6 Hambatan Membaca Cepat


 

6 Hambatan Membaca Cepat

terdapat sedikitnya enam hal yang dapat mengahambat atau menghalangi dalam kegiatan membaca cepat

1. Vokalisasi

Membaca dengan bersuara sangat memperlambat membaca karena itu berarti mengucapkan kata demi kata dengan lengkap. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, tiuplah (bibir seperti bersiul) sementara membaca dan letakkan salah satu tangan di leher (tidak boleh terasa getaran) 

2. Gerakan Bibir

Menggerakkan bibir atau komat-kamit sewaktu membaca, sekalipun tidak mengeluarkan suara, sama lambatnya dengan membaca bersuara. Kecepatannya sama dengan 14 membaca diam.Dengan menggerakkan bibir, kita akan lebih banyak regresi, sebab ketika mata dapat dengan cepat bergerak maju, suara kita masih di belakang. Untuk menghilangkan kebiasaan ini: (a) rapatkan bibir kuat-kuat, tekankan lidah ke langit-langit rongga mulut; (b) mengunyah permen karet; (c0 ambil pensil atau sesuatu yang cukup ringan, lalu jepit dengan kedua bibir; (d0 bibir dalam posisi bersiul tetapi tidak mengeluarkan suara.

3. Gerakan Kepala

Perhatikan gelas yang ada di meja kerja Anda. Pada saat itu ternyata Anda dapat melihat sekaligus pensil, buku, dan benda-benda lain di sekitarnya. Kemampuan mata melihat sekitar titik pandang disebut medan penglihatan (peripheral vision). Sama halnya dengan tulisan, kata-kata di kiri dan kanan titik pandang atau fokus dapat dikenali sekalipun pembaca tidak terfokus pada setiap kata itu. Jadi Anda tak perlu menggerakkan kepala hanya untuk mengikuti kata per kata. Cara menghilangkan kebiasaan itu lakukanlah: (a) tangan memegang dagu seperti memegang jenggot dan bila kepala bergerak, Anda akan sadar lalu hentikan; (b) letakkan telunjuk jari ke pipi dan sandarkan siku tangan ke meja selama membaca. Apabila terasa tangan terdesak oleh gerakan kepala itu, sadarlah dan segera hentikan.

4 Menunjuk dengan Jari

Prinsipnya sama dengan menggerakkan kepala. Cara menghilangkannya: (a) kedua tangan memegang buku yang dibaca; (2) memasukkan tangan ke saku selama membaca

5. Regresi

Dalam membaca, mata mestinya bergerak ke kanan untuk menangkap kata-kata yang terletak berikutnya. Akan tetapi. sering mata bergerak kembali ke belakang untuk membaca ulang suatu kata atau beberapa kata sebelumnya. Ini hambatan serius dalam membaca. Sebab utama timbulnya kebiasaan regresi adalah rendahnya konsentrasi pembaca atau dengan kata lain pembaca sering dalam kondisi melamun. Untuk menghilangkannya: 

(a) tanamkan kepercayaan diri, jangan berusaha mengerti setiap kata atau kalimat di suatu paragraf; 

(b) hadapi bahan bacaan; 

(c) terus saja baca sampai kalimat selesai.

6. Subvokalisasi

Melafalkan dalam pikiran atau hati kata-kata yang dibaca juga sering dilakukan oleh pembaca yang kecepatannya telah tinggi. Kebiasaan ini dapat menghambat membaca karena kita akan lebih memperhatikan bagaimana melafalkan secara benar daripada berusaha memahami ide yang dikandung dalam kata-kata yang kita baca itu.

Kepercayaan yang keliru terhadap membaca adalah:

(1) Kata harus dibaca sekali pada suatu waktu 

SALAH, karena kemampuan kita membuat fiksasi dan kita membaca untuk maknanya bukan untuk kata tunggal.

(2) Membaca lebih cepat dari 500 kata per menit adalah mustahil

SALAH, karena fakta menunjukkan bahwa kita dapat meliput sebanyak-banyaknya 6 buah kata per sekali fiksasi dan fakta lain juga menunjukkan bahwa kita dapat membuat 4 fiksasi dalam 1 detik sehingga kita dapat mencapai 1000 kata per menit.

(3) Pembaca lebih cepat tidak dapat menikmati bacaan

SALAH, karena pembaca lebih cepat akan lebih memahami arti dari apa yang dibacanya, juga akan lebih berkonsentrasi pada bahan yang lebih banyak, dan akan memiliki waktu yang lebih banyak untuk kembali ke bagian khusus yang diminati dan penting baginya.

(4) Kecepatan lebih tinggi memberikan konsentrasi yang lebih rendah

SALAH, karena semakin cepat kita berjalan maka semakin banyak dorongan yang kita himpun agar tidak jatuh atau tersandung batu dengan demikian akan semakin banyak berkonsentrasi

(5) Kecepatan membaca rata-rata adalah alamiah dan karenanya itulah yang terbaik

SALAH, karena kecepatan membaca rata-rata iu tidaklah alamiah. Itu hanya kecepatan yang dihasilkan oleh latihan awal yang tidak utuh dalam membaca, yang bersenyawa dengan pengetahuan yang tidak memadai tentang bagaimana mata dan otak bekerja dalam berbagai kecepatan yang memungkinkan.

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar