Definisi Motivasi Belajar Menurut Para Ahli (Vroom, Jhon P. Campbell dll)


Definisi Motivasi
Definisi Motivasi


A. DEFINISI MOTIVASI


       Ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, ialah: (1) Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses akan membantu kita menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuan-kelakuan lain pada seseorang; (2) Kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk petunjuk dari tingkah lakunya. Apakah petunjuk dapat dipercaya, dapat dilihat kegunaannya dalam memperkirakan dan menjelaskan tingkah laku lainnya.
Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara disadari maupun tidak di sadari untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga merupakan usaha seorang tergerak untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin di capai. Jadi motivasi berarti setiap usaha yang disadari untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar meningkatkan kemampuannya secara maksimal untuk mencapai tujuan yang dicapai.

Menurut Mc.Donal yang dikutip oleh Sardiman AM, “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya felling yang didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.”

 Menurut Oemar Hamalik, “motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.”

James O. Whittaker yang pendapatnya dikutip oleh Wasty Soemarto mengartikan motivasi sebagai kondisi-kondisi, keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada mahluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang di timbulkan oleh motivasi tersebut.

Wina Sanjaya mengutip beberapa defenisi motivasi hasil rumusan para ahli. Yang pertama ia mengutip pendapat Woodwort yang mengatakan : “a motive is a set predisposes the individual of certain activities and for seeking dertain goals. Suatu set yang dapat membuat individu melakukan kegiatan – kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.”[7]Berdasarkan uraian tersebut pengertian motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Perilaku atau tindakan yang ditunjukan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertentu sangat tergantung dari motive yang dimilikinya.

Wina Sanjaya juga mengutip pendapat Hilgard yang mengatakan bahwa, “motivasi adalah suatu keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi dengan demikian, motivasi muncul dari dalam diri seseorang karena dorongan untuk mencapai tujuan.”

 Woodworth dan Marquis sebagaimana yang dikutip oleh Mulyadi, motivasi adalah suatu tujuan jiwa yang mendorong individu untuk aktivaaktiva tertentu dan untuk mencari tujuan-tujuan tertentu.

Menurut E. Mulyasa, “motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi. Seorang siswa akan belajar bila ada faktor pendorongnya yang disebut motivasi.


Menurut Vroom : Motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan seorang terhadap bentuk kegaiatan yang di kehendakinya. Kemudian Jhon P. Campbell menambahkan definisinya bahwa Motivasi mencakup didalamnya arah atau tujuan tingkah laku kekuatan respondan kegigihan. Dan akhirnya membentuk suatu konsep seperti Drive (dorongan), Need (Kebutuhan),Incentive(Rangsangan),Reward (Ganjaran), Reinforcement (penguatan), GoalSetting (Ketetapan Tujuan) expectancy (Harapan) .

1. Motivasi dan Kebutuhan

       Kebutuhan adalah kecenderungan permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan menimbulkan kelakuan untuk mencapai tujuan. Kebutuhan ini timbul oleh karena adanya perubahan (internal change) dalam organisme atau disebabkan oleh perangsang kejadian-kejadian di lingkungan organisme. Begitu terjadi perubahan tadi maka begitu timbul energi yang mendasari kelakuan ke arah tujuan. timbulnya kebutuhan  yang menimbulkan motivasi pada kelakuan seseorang.

2. Motivasi dan Drive

      Drive adalah sesuatu perubahan dalam struktur neurofisiologis seseorang yang menjadi dasar organis dari perubahan energi, yang disebut motivasi Jadi timbulnya motivasi dikarenakan terjadinya perubahan perubahan neurofisiologis. Dikatakan oleh Morgan dan Stellar, bahwa: A drive is an intuitive neurophysiological condition that is a change in the neurophysiological structure of person which is the organic basis for the energy change we call motivation. Jelas sekali bahwa hubungan antara motivasi dan drive dan kebutuhan ternyata erat sekali.

3. Motivasi dan Tujuan

      Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu perbuatan yang apabila tercapai akan memuaskan individu. Adanya tujuan yang jelas dan disadari akan mempengaruhi kebutuhan dan ini akan mendorong timbulnya motivasi. Jadi, suatu tujuan dapat juga membangkitkan timbul nya motivasi dalam diri seseorang. Dikatakan oleh William Burton, bahwa Individuals are motivated by purposes and goals which make sense to those individuals motivating then becomes the subtle of seizing upon natural purposes already exsisting, within the on going activities of the learnes, or setting the stage, manipulating the environment so that purposes meaningful to the learner are brought to light.

4. Motivasi dan Incentive

    Incentive adalah merupakan hal-hal yang disediakan oleh lingkungan (guru) dengan maksud merangsang murid bekerja lebih giat dan lebih baik misalnya: kenaikan kelas, hadiah, dan lain-lain. Incentive dapat untuk memuaskan atau tidak memuaskan kebutuhan individu. Incentive dapat menjadi tujuan atau identik dengan tujuan. Jadi, terdapat hubungan  erat antara motivasi dan incentive.

B. BENTUK BENTUK MOTIVASI


Dari definisi motivasi dapat di simpulkan bahwa Motivasi di bagi menjadi 2 jenis.
1) Motivasi yang berasal dari Diri Sendiri
Motivasi ini sering di sebut dengan motivasi intrinsik Misalnya : Seorang siswa tanpa di suruh oleh siapapun, setiap malam dia membaca buku pelajaran yang esok harinya akan dijelaskan oleh gurunya.
2) Motivasi yang berasal dari Luar (lingkungan/orang lain)
Motivasi ini di sebut motivasi ekstrinsik Misalnya, seorang siswa yang biasanya malas belajar kemudian menjadi rajin belajar karena gurunya menjanjikan nilai yang bagus.


Motivasi mengandung tiga pokok komponen antara Iain ;
(1) Menggerakan, yakni berarti menimbulkan kekuatan pada individu memimpin seorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam ingatan , respons-respons efektif dan kecenderungan mendapatkan kesenangan.
(2) Mengarahkan/dorongan, motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku  Menyediakan suatu orientasi tujuan yang di maksudkan ialah pengarahan tingkah laku terhadap sesuatu.
(3) Menopang/tujuan, untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan (reinforce )intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.

Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber.Semangat motivasi siswa yang rendah bisa menjadilebih baikataupun sebaliknya dapat dikarenakan adanya faktor yang mempengaruhinya. Kemudian yang menjadi pertanyaanadalah apakah yang menggerakkan motivasi?, Berapa lama kekuatan motivasi mempengaruhi kegiatan belajar? dan  dapatkahkekuatan tersebut dipelihara?
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. 

Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanyakeinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar (Koeswara, 1989;Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs&Telfer, 1987).

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan,(ii) dorongan, dan (iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidak seimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Sebagai ilustrasi, siswa merasa bahwa hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap. la merasa memiliki cukup waktu, tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar. Waktu belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Ia membutuhkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu siswa mengubah cara-cara belajarnya. 

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Sebagai ilustrasi, siswa kelas tiga SMA memiliki harapan untuk dapat diterima sebagai mahasiswa fakultas teknik. 

Siswa tersebut memperoleh hasil belajar rendah pada mata pelajaran matematika, fisika, dan kimia dalam ulangan bulan kesatu. Menyadari hal ini, maka siswa tersebut mengambil kursus tambahan dan belajar lebih giat. Pada ulangan kedua hasil belajarnya bertambah baik. Menyadari hasil belajar bertambah baik tersebut, maka semangat belajar siswa semakin tinggi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar. Pada kasus siswa mengambil kursus dan bersemangat belajar tinggi tersebut menunjukkan bahwa siswa bertujuan lulus SNMPTN dan diterima di fakultas teknik(Koeswara, 1989; Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs&Telfer, 1987)

Lama kekuatan mental dalam diri individu adalah sepanjangtugas perkembangan manusia. Menurut Havighurst tugas-tugas perkembangan tersebut meliputi masa bayi, anak sekolah, masa muda, masa dewasa muda, usia tengah baya, dan masa dewasa lanjut. Siswa SLTP dan SLTA memikul tugas perkembangan masa muda. Dalam masa ini siswa belajar menerima peran di komunitasnya, belajar secara bertanggung jawab demi masa depan sendiri, dan belajar berbagai keterampilan. hidup (Monks, Knoers, Siti Rahayu, 1989).

Menurut Monks, kekuatan mental atau kekuatan motivasi tersebut dapat dipelihara. Perjalanan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar dapat diperkuat dan dikembangkan. Menurut Monks, paham-pahaminteraksionis, paham tugas perkembangan, dan teori emansipasimengakui pentingnya pemeliharaan kekuatan motivasi belajar. Dorongan dari dalam atau kekuatan mental dan pengaruh dari luar berpengaruh pada kemajuan individu. Interaksi kekuatan mental dan lingkungan luar tersebut ditentukan pula oleh respons dan prakarsa pribadi pelaku(Monks, Knoers, Siti Rahayu, 1989; Koeswara, 1989; Biggs Telfer,1987).


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar