikan informasi dengan baik, tetapi tidak melakukan kegiatan pendahuluan dengan mulus akan menghadapi kendala dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.

3.Partisipasi Peserta Didik

Berdasarkan prinsip student centered, peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan belajar. Hal ini dikenal dengan istilah CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif ) yang diterjemahkan dari SAL (student active training), yang maknanya adalah bahwa proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan (Dick dan Carey, 1978: 108). Terdapat beberapa hal penting yang berhubungan dengan partisipasi peserta didik, yaitu sebagai berikut a) Latihan dan praktik seharusnya dilakukan setelah peserta didik diberi informasi tentang suatu pengetahuan, sikap, atau keterampilan tertentu. Agar materi tersebut benar-benar terinternalisasi (relatif mantap dan termantap kan dalam diri mereka) maka kegiatan selanjutnya adalah hendaknya peserta didik diberi kesempatan untuk berlatih atau mempraktikkan pengetahuan sikap, atau keterampilan tersebut. Sehingga setelah selesai belajar mereka diharapkan benar-benar merencanakan TPK. b) Umpan Balik Segera setelah peserta didik menunjukkan perilaku sebagai hasil belajarnya maka guru memberikan umpan balik (feedback) terhadap hasil belajar tersebut. Melalui umpan balik yang diberikan oleh guru, peserta didik akan segera mengetahui apakah jawaban yang merupakan kegiatan yang mereka lakukan benar/salah, tepat/tidak tepat, atau ada sesuatu diperbaiki. Umpan balik dapat berupa penguatan positif dan penguatan negatif. Melalui penguatan positif (baik, bagus, tepat sekali, dan sebagainya), diharapkan perilaku tersebut akan terus dipelihara atau ditunjukkan oleh peserta didik. Sebaliknya, melalui penguatan negatif (kurang tepat, salah, perlu disempurnakan, dan sebagainya), diharapkan perilaku tersebut akan dihilangkan atau peserta didik tidak akan melakukan kesalahan serupa.

4.Tes

Serangkaian tes umum yang digunakan oleh guru untuk mengetahui (a) apakah tujuan pembelajaran khusus telah tercapai atau belum, dan (b) apakah pengetahuan sikap dan keterampilan telah benar-benar dimiliki oleh peserta didik atau belum Pelaksanaan tes biasanya dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran setelah peserta didik melalui berbagai proses pembelajaran, penyampaian informasi berupa materi pelajaran pelaksanaan tes juga dilakukan setelah peserta didik melakukan latihan atau praktik

5.Kegiatan Lanjutan

Kegiatan yang dikenal dengan istilah follow up dari suatu hasil kegiatan yang telah dilakukan seringkali tidak dilaksanakan dengan baik oleh guru. Dalam kenyataannya, setiap kali setelah tes dilakukan selalu saja terdapat peserta didik yang berhasil dengan bagus atau di atas rata-rata, (a) hanya menguasai sebagian atau cenderung di rata-rata tingkat penguasaan yang diharapkan dapat dicapai, (b) peserta didik seharusnya menerima tindak lanjut yang berbeda sebagai konsekuensi dari hasil belajar yang bervariasi tersebut.

D. jenis jenis strategi pembelajaran 


Wina sanjaya(2011:188) menjelaskan beberapa strategi pembelajaran yang bisa digunakan.

a. Strategi Pembelajaran Ekspositori

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen (1998), menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct instruction). Oleh karena strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur maka, sering juga dinamakan istilah strategi "chalk and talk" Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademis (academic achievement) siswa. Metode pembelajaran yang sering digunakan untuk mengaplikasikan strategi ini adalah metode kuliah atau ceramah.

b. Strategi Pembelajaran inkuiri

Strategi Pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemu kan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari hasan Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.

c. Strategi Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokanm/tim kecil. yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademis, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap anggota kelompok akan memiliki ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok. Setiap individu akan saling membantu, mereka akan memiliki motivasi untuk keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan memeliki kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok.  

----------------------------------------------
Sumber
Wina sanjaya, perencanaan dan desain sistem pembelajaran, (jakarta:kencana,  2011)
Yatim riyanto,  paradigma baru pembelajaran (jakarta: kencana, 2009)
Hamzah b. Uno, model pembelajaran (jakarta: bumi aksara, 2009)
Syaiful bahri djamarah & aswan zain, strategi belajar mengajar , (jakarta:, rineka cipta,2002)
Benny a. Pribadi,  model desain sistem pembelajaran, (jakarta; dian rakyat, 2009)
Made wena, strategi pembelajaran inovatif kontemporer (jakarta :bumi aksara, 2009)
Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar