Ciri-ciri Paragraf Deskripsi


Ciri-ciri Paragraf Deskripsi


Sebagaimana ciri paragraf lain, paragraf deskripsi memiliki ciri pokok menceritakan satu topik pembicaraan, atau satu subjek pembicaraan. Jika melihat dari 2 contoh yang dikemukakan di atas, topik pembicaraan hanya mengacu pada Wanagalih dan Abdul Hadi. Jadi, dilihat dari kesatuan inti gagasan yang dikemukakan, paragraf deskripsi tentu memenuhi hal ini. Topik pembicaraan Wanagalih misalnya, dikembangkan dengan rinci dan jelas, terang-benderang, dan sangat detil sehingga kita sebagai pembaca dapat membayangkan bagaimana kondisi kota tersebut.

ciri paragraf deskripsi yang paling membedakan dengan ciri paragraf lainnya adalah adanya keterjalinan kalimat-kalimat yang disusun dengan pancaindra pembacanya. Keterjalinan yang dibangun kadang juga menggambarkan dimensi ruang, waktu, suasana, atau bahkan rasa. Misalnya, jika si penulis mendeskripsikan suatu masakan khas Makassar, misalnya coto makassar, maka pembaca dapat membayangkan cita rasa, tampilan, dan hal lain yang berkaitan dengan masakan tersebut, termasuk sistem penyajian, yakni harga ketupat yang sudah termasuk dalam harga per porsi sehingga ketika pembeli memakan 1 atau 2 ketupat, maka harganya tetap seharga 1 mangkok coto. Keterjalinan tersebut kadang sampai menghipnotis pembaca sehingga mereka seakan dibawa dalam suasana yang diceritakan.

 ciri paragraf deskripsi adalah 

(a) menggambarkan sesuatu, 

(b) penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera, 

(c) membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri

 (http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan, 2011)

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar