Apakah Kopi (kafein) itu Bagus atau Jelek Buat Otak Kita?


Apakah Kopi (kafein) itu Bagus atau Jelek Buat Otak Kita?


Jawabannya adalah semuanya tergantung kepada bagaimana otak kita bereaksi terhadap kafein. Sebagian besar orang merasa gembira dan waspada, sebagian lagi ada yang merasa jadi jernih berpikir dan tambah konsentrasi, lebih energik dan produktif dalam bekerja, bahkan ada yang sampai euforia (gembira berlebihan) setelah minum kopi (kafein). Namun ternayata disamping efek-efek tadi, ada juga sebagian orang yang jika setelah minum kopi (kafein) justru tambah gelisah, gugup, cemas, nyeri kepala, bahkan sampai ada yang tambah panik. Sehingga reaksi-reaksi tersebut sangat tergantung pada kondisi biologis seseorang. Namun adalah hal yang benar jika dikatakan bahwa bagi sebagian orang dewasa yang telah biasa minum kopi secara teratur dapat menimbulkan efek ketergantungan atau ketagihan (addiksi), termasuk juga pada anak-anak. 

Beberapa ahli menyatakan bahwa dengan minum 2 cangkir kopi (kafein), dapat menghilangkan 50% reseptor -reseptor adenosin di otak sehingga menyebabkan otak memiliki tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi. 

"Untuk dapat meningkatkan kinerja otak, kadang diperlukan kafein dalam secangkir kopi di pagi dan siang hari. Namun meminumnya secara berlebihan justru menyebabkan sia-sia dan kontraproduktif", demikian diungkapkan para peneliti Inggris belum lama ini. Minum kopi pada pukul 7 pagi serta jam 2 siang dapat meningkatkan kewaspadaan dan kinerja kognitif yang baik sepanjang hari, namun jika diminum jam 7 malam dan jam 2 malam sebaliknya justru akan menimbulkan efek yang berlawanan.

Para peneliti dari University of Limburg, Masstricht, Belanda juga pernah mengungkapkan bahwa kafein dapat meningkatkan sistem memori. Subyek penelitian yang minum kopi 2 cangkir sehari (250 mg kafein) dapat mengulang kembali berbagai informasi dari memori jangka panjang dan dapat memanggil kembali beberapa kata dari tes memori jangka panjang dan jangka pendek; kemudian juga dapat memperbaiki kondisi visual dan kecepatan membaca mereka. Kemudian para peneliti menyimpulkan bahwa peningkatan memori terhadap rangsangan aktivitas parasimpatis (cholinergic activity) atau meningkatnya aktivitas memori neurotransmiter asetilkolin yang terjadi akibat kafein dapat memblokade atau menghambat adenosin. 

TIGA SUMBER TERBESAR KAFEIN

(1) Kopi

20 mg kafein per ons

(2) Teh

5 mg kafein per ons

(3) Cola

4 mg kafein per ons 


Namun demikian pada beberapa orang yang peka, 4 - 6 cangkir kopi sehari dapat menyebabkan intoksikasi (keracunan) kafein, yang ditandai dengan beberapa gangguan kejiwaan seperti tegang, gelisah, gaduh, denyut jantung yang tidak teratur dan cepat, sulit tidur, agitasi psikomotor, dan berbicara melantur. Pada beberapa kasus otak ternyata tidak dapat mentoleransi kafein. Bagaimana otak bereaksi terhadap kafein mungkin satu hal yang sudah diturunkan secara genetis, sehingga setiap orang dapat menunjukkan reaksi yang berbeda-beda, demikian ungkap Larry Christensen, peneliti dari University of South Alabama.

Kafein dapat menyebabkan otak menjadi terjaga atau dalam kondisi waspada, sehingga menyebabkan seseorang menjadi sulit untuk tidur. Namun kondisi ini bukanlah merupakan pembenaran atas mitos bahwa minum kopi dapat menyebabkan gangguan tidur kronis (chronic insomnia). Kesimpulannya adalah jangan meminum kopi (kafein) terlampau malam jika ingin tidur nyenyak. Sehingga hal ini juga sekaligus sebagai peringatan kepada para ibu yang sedang menyusui. Bukan ide yang baik sekiranya mereka minum kopi, karena pada akhirnya kafein akan menjadi bagian dari komponen air susu ibu yang dapat berpengaruh pada otak bayi, sehingga si bayi menjadi tetap terjaga sepanjang malam. Kasihan si ibu, tidak bisa tidur...! 

Kafein dapat berperan sebagai perusak otak, jika:

1. Dengan kafein justru mendatangkan reaksi negatif seperti tegang, gelisah, cemas, sakit kepala, mood rendah, dan tidak energik

2. Diminum pada orang yang memiliki gangguan kecemasan dan serangan panik.

3. Diminum oleh penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) 

4. Diminum oleh ibu hamil dan ibu menyusui.

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar