Motivasi Belajar dan pembelajaran
Motivasi Belajar dan Pembelajaran |
Motivasi dalam belajar dan pembelajaran sangat urgen karena dengan motivasi siswa memiliki dorongan yang kuat untuk menerima materi pelajaran.
Belajar dan pembelajaran merupakan proses yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor yang harus di rancang dengan baik. Sehingga faktor tersebut membangun suatu harmoni dalam suatu system pembelajaran . sering kali kita mendengar kata Motivasi tapi di Sisi lain kita tidak mengetahui isi kandungan yang mendalam dari kata tersebut. Motivasi di butuhkan Oleh setiap orang, dengan motivasi seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu dengan kegigihannya agar tercapai maksud.
A. Definisi Belajar dan Pembelajaran
Ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, ialah: (1) Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses akan membantu kita menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuan-kelakuan lain pada seseorang; (2) Kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk petunjuk dari tingkah lakunya. Apakah petunjuk dapat dipercaya, dapat dilihat kegunaannya dalam memperkirakan dan menjelaskan tingkah laku lainnya.
Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara disadari maupun tidak di sadari untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga merupakan usaha seorang tergerak untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin di capai. Jadi motivasi berarti setiap usaha yang disadari untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar meningkatkan kemampuannya secara maksimal untuk mencapai tujuan yang dicapai.
Menurut Vroom : Motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan seorang terhadap bentuk kegaiatan yang di kehendakinya. Kemudian Jhon P. Campbell menambahkan definisinya bahwa Motivasi mencakup didalamnya arah atau tujuan tingkah laku kekuatan respondan kegigihan. Dan akhirnya membentuk suatu konsep seperti Drive (dorongan), Need (Kebutuhan),Incentive(Rangsangan),Reward (Ganjaran), Reinforcement (penguatan), GoalSetting (Ketetapan Tujuan) expectancy (Harapan) .
1. Motivasi dan Kebutuhan
Kebutuhan adalah kecenderungan permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan menimbulkan kelakuan untuk mencapai tujuan. Kebutuhan ini timbul oleh karena adanya perubahan (internal change) dalam organisme atau disebabkan oleh perangsang kejadian-kejadian di lingkungan organisme. Begitu terjadi perubahan tadi maka begitu timbul energi yang mendasari kelakuan ke arah tujuan. timbulnya kebutuhan yang menimbulkan motivasi pada kelakuan seseorang.2. Motivasi dan Drive
Drive adalah sesuatu perubahan dalam struktur neurofisiologis seseorang yang menjadi dasar organis dari perubahan energi, yang disebut motivasi Jadi timbulnya motivasi dikarenakan terjadinya perubahan perubahan neurofisiologis. Dikatakan oleh Morgan dan Stellar, bahwa: A drive is an intuitive neurophysiological condition that is a change in the neurophysiological structure of person which is the organic basis for the energy change we call motivation. Jelas sekali bahwa hubungan antara motivasi dan drive dan kebutuhan ternyata erat sekali.3. Motivasi dan Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu perbuatan yang apabila tercapai akan memuaskan individu. Adanya tujuan yang jelas dan disadari akan mempengaruhi kebutuhan dan ini akan mendorong timbulnya motivasi. Jadi, suatu tujuan dapat juga membangkitkan timbul nya motivasi dalam diri seseorang. Dikatakan oleh William Burton, bahwa Individuals are motivated by purposes and goals which make sense to those individuals motivating then becomes the subtle of seizing upon natural purposes already exsisting, within the on going activities of the learnes, or setting the stage, manipulating the environment so that purposes meaningful to the learner are brought to light.4. Motivasi dan Incentive
Incentive adalah merupakan hal-hal yang disediakan oleh lingkungan (guru) dengan maksud merangsang murid bekerja lebih giat dan lebih baik misalnya: kenaikan kelas, hadiah, dan lain-lain. Incentive dapat untuk memuaskan atau tidak memuaskan kebutuhan individu. Incentive dapat menjadi tujuan atau identik dengan tujuan. Jadi, terdapat hubungan erat antara motivasi dan incentive.B. Bentuk motivasi
Dari definisi motivasi dapat di simpulkan bahwa Motivasi di bagi menjadi 2 jenis.
1) Motivasi yang berasal dari Diri Sendiri
Motivasi ini sering di sebut dengan motivasi intrinsik Misalnya : Seorang siswa tanpa di suruh oleh siapapun, setiap malam dia membaca buku pelajaran yang esok harinya akan dijelaskan oleh gurunya.
2) Motivasi yang berasal dari Luar (lingkungan/orang lain)
Motivasi ini di sebut motivasi ekstrinsik Misalnya, seorang siswa yang biasanya malas belajar kemudian menjadi rajin belajar karena gurunya menjanjikan nilai yang bagus.
C. Komponen Pokok Motivasi
Motivasi mengandung tiga pokok komponen antara Iain ;
(1) Menggerakan, yakni berarti menimbulkan kekuatan pada individu memimpin seorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam ingatan , respons-respons efektif dan kecenderungan mendapatkan kesenangan.
(2) Mengarahkan/dorongan, motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku Menyediakan suatu orientasi tujuan yang di maksudkan ialah pengarahan tingkah laku terhadap sesuatu.
(3) Menopang/tujuan, untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan (reinforce )intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu
D. Fungsi Motivasi
Fungsi Motivasi yaitu untuk menggerakkan Atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan seorang Guru adalah menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul rasa keinginan dan semangat yang kuat dalam belajar sehingga tujuan dari pembelajaran sesuai dengan apa yang di harapkan
Secara garis besar Oemar Hamalik ( 1992 ) menjelaskan ada 3 fungsi Motivasi
(1) Mendorong manusia agar untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
(2) Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang akan hendak dicapai. Dengan demikian Motivasimemberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
(3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
E. Proses Pembelajaran Untuk Mengembangkan Motivasi
l. Tataran di luar Kelas
Ada bebrapa Cara yang dapat dilakukan untuk membangun dan mengembangkan Motivasi belajar dalam Tataran di luar kelas. Artinya ada sesuatu yang harus diperhatikan dan di timbangkan di luar kelas sehingga memberikan kontribusi peningkatan belajar siswa dalam proses pembelajarannya yaitu ,
(1) Menekankan kesigapan siswa menghadapi masa depan
(2) Memberikan gambaran /contoh orang orang sukses yang patut ditiru
(3) Menunjukkan manfaat dari bidang studi / memberi contoh kongkret profesi dari studi yang mereka pelajari
(4) Menekankan pada siswa tentang arti pentingnya bersungguh-sungguh dalam belajar
Il. Tataran di dalam kelas
Tidak hanya di luar kelas namun Membangun dan mengembangkan Motivasi juga bisa di lakukan di dalam kelas antara lain;
(1) Memberikan reward kepada siswa untuk pekerjaan-pekerjaan yang diselesaikan.
(2) Target pencapaian belajar harus jelas
(3) Kembangkan suasana yang memungkinkan siswa merasa diterima dan didukung
(4) Merespons pertanyaan siswa dengan positif tidak menjatuhkan/ menyalahkan
(5) Tingkatan pemberian tugas harus sesuai dengan kemampuan siswa
(6) Mengenalkan pada siswa tentang " ketuntasan belajar "dan jika tidak sesuai berikan siswa kesempatan untuk dapat menyelesaikannya.
(7) Kompetisi, namun hal ini dianjurkan untuk tidak terlalu intens di berikan pada siswa.
(8) Guru sebaiknya menguasai pokok materi yang akan disampaikan, antusiasme dan kemenarikan dalam penyampaian materi.
F. Prinsip prinsip Motivasi
Kenneth H. Hover mengemukakan prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut.
1) Pujian lebih efektif daripada hukuman. Suatu Hukuman bersifat menghentikanperbuatan, sedangkan pujian bersifat menghargai apa yang telah dilakukan. Karena itu pujian besar nilainya bagi motivasi belajar murid.
2) Semua murid mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan. Kebutuhan-kebutuhan menyatakan diri dalam berbagai bentuk yang berbeda. Murid-murid yang dapat memenuhi kebutuhannya secara efektif melalui kegiatan-kegiatan belajar hanya memerlukan sedikit bantuan di dalam motivasi dan disiplin. 3
3) Motivasi yang berasal dari dalam diri individu lebih efektif daripada motivasi yang dipaksakan dari luar. Sebabnya karena kepuasan yang diperoleh oleh individu itu sesuai dengan ukuran yang ada dalam diri murid sendiri.
4) Terhadap jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan usaha pemantauan (reinforcement). Apabila sesuatu perbuatan belajar mencapai tujuan maka terhadap perbuatan itu perlu segera diulang kembali setelah beberapa menit kemudian, sehingga hasilnya lebih mantap. Pemantapan perlu dilakukan dalam setiap tingkatan pengalaman belajar.
5) Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain Guru yang berminat tinggi dan antusias akan menghasilkan murid murid yang juga berminat tinggi dan antusias pula. Demikian murid yang antusias akan bisa mendorong motivasi murid-murid lainnya.
6) Pemahaman yang jelas terhadap tujuan akan merangsang motivasi. Apabila seseorang telah menyadari tujuan yang hendak dicapainya maka perbuatannya ke arah itu akan lebih besar daya dorongannya.
7) Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya daripada apabila tugas-tugas itu dipaksakan oleh guru. Apabila murid diberi kesempatan menemukan masalah sendiri dan memecahkannya sendiri maka akan mengembangkan motivasi dan disiplin lebih baik.
8) Pujian-pujian yang datangnya dari luar (externalreward) kadang kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya.
9) Teknik dan proses mengajar yang bermacam-macam adalah efektif untuk memelihara minat murid Cara mengajar yang bervariasi ini akan menimbulkan situasi belajar yang menantang, dan menyenangkan seperti halnya bermain dengan alat permainan yang berlainan.
10) Manfaat minat yang telah dimiliki oleh murid adalah bersifat ekonomis Minat khusus yang telah dimiliki oleh murid, minatnya bermain bola basket, akan mudah ditransferkan kepada minat dalam bidang studi atau dihubungkan dengan masalah tertentu dalam bidang studi.
11) Kegiatan-kegiatan yang akan dapat merangsang minat murid-murid yang kurang mungkin tidak ada artinya (kurang berharga) bagi para siswa yang tergolong pandai. Hal ini dikarenakan sebab berbedanya tingkat abilitas di kalangan siswa. Karena itu, guru yang hendak membangkitkan minat murid muridnya supaya menyesuaikan usahanya dengan kondisi-kondisi yang ada pada mereka.
12) Kecemasan yang besar menimbulkan kesulitan belajar. Kecemasan ini yang akan mengganggu perbuatan belajar siswa, sebab akan mengakibatkan pindahnya perhatiannya kepada hal lain. sehingga kegiatan belajarnya menjadi tidak efektif.
13) Kecemasan dan frustrasi yang lemah dapat membantu belajar, dapat juga lebih baik Keadaan emosi yang lemah dapat menimbulkan perbedaan yang lebih energik, kelakuan yang lebih hebat.
14) Apabila tugas tidak terlalu sukar dan apabila tidak ada maka frustrasi secara cepat menuju ke demoralisasi. Karena terlalu sulitnya tugas itu maka akan menyebabkan murid murid melakukan hal-hal yang tidak wajar sebagai manifestasi dari frustrasi yang terkandung di dalam dirinya.
15) Setiap murid mempunyai tingkat-tingkat frustrasi toleransi yang berlainan. Ada murid yang karena kegagalannya justru menimbulkan incentive tetapi ada siswa yang selalu berhasil malahan menjadi cemas terhadap kemungkinan timbulnya kegagalan, misalnya tergantung pada stabilitas emosinya masing-masing.
16) Tekanan kelompok murid (per grup) kebanyakan lebih efektif dalam motivasi daripada tekanan paksaan org dewasa.
17) Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas murid.Dengan teknik mengajar yang tertentu motivasi murid-murid dapat ditujukan kepada kegiatan-kegiatan kreatif. Motivasi yang telah dimiliki oleh murid apabila diberi semacam penghalang seperti adanya ujian yang mendadak, peraturan-peraturan sekolah, dan lain-lain maka kegiatan kreatifnya akan timbul sehingga ia lolos dari penghalang tadi.
G Cara menggerakan motivasi belajar siswa
1) Memberi angka
2) Pujian
3) Hadiah
4) Kerja kelompok
5) Persaingan
6) Tujuan dan level of aspiration
7) Sarkasme (jalan mengajak)
8) Penilaian
9) Karyawisata dan ekskursi
10) Film pendidikan
11) Belajar melalui media.
Kesimpulan
Motivasi adalah Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin dicapai. Jhon P. Campbell menambahkan definisinya bahwa Motivasi mencakup didalamnya arah atau tujuan tingkah laku kekuatan respond dan kegigihan. Dan akhimya membentuk suatu konsep seperti Drive (dorongan), Need (Kebutuhan),Incentive(Rangsangan),Reward (Ganjaran),Reinforcement (penguatan), GoalSetting (Ketetapan Tujuan) expectancy (Harapan).
Motivasi terbagi menjadi 2 bentuk yaitu
Motivasi interistik yaitu motivasi yang timbul dari diri seseorang.
Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang didapat dari luar / usaha pembentukan dari orang lain.
Strategi pembelajaran untuk mengembangkan motivasi belajar pada siswa dapat dengan cara:
Tataran diluar kelas Siswa diajak berfikir keluar dari ruang lingkup sekolah. Fasilitator mengarahkan / memberi gambaran akan kejadian yang lebih kongkrit yang akan mereka hadapi dimasa depan.
Tataran didalam kelas Untuk membangun dan mengembangkan motivasi belajar siswa ada sejumlah cara yang dapat dilakukan oleh guru didalam kelasnya, diantaranya: memberikan reward, target pencapaian belajar harus jelas, memberikan kesan hangat dalam kelas, tidak menjatuhkan pendapat siswa ,tugas harus sesuai dengan kemampuan siswa, remedial / memberikan kesempatan siswa menyelesaikan tugasnya hingga tuntas.
Sumber
Oemar hamalik, proses belajar mengajar, jakarta bumi aksara, 2004
Prof. Dr. H. Mohammad Asrori,M.Pd (Psikologi pembelajaran) Cv. Wacana Pria 2007
Drs. M. NgalimPurwanto,MP.(Psikologi Pendidikan) PT Remaja RosdakaryaBandung.
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar