Kelebihan dan kekurangan Model Temuan Terbimbing


Model Temuan Terbimbing
Model Temuan Terbimbing 



Sebagaimana semua pendekatan mengajar, Model Temuan Terbimbing memiliki kekuatan dan kelemahan. Misalnya, guru kerap mempertanyakan jumlah waktu yang mereka yakini akan dibutuhkan oleh model ini akibat jumlah interaksi yang ada. Juga, akibat fakta bahwa cukup banyak waktu dibutuhkan ketika siswa menjawab pertanyaan berujung-terbuka. Keprihatinan ini beralasan. Menggunakan model ini cenderung menyita lebih banyak waktu ketimbang kadar menjelaskan topik. Di sisi lain, menjelaskan kerap tidak berfungsi baik. siswa tidak mendengarkan secermat yang seharusnya dan mereka kerap memiliki konsepsi keliru tentang topik yang mereka pelajari. Tanpa tingkat interaksi yang tinggi, siswa cenderung mempertahankan konsepsi keliru tersebut.         
     Menggunakan Model Temuan Terbimbing menuntut keahlian guru yang cukup tinggi. Kebanyakan guru dapat belajar menyampaikan ceramah dan Penjelasan yang bisa diterima. Membimbing siswa mengembangkan pemahaman jauh lebih sulit. Akan tetapi, ketika sudah terbangun, pemahaman yang berasal lari pelajaran Temuan Terbimbing biasanya lebih mendalam dibandingkan pemahaman dari ceramah dan penjelasan (Mayer, 2008; Mayer & Wittrock, 2006). "Temuan terbimbing mungkin membutuhkan waktu lebih sedikit atau lebih banyak ketimbang mengajar dengan menggunakan pemaparan. Namun, temuan terbimbing cenderung menghasilkan retensi (penyimpanan) dan transfer jangka panjang lebih baik dibandingkan mengajar dengan pemaparan" (Mayer, 02; hal. 68). Juga, saat guru mengembangkan keahlian dengan Model Temuan terbimbing, melaksanakan pembelajaran Temuan Terbimbing bisa memberikan hasil sangat memuaskan. Membimbing siswa mengembangkan pemahaman jauh lebih mengasyikkan ketimbang sekadar menjelaskan topik yang ada kepada mereka. Model ini sangat fleksibel. tidak semua konsep seyogianya diajarkan lewat pendekatan Temuan Terbimbing. Akan tetapi, sebagai alternatif mengajar, itu bisa efektif untuk mendorong pemahaman mendalam tentang topik-topik dan pada saat yang sama menjadi mekanisme efektif untuk mendorong berpikir.


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar