Prinsip-prinsip Dasar Dalam Kepemimpinan


Prinsip-prinsip Dasar Dalam Kepemimpinan
Prinsip-prinsip Dasar Dalam Kepemimpinan 


kepemimpinan secara ilmiah berkembang bersamaan dengan pertumbuhan ilmu tentang memimpin.  hal ini dapat dilihat dari banyaknya literatur yang mengkaji mengenai kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari buku saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin. 

Kepemimpinan berasal dari kata "pimpin" yang berarti tuntun, bina atau bimbing. Pimpin dapat pula berarti menunjukkan jalan yang baik dan benar, tetapi dapat pula berarti mengepalai pekerjaan atau kegiatan. Dengan demikian, kepemimpinan adalah hal yang berhubungan dengan proses menggerakkan, memberikan tuntunan, binaan dan bimbingan, menunjukkan jalan, memberi keteladanan, mengambil risiko, mempengaruhi dan meyakinkan pihak lain mengarahkan dan masih banyak lagi artinya. 

Riset yang telah dilakukan dalam bidang psikolog menghasilkan suatu hasil yang dapat dijadikan pijakan dalam menentukan ciri pemimpin. Seorang pemimpin biasanya memiliki intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya. Kesulitan yang sangat pokok yang dihadapi oleh orang yang sangat tinggi intelegen adalah persoalan komunikasi. Seorang pemimpin dapat memotivasi para pengikutnya, sehingga para pengikutnya dapat mengerti apa yang di inginkan oleh pemimpin tersebut.

Pemimpin biasanya memilki kemampuan verbal yang luar biasa, sehingga dapat mengkomunikasikan apa yang diinginkannya kepada para pengikutnya. Dorongan yang  luar biasa dalam dirinya untuk memenuhi keinginan-keinginannya. Sehingga menimbulkan keinginan untuk memimpin orang agar semua keinginannya dapat terpenuhi. Seorang pemimpin mengerti pentingnya kerja sama. Mereka mencapai sukses dalam peranan kepemimpinan adalah mereka berhasil menggerakkan pengikut mereka untuk bekerja sama.

Kepemimpinan adalah perilaku seorang individu ketika ia mengarahkan aktivitas sebuah kelompok menuju suatu tujuan bersama (Hemphill & Coons, 1997:7)

Kepemimpinan adalah suatu jenis hubungan kekuasaan yang ditandai oleh persepsi anggota kelompok bahwa anggota kelompok lain mempunyai hak untuk merumuskan pola perilaku dari anggota yang pertama dalam hubungannya dengan kegiatannya sebagai anggota kelompok ( Janda, 1960:358)

Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dilaksanakan dan diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler & Massarik, 1961:24) 

Kepemimpinan adalah interaksi antara manusia dimana salah satunya menyajikan satu jenis informasi tertentu sedemikian rupa sehingga yang lain yakin bahwa hasilnya akan lebih baik jika ia berperilaku sesuai dengan cara  yang dianjurkan atau diharapkan ( Jacobs, 1970:232)

Kepemimpinan adalah merupakan pengawalan dan pemeliharaan suatu struktur dalam harapan dan interaksi ( Stogdill, 1974:411). 

Kepemimpinan adalah tambahan pengaruh yang lebih tinggi dan diatas mekanisme pencapaian dengan arahan rutin dari organisasi ( Katz & Kahn, 1978:528) 

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas sebuah kelompok yang terorganisasi untuk menuju pencapaian suatu tujuan ( Roach & Behling, 1984:46) 

Kepemimpinan sebagai konsep manajemen seperti dikemukakan oleh Ralph m. Stogdill(1974) dirumuskan ke dalam berbagai macam definisi, bergantung dari mana titik tolak pemikirannya. Timbul macam-macam definisi.

Disebutkan bahwa, kepemimpinan adalah:

1. suatu seni untuk menciptakan kesesuaian paham,

2. suatu bentuk persuasi dan inspirasi,

3. suatu kepribadian yang mempunyai pengaruh,  

4. tindakan dan perilaku,

 5. titik sentral proses kegiatan kelompok,

6. hubungan kekuatan/kekuasaan, 

 7. sarana pencapaian tujuan,  

8. suatu hasil dari interaksi,

 9. adalah peranan yang dipolakan, 

10. sebagai inisiasi (permulaan) struktur.

C.Prinsip-prinsip Dasar Kepemimpinan 


       Prinsip, sebagai suatu paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey (1997) , prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip  menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat diubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan empat dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan 

Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Covey) sebagai berikut: 

1.Seorang yang belajar seumur hidup

      Tidak hanya melalui pendidikan formal saja, tetapi juga di luar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Serta Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar. 


2.Berorientasi pada pelayanan Seorang pemimpin 

     tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.


3.Membawa energi yang positif Setiap orang mempunyai energi dan semangat. 

      Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti; 

   

a.Percaya pada orang lain 

Pemimpin mempercaya orang lain termasuk staff ataupun bawahannya dalam kinerjanya masing masing

b.Keseimbangan dalam kehidupan

Mampu menyeimbangkan tugas serta prinsip-prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri seperti keseimbangan kerja dan olah raga , istirahat dan rekreasi.

c.Melihat kehidupan sebagai tantangan

Menikmati hidup dengan segala konsekwensinya yang harus dijalani, dan mengganggap kehidupan butuh tantangan.

d.Sinergi

Mampu berkerja sama dalam kelompok dan memberikan suatu keuntungan kedua belah pihak, memberikan hasil yang efektif dari pada bekerja secara perorangan.

e.Latihan mengembangkan diri sendiri.

Memperbarui diri sendiri untuk mencapai suatu keberhasilan yang tinggi.



---------------------------

Sumber

Yusuf Yusmar, Dinamika Kelompok, diterbitkan oleh CV ARMICO, 1998 Bandung.

Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Sosial diterbitkan oleh Balai Pustaka, 1998 Jakarta.

Wahjosumidjo, kepemimpinan dan motivasi, Jakarta , ghalia Indonesia, 1994 

Wildan Zulkarnain, dinamika kelompok, Jakarta, bumi aksara, 2013


Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar