Sumber Belajar Berbasis Teknologi



          Perkembangan teknologi, khususnya di bidang informasi dan komunikasi, dalam satu dekade sebelum dan sesudah abad ke-21 ini telah membuat informasi dapat disimpan, diolah, dan disebarluaskan dengan cepat menembus batas-batas geografi serta budaya dan begitu mudah diakses secara terbuka. Informasi dalam berbagai bidang dapat dikomunikasikan dan diperoleh melalui jaringan internet. Dapat dikatakan bahwa informasi kini berada pada ujung jari dalam arti bergantung pada keterampilan menggunakan ujung jari mengklik atau menyentuh tombol-tombol komputer atau telepon genggam untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Dengan menggunakan GPS (Global Position System), orang dapat melihat dan membaca peta lokasi serta mencari dan menuju tempat yang dikehendaki secara tertuntun dan tepat sasaran. Lebih maju lagi, dengan menggunakan Google Earth, orang dapat masuk ke perut bumi dan mengetahui isinya secara lengkap dan rinci atau berpetualang ke dasar laut yang paling dalam menelusuri relung-relung laut dan mengenal makhluk yang hidup di dalamnya tanpa berpindah tempat duduk.

          Sedangkan Hofmann (2006: 29) mengidentifikasi sembilan tahap perubahan proses belajar dan pembelajaran akibat perkembangan teknologi, mulai dari model kelas tradisional Socrates dan Didaktik. Ia melihat perubahan itu mulai dari ditemukannya mesin cetak oleh Johannes Gutenberg tahun 1450 dan diikuti dengan penggunaan korespondensi, rekaman audio, radio, televisi, satelit, pra-website, fiber optik dan teknologi audiovisual, dan website.

Perkembangan teknologi yang mempengaruhi proses belajar mengajar

         Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang menghasilkan berbagai jenis dan tampilan media yang dapat juga dipergunakan untuk keperluan pembelajaran, membuat guru dan buku pelajaran atau media cetak, serta alam bukan lagi merupakan sumber belajar yang mendominasi. Dewasa ini dan ke depan terdapat berbagai sumber belajar yang dalam hal tertentu lebih andal dari guru, media cetak, dan alam sendiri.




Sumber.
Ahmad rohani,2004, pengelolaan pengajaran, jakarta,: Rineka cipta
B.p. Sitepu,2014  pengembangan sumber belajar. Jakarta; raja grafindo
Syaiful Bahri djamarah dan aswan Zein ,2002. strategi belajar mengajar , Jakarta; Rineka cipta

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar