Teori-Teori Yang Mendasari Kepemimpinan


Teori-Teori Kepemimpinan
Teori-Teori Kepemimpinan


kepemimpinan secara ilmiah berkembang bersamaan dengan pertumbuhan ilmu tentang memimpin.  hal ini dapat dilihat dari banyaknya literatur yang mengkaji mengenai kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari buku saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin. 
           Kepemimpinan berasal dari kata "pimpin" yang berarti tuntun, bina atau bimbing. Pimpin dapat pula berarti menunjukkan jalan yang baik dan benar, tetapi dapat pula berarti mengepalai pekerjaan atau kegiatan. Dengan demikian, kepemimpinan adalah hal yang berhubungan dengan proses menggerakkan, memberikan tuntunan, binaan dan bimbingan, menunjukkan jalan, memberi keteladanan, mengambil risiko, mempengaruhi dan meyakinkan pihak lain mengarahkan dan masih banyak lagi artinya. 
        Kamus Oxford mencatat kata leader (pemimpin) dalam bahasa Inggris muncul pada awal tahun 1300, sedangkan kata leadership (kepemimpinan) belum muncul sampai dengan tahun 1800. Namun, secara struktural maupun fungsional kedua kata tersebut sulit dipisahkan, karena pemimpin dan kepemimpinan saling berkaitan. Berdasarkan hal tersebut maka terdapat semacam rumusan mengenai kepemimpinan dan pemimpin dalam sebuah formula dimana kepemimpinan (K) adalah fungsi (1) dari pemimpin (p). bawahan (b), dalam situasi (s) tertentu. 

K=f(p, b, s)

Apabila
   Analisis menunjukkan proses kepemimpinan dapat muncul kapan saja dan dimanapun, apabila terdapat unsur: (1) ada orang yang memimpin: (2) ada orang-orang yang dipimpin; (3) ada kegiatan atau tindakan penggerakan bawahan untuk mencapai tujuan; dan (4) ada tujuan yang ingin dicapai bersama (Burhanuddin, 2002). 

        Seorang manajer dalam memimpin organisasi dan dalam mengantur serta mengendalikan sumber daya yang ada harus memiliki skill kepemimpinan yang baik Menurut sejarah, masa "kepemimpinan muncul pada abad 18. 
   Berikut adalah beberapa pengertian Kepemimpinan menurut para ahli, antara lain
        Kepemimpinan adalah suatu jenis hubungan kekuasaan yang ditandai oleh persepsi anggota kelompok bahwa anggota kelompok lain mempunyai hak untuk merumuskan pola perilaku dari anggota yang pertama dalam hubungannya dengan kegiatannya sebagai anggota kelompok ( Janda, 1960:358)
      Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dilaksanakan dan diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler & Massarik, 1961:24) 
       Kepemimpinan adalah interaksi antara manusia dimana salah satunya menyajikan satu jenis informasi tertentu sedemikian rupa sehingga yang lain yakin bahwa hasilnya akan lebih baik jika ia berperilaku sesuai dengan cara  yang dianjurkan atau diharapkan ( Jacobs, 1970:232)
        Kepemimpinan adalah merupakan pengawalan dan pemeliharaan suatu struktur dalam harapan dan interaksi ( Stogdill, 1974:411). 
         Kepemimpinan adalah tambahan pengaruh yang lebih tinggi dan diatas mekanisme pencapaian dengan arahan rutin dari organisasi ( Katz & Kahn, 1978:528) 

Teori yang Mendasari Kepemimpinan


       Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan kepemimpinan. Untuk berbagai usaha dan kegiatannya diperlukan upaya yang terencana dan sistematis dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin baru. Oleh karena itu, banyak Studi dan penelitian dilakukan  untuk mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan yang menghasilkan berbagai teori tentang kepemimpinan. Teori kepemimpinan adalah merupakan penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi kepemimpinan (Kartini Kartono, 1994: 27).
        Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara Iain : Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa. 
Teori teori kepemimpinan menurut dr mar'at dikelompokkan menjadi beberapa teori yakni

1.Teori Kelompok Orang-Orang Terkemuka

    Teori ini disusun berdasarkan cara induktif dgn mempelajari sifat-sifat yang menonjol dari pimpinan atas keberhasilan tugas yang dijalankan, terutama kemampuan untuk memimpin, diasumsikan bahwa pemimpin-pemimpin yang berhasil memainkan peranan yang memiliki sifat-sifat unik dan kualifikasinya adalah superior. Teori ini disebut juga dengan teori serba sifat.

2.Teori Lingkungan

Teori ini menganggap bahwa kepemimpinan didapatkan terutama karena faktor lingkungan sosial yang merupakan tantangan untuk dapat diatasi. Selain itu seorang pemimpin tergantung pada zaman dimanah ia hidup untuk menyelesaikan masalah-masalah relevan dengan situasi dewasa ini. Situasi lingkungan sosial yang merangsang agar pemimpin melakukan kegiatan-kegiatan yang relevan dengan problema-problema yang ada pada waktu tertentu, sehingga menghasilkan tipe kepemimpinan tertentu misalnya : pada masa perang, krisis, reformasi, globalisasi, akan muncul kepemimpinan yang relevan pada saat itu.

3.Teo Situasi Personal

Teori ini menganggap bahwa memiliki kemampuan-kemampuan tertentu seperti kemampuan, sikap dan tingkah laku yang dapat mengoperasikan aktivitasnya berdasarkan kondisi saat itu. Oleh karena itu masalah kepemimpinan ditentukan juga oleh kepribadian pemimpinnya, kelompok yang dipimpin, kejadian-kejadian yang timbul saat itu. Interaksi antara pemimpin dengan situasinya membentuk tipe-tipe kepemimpinan tertentu.

4.Teori Interaksi Harapan

Teori ini dikemukakan berdasarkan tiga variable, yaitu : aktivitas, interaksi, dan sentiment. Struktur interaksi akan menentukan arah aktivitas, sehingga pemimpin harus dapat menciptakan suatu struktur interaksi dimanah struktur ini merupakan stimulasi terciptanya suatu suasana yang relevan dengan harapan-harapan dari masyarakat.

5.Teori Humanistik

Teori ini menyatakan bahwa fungsi kepemimpinan adalah mengatur kebebasan individu untuk dapat merealisasikan motivasi rakyatnya agar dapat bersama-sama mencapai tujuan. Dan Yang terpenting dalam teori ini adalah unsur organisasi yang baik dan dapat memperhatikan kebutuhan anggotanya.

6.Teori Pertukaran

Teori ini menganggap bahwa interaksi sosial akan menghasilkan bentuk perubahan-perubahan dimana para pengikutnya akan berpartisipasi aktif. Pemimpin dan kepemimpinan diharapkan banyak mengadakan interaksi untuk menunjang keberhasilan dari kepemimpinanya sehingga para anggotnya merasa dihargai dan adanya kepuasan serta penghargaan terhadap pimpinan. Dengan demikian akan terjalin suatu keseimbangan yang positif untuk adanya kebersamaan persepsi terhadap tujuan yang akan dicapai, sehingga pengikut maupun pimpinan secara bersama-sama merasakan kepuasan dalam mencapai  harapan-harapannya.
Keenam teori kepemimpinan diatas dapat dirangkum menjadi tiga teori atau pendekatan utama, yaitu:
I) Pendekatan sifat-sifat kepribadian pemimpin
2)Pendekatan priaku pemimpin dalam kelompok atau organisasi
3)Pendekatan kontingensi atau situasional

1) Pendekatan Sifat-Sifat Kepribadian 

      Studi tentang kepemimpinan yang dipusatkan pada identifikasi sifat-sifat kepribadian yang sekiranya dapat membedakan pemimpin dan bukan pimpinan, telah lama dilakukan orang. Pertanyaan penting harus dicari jawabannya dalam pendekatan ini ialah sifat-sifat apakah yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, sehingga dapat dibedakan dengan yang bukan pemimpin. Pendekatan ini menyarankan bahwa terdapat sifat-sifat atau keramahan yang esensial bagi kepemimpinan yang efektif. Sifat-sifat pribadi yang tak terpisahkan ini seperti intelegensi, yang dianggap bisa dialihkan dari situasi yang lain. Karena tidak semua orang memiliki sifat-sifat ini, maka hanya merekalah yang memilikinya bisa dipertimbangkan untuk menempati kedudukan-kedudukan kepemimpinan.
      Namun kelemahan pendekatan ini ialah sulit untuk mendapatkan generalisasi sifat-sifat kepemimpinan yang dapat ditemui pada orang lain. Namun demikian ternyata terdapat pula sifat-sifat kepribadian pemimpin yang dianggap berhasil itu yang saling bertentangan. Misalnya ramah tapi tegas, suka merenung - tetapi aktif, stabil - tapi fleksibel, keras hati tapi kooperatif.
       Pendekatan ini sering disebut orang-orang besar yang menyatakan bahwa pemimpin besar yang terkenal. Namun demikian dapat diakui bahwa tidak semua sifat kepemimpinan itu dilahirkan. Sebagian dapat dicapai melalui pendidikan.
      Walau pendekatan ini banyak mendapat kritikan dan sulit untuk diterapkan dalam setiap situasi organisasi, namun dapat diakui bahwa pendekatan ini telah meletakkan dasar untuk munculnya pendekatan lain, seperti pendekatan yang berpusat pada perilaku pemimpin dalam interaksinya dengan orang lain pada kelompok atau organisasi.

2 Pendekatan Keprilakuan 

     Pendekatan keprilakuan memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, dan bukan dari sifat-sifat pemimpin. Studi ini melihat dan mengidentifikasi prilaku yang khas dari pemimpin dalam kegiatannya untuk mempengaruhi anggota-anggota kelompok atau pengikutnya. Prilaku pemimpin ini dapat berorientasi pada tugas keorganisasian ataupun pada hubungan dengan anggota kelompoknya. Pendekatan ini menitik beratkan pandangannya pada dua aspek prilaku kepemimpinan, yaitu "Fungsi dan Gaya Kepemimpinan" (Stoner, 1982: 472) 
     Gaya kepemimpinan dapat dikategorikan sebagai gaya yang berorientasi pada hubungan dengan bawahannya. Dengan istilah "Gaya" (Style) dimaksudkan suatu cara berprilaku yang khas dari seorang pemimpin terhadap para anggotanya. Jadi apa yang dipilih pemimpin untuk dikerjakan, kapan ia mengerjakannya, bagaimana caranya ia bertindak akan membantu gaya kepemimpinannya. 

3 Pendekatan Kontingensi 

       Pendekatan kontingensi dan situasional sebenarnya masih tergolong dalam pendekatan keprilakuan karena yang disoroti adalah perilaku kepemimpinan dalam situasi tertentu. Beberapa teori yang termasuk dalam pendekatan ini sebagai berikut

a)Teori Tannenbuan dan Schmidt
      RobbertTannenbuan dan Warrant A. Schmidt, mengemukakan bermacam-macam gaya kepemimpinan yang dapat dilukiskan sebagai suatu kontinuan. Teori ini merupakan salah satu dari pendekatan kepemimpinan situasional yang terkenal.

b) Model Kepemimpinan Kontigensi 
     Fiedler dan Chemers mengembangkan teori kepemimpinan yang disebut model kepemimpinan kontigensi

c) Teori Kepemimpinan Tiga Dimensi 
      William J. Reddin (1970) mengemukakan teori tiga dimensi, yaitu : penambahan komponen efektifitas pada dua dimensi kepemimpinan yang sudah ada (prilaku tugas dan prilaku hubungan). Teori ini menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang efektif hanya dapat dipahami dalam konteks situasi kepemimpinan.

d) Model Jalur Tujuan 
       Teori ini penting karena merupakan satu-satunya yang menekankan kepemimpinan dari pandangan para pengikut" dan bagaimana perilaku pemimpin dilihat dari persepsi dan perasan mereka. Model ini menggunakan kerangka teori motivasi kerja disatu pihak, dan dilain pihak berhubungan dengan kekuasaan 

e) Model Kepemimpinan dari Vroom dan Yetton
       Vroom dan Yetton (1977) mengemukakan model kepemimpinan yang memusatkan perhatiannya pada cara pengambilan keputusan dan cara pelaksanaannya 1) Pendekatan “Social Learning” dalam Kepemimpinan “Social Learning" merupakan suatu teori yang dapat memberikan suatu model yang menjamin kelangsungan interaksi timbal balik antara pemimpin g) Teori Kepemimpinan Situasional Teori kepemimpinan situsional dikembangkan oleh Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard yang mereka anggap sebagai "Life Cycle Theory of Leadership" (1977:160) 
       Teori ini merupakan pengembangan yang mutakhir dari teori kepemimpinan dan merupakan hasil baru dari model keefektifan pemimpin tiga dimensi.


---------------------------
Sumber
Yusuf Yusmar, Dinamika Kelompok, diterbitkan oleh CV ARMICO, 1998 Bandung.
Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Sosial diterbitkan oleh Balai Pustaka, 1998 Jakarta.
Wahjosumidjo, kepemimpinan dan motivasi, Jakarta , ghalia Indonesia, 1994 
Wildan Zulkarnain, dinamika kelompok, Jakarta, bumi aksara, 2013

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar