Macam-macam Pembagian Kamus Bahasa Arab
Menurut Dr. Imel Ya’qu macam-macam kamus dibedakan
menjadi delapan macam, yaitu:
1. Kamus Bahasa (Lughawi)
Yaitu kamus yang secara
khusus membahas lafal atau kata-kata dari sebuah bahasa dan dilengkapi dengan
pemakaian kata-kata tersebut. Kamus bahasa hanya memuat satu bahasa, sehingga
biasanya pemaknaan kata hanya menyebut sinonim atau definisi kata tersebut.
Misalnya, Kamus Al-Munjid (Arab-Arab), Kamus Mukhtashar Ash-Shihah (Arab-Arab),
Kamus Lengkap Inggris-Inggris dan lain sebagainya.
2. Kamus Terjemah
Disebut juga kamus mazdujah (campuran)
atau kamus bilingual yang memadukan dua bahasa untuk menentukan titik temu
makna dari kosakata. Kamus terjemah memuat kata-kata asing yang kemudian
dijelaskan satu persatu dengan mencari padanan makna yang disesuaikan dengan
bahasa nasional atau bahasa pemakai kamus. Dalam penyusunan kamus terjemah
dibutuhkan skill penyusun yang mumpuni di bidang ilmu terjemah dua bahasa (bilingual)
secara baik. Pada dasarnya, kamus terjemah tergolong kamus yang paling dulu ada.
Sebab bangsa Smith di Irak, pada tahun 300 SM telah lama mengenal kamus
terjemah.
3. Kamus Tematik (Maudhu’i)
` Disebut juga kamus maknawi, karena
kata-kata yang terhimpun di dalam kamus disusun secara tematik berdasarkan
topik-topik tertentu yang memiliki makna sebidang. Misalnya untuk tema lawn (warna)
dimasukan kata ah}mar (merah), azraq (biru) dan seterusnya. Untuk kamus
tematik, penyusun mengklasifikasikan kata-kata yang memiliki makna serumpun ke
dalam tema-tema tertentu. Karena itu, kamus terjemah juga disebut kamus maknawi
sebab eksistensi sebuah kosakata terklasifikasi berdasarkan makna. Kamus
Tematik bahasa Arab versi kuno, antara
lain : Kamus Al-Mukhassash karya Ali bin Ismail (1007-1066 M) dari
Andalus yang lebih dikenal dengan nama Ibnu Siddah. Dalam kamusnya yang
berjumlah 17 jilid itu Ibnu Siddah menyusun katakata secara sistematis tidak
mengikuti urutan alphabet, tapi berdasarkan makna.
4. Kamus Derivatif (Isytiqaqi)
Disebut juga dengan istilah kamus
Etimologis, yaitu sebuah kamus yang membahas asal usul sebuah kata, sehingga
kamus derivatif/etimologis berfungsi untuk menginformasikan asal-usul
lafal/kosakata. Apakah sebuah lafal/kata berasal dari bahasa Arab, Persi,
Yunani atau lainnya?. Pencarian asal usul kata selain menggunakan perangkat
lunak (software) seperti: Poliglot 3000, teknik pencarian asal kata juga bisa
dilacak dalam berbagai jenis kamus, sekalipun bukan khusus kamus derivatif.
5. Kamus Evolutif (TaThawwuri)
Adalah kamus yang lebih
memprioritaskan sejarah perkembangan makna dari sebuah kata, bukan lafalnya.
Kamus evolutif memberikan informasi
tentang perluasan makna, perubahannya, sebab-sebab perubahan makna dan
sebagain ya. Misalnya, perkembangan makna kata adab atau sufi sejak masa
jahiliyyah hingga masa kini. Untuk mencarinya, kini telah terafiliasi dalam
ensiklopedia atau bahkan buku-buku sejarah.
6. Kamus Spesialis (Takhassusi)
Yaitu kamus yang hanya menghimpun
kata-kata yang ada dalam satu bidang/disiplin ilmu tertentu. Ada kamus
kedokteran, kamus pertanian, kamus musik dan sebagain ya. Contoh kamus
spesialis adalah kamus At-Tadzkirah yang ditulis oleh Dawud Al AnT{aqi
Al-Dharir. Kamus ini memuat kata-kata yang khusus berhubungan dengan nama-nama
tumbuhan dan serangga.
7. Kamus Informatif (da’irah, ma'lamah)
Yaitu kamus yang mencakup segala hal
termasuk sejarah pengguna bahasa, tokoh-tokohnya dan sebagain ya. Kini, kamus
informatif lebih dikenal dengan ensiklopedia yang menjelaskan sebuah kata tidak
hanya sekedar membahas makna dan derivasi dari sebuah kata, tapi juga mencakup
segala informasi lain di luar makna
leksikon, seperti : sejarah, biografi, peta, kronologi perang, dan sebagainya.
Misalnya kata nahwu dalam kamus-kamus
lain hanya dibahas tentang maknanya yang
berarti: contoh, tujuan yang berasal dari kata naha yang berarti menuju,
mengikuti jejak, miring, menyingkirkan. Dairah Al-Ma’arif atau ensiklopedia berbahasa
Arab yang hingga kini masih popular di antaranya : ensiklopedi karya Bitrisy
Al-Bustani (1819-1833 M) dan Ensiklopedi karya Afram Al-Bustani.
8. Kamus Visual
Yaitu kamus yang menjelaskan makna
kata lebih menonjolkan gambar dari kata yang dimaksud daripada sebuah istilah
yang definitif. Sebuah gambar, memang terbilang efektif dalam menjelaskan definisi
atau pengertian sebuah kata. Penggunaan lambang-lambang dalam
sebuah kamus termasuk hasil inovasi baru dibidang leksikologi. Dalam
perkembangan kamus-kamus berbahasa Arab, penggunaan gambar dalam menjelaskan
makna kosa-kata, telah dimulai sejak munculnya kamus Al-Munjid pada tahun 1908.
Bahkan, beberapa gambar yang dicantumkan Oleh Lewis Al-Ma’luf, penyusun kamus Al-Munjid
banyak menuai kritik sebab di sana ada beberapa gambar para nabi bahkan ada
ilustrasi tentang proses penciptaan adam dan hawa dari tulang rusuk Adam yang
juga menampakan wujud tuhan. Ada juga gambar patung nabi Musa, Nai Ibrahim
hingga Nabi Isa (Yesus/Yohanna). Hal ini mendorong para leksikolog Arab menolak
kamus Al- Munjid dan kamus-kamus lain yang menggunakan gambar.
9. Kamus Buku (mu’jam al-kitab)
Yaitu kamus yang khusus dibuat untuk
memahami makna dari kosakata yang termuat dalam sebuah buku. Umumnya, buku yang
memiliki mu’jam al-kitab adalah buku-buku teks pelajaran. Karena memang kamus
jenius ini berfungsi sebagai buku pembantu (kitab musa’id) bagi siswa, terutama
guru, untuk memahami kosakata dalam buku atau bahan ajar. Misalnya kita
mengenal tiga buah buku pelajaran bahasa Arab berjudul Al-Arabiyyah Baina
Yadaika, buku tersebut dilengkapi juga dengan buku berjudul Mu’jam Al-Arabiyyah
Baina Yadaika. Buku itu membantu untuk memahami kosakata yang terdapat pada
buku ajar dan terbatas pada materi buku ajar.
10. Kamus Digital
Yaitu perangkat lunak computer
(software) yang memuat program terjemah atau kamus bahasa yang bisa dijalankan
melalui media elektronik seperti computer, handphone, PDA, dan perangkat lain
nya. Software kamus digital dinilai lebih
praktis dan mudah dijalankan oleh pengguna kamus dan biasanya
operasional kamus digital hanya menggunakan sistem al-nutqi. Sekalipun
demikian, kelebihan kamus digital terletak pada muatan entri atau kosakata yang
jumlahnya tak terbatas. Beberapa software kamus bahasa Arab yang telah populer
antara lain :
a) Al-Mawrid Al-Quareeb (Arab-Inggris,
Inggris-Arab).
b) Kamus Mufid 1.0 (Indonesia-Arab,
Arab Indonesia).
c) Kamus Golden Al-Wafi Arabic Translator
(Arab-Inggris, Inggris Arab).
11. Kamus On-Line
Yaitu kamus yang bisa diakses melalui
internet. Para netter sering memanfaatkan jasa terjemahan kamus on-line pada
saat browsing ke situs-situs di internet. Salah satu kamus on-line yang populer
adalah Google Translate yang menyediakan jasa penerjemahan lebih dari 20 bahasa
asing, termasuk bahasa Arab.
1 Dr. Ahmad Mukhtar Umar, Shina’atul
Ma’ajim Al-Hadist. (Cairo, ‘Alam Al-Kutub,1998),
h.152
2 Imel Ya’qub, Al-Ma’ajim
Al-Lughawiyyah Al-Arabiyyah. (Beirut, Dar Al-Ilm lilMalayin,
1981),
hlm 15-20
3 Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir , h.1495
Komentar
Posting Komentar