Apa Itu Statistik ?


Apa Itu Statistik ?
Apa Itu Statistik ?


A. Pengertian Statistika dan Statistik


      Statistik,  kata yang begitu lumrah,  yang terpikirkan dengan statistik tidak jauh dari, angka,  matematika , data,  ataupun hal hal berkaitan dengan hitung menghitung.  Sebenarnya secara tidak sengaja pernyataan yang mengandung statistik telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari.  Semisal nya saja pernyataan seperti: gaji tiap bulan Rp 5 juta, jumlah siswa yang hadir 24 siswa, 30% aspek kamera hp ini lebih baik dari generasi sebelumnya. Berarti secara tidak langsung statistik sering kita gunakan. Lantas statistik itu apa?   apa bedanya dengan statistika?

         Mengenai ilmu statistik, dapat dijumpai dua kata yang sering muncul, yaitu statistika dan statistik. Kedua istilah ini memiliki pengertian yang berbeda. Statistika apabila diterjemahan dari kata statistics yang berarti ilmu statistik, sedangkan sedangkan statistik sendiri diterjemahkan dari kata statistic yang berarti ukuran-ukuran data yang berasal dari sampel.

          Dalam KBBI , statistik : catatan angka angka (bilangan); perangkaan. :data yang berupa angka yang dikumpulkan,  digolongkan golongan sehingga dapat memberi informasi mengenai suatu masalah atau gejala.

Sedangkan statistika: ilmu tentang cara mengumpulkan, menabulasi, menggolongkan golongkan,menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa angka.  :pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data,  penyelidikan dan kesimpulan berdasarkan bukti, berupa catatan bilangan (angka angka) ( 1)

         hasil penelitian, riset maupun pengamatan. baik yang dilakukan khusus ataupun berbentuk laporan, sering diminta atau diinginkan suatu uraian, penjelasan atau kesimpulan tentang per soalan yang diteliti. Sebelum kesimpulan dibuat, keterangan atau data yang telah terkumpul itu terlebih dahulu dipelajari, dianalisis atau diolah dan berdasarkan pengolahan inilah baru kesimpulan dibuat. Tentulah mudah dimengerti bahwa pengumpulan data atau keterangan, pengolahan dan pembuatan kesimpulan harus dilakukan dengan baik, cermat, teliti, hati-hati, mengikuti cara cara dan teori yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Ini semua ternyata merupakan pengetahuan tersendiri yang diberi nama statistika.

         Jadi, statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan, penganalisisan, dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan dan penganalisisan data yang telah dilakukan.( 2)

B. Asal usul ilmu statistik


       Secara etimologis kata "statistik" berasal dari kata status (bahasa Latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata State (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata "statistik" diartikan sebagai "kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada "kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif)" saja bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.( 3)

        Penggunaan metode statistik dalam penelitian ilmiah, sebenarnya telah dirintis sejak tahun 1880 ketika F. Balton pertama kali menggunakan korelasi dalam penelitian ilmu hayatnya. Pada saat itu, ilmu statistik belum banyak dikenal, bahkan diangga sebagai ilmu yang tidak lazim. Sehingga, kecaman kecaman sering dilontarkan terhadap para pelopornya terutama kepada Karl Pearson yang memelopori penggunaan metode statistik dalam berbagai penelitian biologi maupun pemecahan persoalan sosio-ekonomis.( 4)

Pada tahun 1918 hingga 1935, metode statistik ini kemudian mengalami kemajuan yang pesat, yaitu ketika R. Fisher memperkenalkan teknik analisis varians ke dalam literatur statistik.

        Sejak itulah hingga sekarang, hampir dapat dikatakan, semua bidang ilmu pengetahuan telah menggunakan statistik, seperti sosiologi, politik, ekonomi, psikologi, teknik, biologi pendidikan, pertanian, kedokteran, dan lain sebagai Bahkan, dalam penelitian atau riset, bukan saja membutuhkan statistik, namun sudah menjadi keharusan untuk menggunakannya

        Di Indonesia, penggunaan statistik dikaitkan dengan arsip, yang dalam hal ini menjadi bagian dari Biro Arsip atau Lembaga Arsip Nasional, sebagaimana tercantum dalam Statistik Ordonantie (stbl 1934, No. 508) Kemudian, sejak adanya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960, sebagai pengganti Stbl 1934 Nomor 508, dinyatakan bahwa untuk melaksanakan pembangunan semesta serta bagi keperluan kebijaksanaan pemerintah dan masyarakat, perlu tersedia statistik yang memberikan gambaran berupa angka dari segenap ciri-ciri kegiatan dan keadaan masyarakat Indonesia.( 5)

Mengapa Statistik ?


        Dahulu statistik hanya digunakan untuk menggambarkan keadaan dan menyelesaikan persoalan-persoalan negara seperti pencatatan banyaknya penduduk, penarikan pajak, dan semacamnya. Sekarang hampir tiada bidang yang tidak menggunakan statistik: psikologi, , pendidikan, kimia, biologi, pertanian, kedokteran, hukum, politik, sosiologi, teknik, dan lain-lain lapangan. Mungkin hanya ilmu ilmu yang pendekatannya spekulatif yang tidak menggunakan statistik, dan ilmu. ilmu yang pendekatannya spekulatif itu makin lama makin sedikit jumlahnya.

Banyak buku-buku baku (standard) yang hanya dapat difahami secara mendalam dengan pengetahuan tentang statistik. Sebabnya yalah sekarang lebih banyak buku-buku yang ditulis berdasarkan penelitian-penelitian Ilmiah atau research.

        kecenderungan akan facts and figures, akan fakta dan angka-angka menimbulkan kebutuhan yang tak dapat dihindari akan statistik, hingga tiada suatu research pun pada dewasa ini ditulis tanpa angka-angka statistik.

Kecuali segi-segi praktis itu, sebagaimana juga dalam matematik, ada unsur unsur dalam statistik yang berfungsi sebagai sarana mengembangkan cara-cara berfikir logik. Statistik lebih dari pada matematika, merupakan suatu jalan berfikir ya malahan suatu bahasa untuk berfikir secara ilmiah, untuk merencanakan  penyelidikan penyelidikan, serta untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan dan keputusan keputusan yang teliti dan mantap.(6 )

Bagaimana Mempelajari Statistik?

        Sukar mungkin kata yang tepat mengiringi dalam memahami arti dan maksud konsep serta tata kerja statistik,  apalagi dalam memahami secara dengan sepintas atau loncat loncat. ini dikarenakan biasanya tiap uraian dalam setiap materi masih memiliki sangkut paut dengan materi sebelumnya.  Ada baik dilakukan step by step sedikit demi sedikit,  jikalau memang terlahir sebagai orang jenius ya tidak apa apa. kalau tidak ya,  butuh kesabaran dan ketekunan dalam belajar.

         Ada  dua jalan yang dapat ditempuh untuk mempelajari statistika Jika ingin membahas statistik secara mendasar,  mendalam dan teoritis, maka yang dipelajari digolongkan kedalam statistika matematis atau statistik teoritis. Di sini diperlukan dasar matematika yang kuat dan mendalam Yang dibahas antara lain penurunan sifat sifat,  dalil dalil, rumus-rumus, menciptakan model model dan segi-segi lainnya lagi yang teoritis dan matematis. Yang kedua, kita dapat mempelajari statistika semata-mata dari segi penggunaannya. Aturan-aturan, rumus-rumus, sifat-sifat dan sebagainya yang telah diciptakan oleh statistika teoritis, diambil dan digunakan mana yang perlu dalam berbagai bidang pengetahuan Jadi di sini tidak dipersoalkan bagaimana didapatnya rumus-rumus atau aturan-aturan, melainkan hanya dipentingkan bagaimana cara teknik atau metoda statistika digunakan .




Sumber:
1. KBBI
2.  Sudjana,  metoda statistika, cet.  6 (Bandung, Tarsito, 2005) h. 3
3  Anas sudijono, pengantar statistik pendidikan (jakarta: rajagrafindo, 2008) h.  1
4   Zen amirudin ,statistik pendidikan (yogyakarta :teras, 2010),h.  11
5. Fathor rachman utsman,  M.Pd., panduan statistika pendidikan, ( yogyakarta : Divapress, 2013) h. 17-18
6. Sudjana,  metoda statistika, cet.  6 (Bandung, Tarsito, 2005) h. 4
Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar