Keterampilan Bertanya dalam mengajar


Keterampilan Bertanya dalam mengajar
Keterampilan Bertanya dalam mengajar


Keterampilan bertanya dalam kegiatan pembelajaran di kelas, bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna. Keterampilan bertanya dapat membantu guru mengurangi kebosanan, manakala selama berjam-jam guru menjelaskan materi pelajaran tanpa diselingi dengan pertanyaan ketika menggunakan metode ceramah, pertanyaan akan membuat suasana kelas lebih dinamis walaupun pertanyaan yang diajukan hanya sekedar pertanyaan pancingan, atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir. Model dan metode pembelajaran apa pun yang digunakan seorang guru, bertanya merupakan kegiatan yang selalu merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Menurut Wina Sanjaya Pertanyaan yang baik, memiliki dampak yang positif terhadap siswa di antaranya: 

a. Dapat meningkatkan partisipasi siswa secara penuh dalam proses pembelajaran.
b. Dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, sebab berpikir itu sendiri pada hakikatnya bertanya
c. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa, serta menuntun siswa untuk menentukan jawaban. 
d. Memusatkan siswa pada masalah yang sedang dibahas 
        mengingat pentingnya keterampilan bertanya dalam proses pembelajaran, maka setiap guru harus memiliki keterampilan ini, untuk menjamin kualitas pembelajaran. Di bawah ini dijelaskan tentang dasar-dasar pertanyaan yang baik, jenis-jenis pertanyaan, dan teknik-teknik bertanya.
       Brown, dalam Hasibuan (1994) menyatakan bahwa bertanya ialah setiap pernyataan yang mengkaji atau menciptakan ilmu  pada diri siswa. Cara untuk mengajukan pertanyaan yang berpengaruh positif bagi kegiatan belajar siswa merupakan suatu hal yang tidak mudah. Oleh sebab itu, seorang guru hendaklah berusaha agar memahami dan menguasai penggunaan keterampilan bertanya.
        Model dan metode pembelajaran apa pun yang digunakan seorang guru, bertanya merupakan kegiatan yang selalu merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
        Keterampilan bertanya dibedakan atas keterampilan mengajar bertanya tingkat dasar dan keterampilan mengajar bertanya tingkat lanjut. Keterampilan bertanya tingkat dasar mempunyai komponen dasar yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. Keterampilan bertanya tingkat lanjut merupakan lanjutan dari keterampilan bertanya dasar dan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir Siswa dan mendorong mereka agar dapat mengambil inisiatif sendiri.

1. Tujuan pertanyaan yang diajukan kepada siswa, yaitu:


a. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dibicarakan.
b. Memusatkan perhatian siswa pada suatu masalah Yang sedang dibahas.
c. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa dalam belajar.
d. Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.
f. Mendorong siswa mengemukakan pendapat dalam diskusi.
g. Menguji dan mengukur hasil belajar.

2. Komponen-komponen keterampilan bertanya, yaitu:

a. Keterampilan bertanya tingkat dasar

  1) penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh Siswa sesuai dengan taraf perkembangannya
2) pemberian acuan, sebelum memberikan pertanyaan,  kadang-kadang guru perlu memberikan acuan berupa pernyataan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan dari siswa,
3) pemindahan giliran. adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari seorang siswa, karena jawaban belum benar atau belum memadai. untuk itu guru dapat menggunakan teknik pemindahan giliran, mula-mula guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, kemudian memilih salah seorang siswa untuk menjawab, dengan cara menyebut namanya atau dengan menunjuk siswa itu.
4) penyebaran. untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya di dalam pelajaran, guru perlu menyebarkan giliran untuk  menjawab pertanyaan secara acak. ia hendaknya berusaha agar siswa mendapat giliran secara merata. 
5) pemberian waktu berpikir. setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu memberi waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum menunjuk salah  seorang siswa untuk menjawabnya.
6) pemberian tuntunan. bila seorang siswa memberikan jawaban salah atau tidak dapat memberikan jawaban, guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa itu,  agar ia dapat menemukan sendiri jawaban yang benar.

b, Keterampilan bertanya tingkat lanjutan

1) pengubahan tuntunan tingkat kognisi dalam menjawab pertanyaan. Pertanyaan yang dikemukakan oleh guru dapat mengandung proses mental yang berbeda-beda dari proses mental yang rendah sampai proses mental yang tinggi. Oleh karena itu dalam mengajukan pertanyaan, guru hendaknya berusaha mengubah tuntunan tingkat kognisi dalam menjawab pertanyaan dari tingkat yang paling rendah, yaitu: evaluasi ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, dan sintesis.
2) Pengaturan urutan pertanyaan. Untuk mengembangkan tingkat kognisi dari yang sifatnya Lebih rendah ke arah Lebih tinggi dan kompleks, guru hendaknya dapat mengatur urutan pertanyaan yang diajukan kepada siswa.
3) Penggunaan pertanyaan pelacak. Jika jawaban yang diberikan oleh siswa dinilai benar oleh guru, tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi sempurna, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut.
4) Peningkatan terjadinya interaksi. Agar siswa Iebih terIihat secara pribadi dan Iebih bertanggung jawab atas kemajuan dan hasil diskusi, guru hendaknya mengurangi atau menghilangkan peranan sebagai penanya sentral dengan cara mencegah pertanyaan dijawab oleh seorang siswa. Dan jika siswa mengajukan pertanyaan, guru tidak segera menjawab, tetapi melontarkan kembali kepada siswa Iainnya.

3. Prinsip-prinsip keterampilan bertanya, yaitu

a. Kehangatan dan antusias

Peningkatan, partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, guru perlu menunjukkan sikap, baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban dari siswa. Sikap dan gaya guru termasuk suara, ekspresi wajah, gerakan, dan posisi badan menampakkan ada tidaknya kehangatan dan keantusiannya.

b. Kebiasaan yang perlu dihindari

1) jangan mengulang-ulang pertanyaan apabila siswa tak mampu menjawabnya.
2) jangan mengulang-ulang jawaban siswa
3) jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum siswa memperoleh kesempatan untuk menjawabnya.
4) usahakan agar siswa tidak menjawab pertanyaan secara serempak, karena guru tidak mengetahui dengan pasti   siapa yang menjawab dengan benar dan siapa yang salah.
5) menentukan siswa yang harus menjawab sebelum mengajukan pertanyaan. oleh karena itu pertanyaan hendaknya ditujukan lebih dulu kepada seluruh siswa baru kemudian   guru menunjuk salah seorang untuk menjawab.
6) pertanyaan ganda. guru kadang-kadang mengajukan pertanyaan yang sifatnya ganda, menghendaki beberapa jawaban atau kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa.

4. Dasar dasar pertanyaan yang baik.


       Untuk dapat menghasilkan pertanyaan yang baik dan mudah diterima dan dicerna untuk kemudian diberikan jawaban ada beberapa dasar yang harus diperhatikan sebagai berikut:
1) Pertanyaan harus jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.
2) Dalam memberikan pertanyaan berikan informasi yang memadai untuk menjawab pertanyaan.
3) Pertanyaan terfokus pada suatu masalah
4) Berikan kepada siswa waktu yang cukup mempersiapkan jawaban
5) Distribbusikan semua pertanyaan kepada seluruh siswa secara merata.
6) Berikan stimulus dan respon yang ramah agar siswa tergerak dan mau menjawab pertanyaan yang diajukan.
7) Bimbinglah siswa agar dapat menemukan jawaban sendiri dengan baik dan benar.

5. Jenis-jenis Pertanyaan


       pertanyaan bisa dilihat dari aspek tujuannya, tingkat kesulitan jawaban yang diharapkan atau taksonomi menurut Bloom.

1) Pertanyaan menurut tujuannya
a) Pertanyaan permintaan (compliance question), yaitu pertanyaan yang menghendaki kepada siswa untuk memberikan jawaban dalam bentuk tindakan atau perbuatan Contoh: Dapatkah kamu menunjukkan wilayah daerah kekuasaan kerajaan Abbasiyah pada peta yang kamu pegang?
b) Pertanyaan retoris (rhetorical question),adalah jenis pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban dari siswa, akan tetapi guru sendiri yang menjawabnya. Pertanyaan ini diajukan dengan tujuan menjelaskan sesuatu yang diawali dengan pertanyaan? 
c) Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question), adalah pertanyaan yang betujuan untuk mengarahkan proses berpikir siswa, untuk memperbaiki atau menemukan jawaban yang lebih tepat dari jawaban yang diberikan sebelumnya. 
d) Pertanyaan menggali (probing question),adalah pertanyaan yang mengharapkan siswa agar dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas jawaban yang diberikan. Pertanyaan ini sangat penting untuk dapat meningkatkan aspek kemampuan berpikir siswa.

2) Pertanyaan dilihat dari tingkat kesulitan jawaban yang diharapkan bisa terdiri dari pertanyaan tingkat rendah dan pertanyaan tingkat tinggi.
a) Pertanyaan pengetahuan (knowledge question)Pertanyaan pengetahuan adalah pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang paling rendah, karena hanya mengandalkan menuntut jawaban berupa kemampuan mengingat fakta atau data, oleh sebab itu pertanyaan ini sering dinamakan dengan pertanyaan yang hanya menghendaki siswa dapat mengungkapkan kembali (recall question)
b) Pertanyaan pemahaman (comprehension question) Dilihat dari tingkat kesulitan jawaban yang diharapkan, pertanyaan pemahaman lebih sulit dibandingkan dengan pertanyaan pengetahuan, oleh sebab itu untuk mengukur Kemampuan pemahaman sebagai hasil belajar maka: "kata-kata operasional yang cocok dipakai untuk dipakai dalam merumuskan indikator hasil belajar yang menyangkut kemampuan ini antara lain adalah membedakan, menyajikan, mengatur, menginterpretasikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, memberi contoh, mengambil kesimpulan”.
c) Pertanyaan aplikatif (aplication question)Adalah pertanyaan yang menghendaki jawaban agar siswa dapat menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan cara memilih suatu abstraksi tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, cara) secara tepat.
d) Pertanyaan analisis (Analysis question)Pertanyaan analisis adalah pertanyaan yang menghendaki agar siswa dapat menguraikan hubungan atau situasi yang komplek atas konsep-konsep dasar.
e) Pertanyaan sintesis (synthesis question) Pertanyaan sintesis menghendaki agar siswa dapat menggabungkan atau menyusun kembali hal-hal yang spesifik untuk dan mengembangkan struktur baru.
f) Pertanyaan evaluasi (evaluation question)Pertanyaan evaluasi adalah pertanyaan yang menghendaki jawaban siswa mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk menilai sesuatu kasus yang terjadi.


_________________
Sumber Udin Syaefudin Saud, 2010, pengembangan profesi guru, Bandung, Alfa Beta
Supardi dkk, 2009, profesi keguruan, Jakarta; diadit media.

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar