Pengertian Pemimpin, Tugas Pemimpin, Dan Kriteria Pemimpin


Pengertian Pemimpin,  Tugas  Pemimpin, Dan  Kriteria Pemimpin
Pengertian Pemimpin,  Tugas  Pemimpin, Dan  Kriteria Pemimpin


Pada dasarnya atau sesuai kodratnya, manusia adalah makhluk sosial atau bermasyarakat yang menurut aristoteles disebut sebagai "zoon politicon". Makhluk sosial atau bermasyarakat pada dasarnya tidak bisa hidup wajar dengan menyendiri karena, hampir sebagian besar tujuannya ternyata dapat terpenuhi apabila manusia itu berhubungan dengan manusia atau orang lain. 
      Dalam usahanya untuk bermasyarakat manusia membentuk suatu kelompok atau organisasi untuk mencapai suatu kepuasan (lahir dan batin) serta peningkatan diri. Kelompok atau organisasi itu kemudian menjadi himpunan manusia dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga ada yang sangat menonjol dan diakui kelebihannya oleh anggota-anggota atau sebagian besar anggota-anggotanya, terutama dalam mempengaruhi dan menggerakkan usaha bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan ia adalah pemimpin. Pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam suatu kelompok.

A. Pengertian Pemimpin 


       Carter (1953) menemukan lima pola pendefinisian yang dilakukan oleh para pakar dalam bidang kepemimpinan.  pertama, pemimpin  sebagai seorang yang menjadi fokus dalam tingkah laku kelompok. Definisi ini lebih menekankan polarisasi para anggota kelompok di sekitar pemimpin. Kedua, pendekatan ini mendefinisikan kepemimpinan dari terminology tujuan kelompok (Group goals). Pemimpin dalam konteks ini didefiniskan adalah seorang yang memiliki kemampuan memimpin kelompok yang mengarah ke tujuan-tujuan kelompok. Kebanyakan orang menyetujui definisi ini, akan tetapi Carter, mengatakan ditemukan suatu kesulitan untuk mengidentifikasikan group goals tersebut.
      Pendekatan ketiga, mendefinisikan pemimpin sebagai seorang yang dipilih oleh anggota-anggota kelompok. Pendefinisian ini menimbulkan kepemimpinan dan pemimpin tergantung atas pilihan sosiometrik para anggota kelompok.
       Pendekatan keempat, yang diajukan Cattle (1951) dalam hubungan dengan teorinya yang dikenal dengan "Group syntality theory" ia mendefinisikan pemimpin sebagai seorang yang mempu mendemonstrasikan pengaruhnya atas sintalis kelompok Sedangkan pendekatan kelimpa disenangi Carter sendiri, mengatakan bahwa pemimpin adalah seorang yang berusaha dalam perilaku kepemimpinan atau seorang yang terikat dengan perilaku kepemimpinan
  
       Dalam bahasa Indonesia "pemimpin sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah "Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. Istilah pemimpin, kepemimpinan, dan pemimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda. 
      Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki keterampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan keterampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin". 
     Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan- kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994:181) 
    Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota di sekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah : 

1. Loyality, 
seorang pemimpin harus mampu membangkitkan loyalitas rekan kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan 

2. Educate, 
seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan tacit knowledge pada rekan-rekannya 

3. Advice, 
memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
 
4. Discipline, 
memberikan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya
    Menjadi seorang pemimpin dan menggunakan kepemimpinannya membutuhkan keahlian Kemampuan untuk membantu kelompok mencapai tujuan dan menjaga hubungan kerjasama yang efektif antar anggota disebut sebagai kemampuan kepemimpinan. 
      Kamus Oxford mencatat kata leader (pemimpin) dalam bahasa Inggris muncul pada awal tahun 1300, sedangkan kata leadership (kepemimpinan) belum muncul sampai dengan tahun 1800. Namun, secara struktural maupun fungsional kedua kata tersebut sulit dipisahkan, karena pemimpin dan kepemimpinan saling berkaitan. Berdasarkan hal tersebut maka terdapat semacam rumusan mengenai kepemimpinan dan pemimpin dalam sebuah formula dimana kepemimpinan (K) adalah fungsi (1) dari pemimpin (p). bawahan (b), dalam situasi (s) tertentu. 

            K=f(p, b, s)

Apabila
   Analisis menunjukkan proses kepemimpinan dapat muncul kapan saja dan dimanapun, apabila terdapat unsur: (1) ada orang yang memimpin: (2) ada orang-orang yang dipimpin; (3) ada kegiatan atau tindakan penggerakan bawahan untuk mencapai tujuan; dan (4) ada tujuan yang ingin dicapai bersama (Burhanuddin, 2002). 

B. Tugas Pemimpin 

  
1. Mengidentifikasikan dan menganalisa tujuan-tujuan kelompok yang berguna untuk memenuhi kebutuhan para anggota 
2. Membangun struktur dalam kelompok pembagian tugas, peraturan-peraturan dan sebagainya. Membagi Tanggung jawab, menentukan peranan, membatasi peran seseorang. mengatur hubungan antar peran. 
3. Mengemukakan inisiatif. 
4. Melakukan berbagai perbuatan yang berorientasi pada tujuan 
5. Menyediakan fasilitas dan sarana komunikasi dalam kelompok yang dipimpinnya. 
6. Memelihara kekompakan kelompok, solidaritas kelompok, sense belonging kelompok. 
7. Membangkitkan gairah dan kegembiraan bekerja bagi para anggota kelompoknya, menciptakan situasi yang kondusif untuk melakukan aktivitas kelompok. 
8. Tetap memelihara moral kebersamaan kelompok, diantara masing-masing anggota 

C. Kriteria Seorang Pemimpin 

  
Pimpinan yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi beberapa kriteria yaitu :
 
1. Pengaruh : Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh ini menjadikan sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang dikatakan sang pemimpin. John C. Maxwell, penulis buku-buku kepemimpinan pernah berkata: Leadership is Influence (Kepemimpinan adalah soal pengaruh). Mother Teresa dan Lady Diana adalah contoh kriteria seorang pemimpin yang punya pengaruh. 

2. Kekuasaan/power : Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena dia memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin, tentunya tidak ada orang yang mau menjadi pendukungnya. Kekuasaan/kekuatan yang dimiliki sang pemimpin ini menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang dimiliki sang pemimpin, tanpa itu mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak sama-sama saling diuntungkan. 

3. Wewenang : Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada pemimpin untuk menetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal kebijakan. Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh pimpinan apabila sang pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, sehingga bawahan diberi kepercayaan untuk melaksanakan tanpa perlu campur tangan dari sang pemimpin. 

4. Pengikut : Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power, dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa yang dikatakan sang pemimpin. Tanpa adanya pengikut maka pemimpin tidak akan ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri sendiri. 

D. Pemimpin Sejati 

Empat Kriteria Pemimpin Sejati yaitu 
  
1. Visioner: 
Punya tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Andy Stanley dalam bukunya Visioneering melihat pemimpin yang punya visi dan arah yang jelas, kemungkinan berhasil sukses lebih besar daripada mereka yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan 

2. Sukses Bersama: 
Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya. Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bagi dirinya sendiri, namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk mendorong orang-orang yang dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan bersama 

3. Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and Learn continuous): 
Banyak hal yang harus dipelajari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar dari pengalaman diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang Pemimpin. Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang positif juga bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong Skill kepemimpinan akan meningkat 

4. Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan: 
Pemimpin Sejati bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau saat dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang yang visioner yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa depan. Pemimpin yang mempersiapkan pemimpin berikutnya barulah dapat disebut seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam berbagai aspek kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan Sukses jika ia mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya. 

E. Persyaratan Pemimpin Di dalam Islam 

seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat 
  
1. SIDDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan 
2. FATHONAH artinya cerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan profesional 
3. AMANAH artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel 
4. TABLIGH artinya senantiasa menyampaikan risalah kebenaran, tidak pernah menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif 

F. Tipe Pemimpin 

  
1 Administrator (memiliki posisi central dalam kelompok, seperti dalam perencanaan). 
2 Koordinatif (memudahkan pelaksanaan rencana pengarah, pengelola, pelaksana, pengorganisasian). 
3. Birokrat (pemimpin berada pada level administratif, pembuat kebijakan, cenderung ke administrator) 
4. Ahli (bertindak selaku konsultan, narasumber, komentator, revisi). 
5. Ideologis (kuat dalam gagasan kurang dibidang teknis). 
6 Kharismatis (figur sentral, ditokohkan). 
7. Politis (sama dengan ideology, pembuat kebijakan, kharismatik) 
8. Simbolis (sebagai simbol kelompok, seremoni, protokoler). 
9. Figur Orang Tua (mendominasi father figure dan merawat mother figure, menasehati, tak boleh didebat). 
10. Sebagai kambing hitam (tempat keluh kesah anggota, sumpah serapah, makian, kesalahan kesalahan kelompok).

G. Keterampilan Yang Harus Dimiliki Pemimpin 

1. Keterampilan dalam memimpin. 
2. Keterampilan dalam hubungan insani. 
3. Keterampilan dalam proses kelompok. 
4. Keterampilan dalam administrasi personil. 
5. Keterampilan dalam menilai. 

---------------------- 
Sumber: 
Purwanto, M. Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tim Dosen UPI.2011. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 
Wildan Zulkarnain, dinamika kelompok, Jakarta, bumi aksara, 2013
Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar