Peranan Uang Dalam Perekonomian
Uang memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Peranan uang pun terus mengalami perkembangan seiring berkembangnya keinginan dan kebutuhan masyarakat. Uang yang semula hanya berfungsi sebagai alat untuk mempermudah pertukaran mengalami perubahan menjadi komoditas yang dapat diperdagangkan. Bahkan, uang dapat menjadi ajang berspekulasi. Jadi, sebelum memahami tentang pasar valuta perlu dipahami tentang uang dan mata uang (valuta) asing tersebut.
A. Peranan Uang dalam Perekonomian
Kita tentu sering menggunakan berbagai jenis uang dalam kegiatan sehari-hari, baik uang kertas maupun uang logam. Selain itu, ada pula jenis uang giral yang dikeluarkan oleh bank umum sebagai sarana memperlancar lalu lintas pembayaran, misalnya cek, bilyet giro, dan kartu kredit. Jenis-jenis mata uang yang beredar pun beragam, ada mata uang rupiah dan mata uang asing, seperti dolar Amerika Serikat, yen Jepang, dolar Singapura, atau euro untuk mata uang Eropa.
Apakah uang yang beredar pada saat ini muncul begitu saja? Uang yang kita kenal saat ini mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada zaman primitif manusia belum menggunakan uang atau alat pertukaran karena mereka dapat memenuhi semua kebutuhan dari produksi sendiri dan dari alam sekitarnya. Namun, ketika barang-barang yang diproduksi sendiri ternyata belum mencukupi kebutuhannya, manusia mulai melakukan pertukaran.
Pada awalnya kegiatan pertukaran dilakukan dengan menukar barang yang dimiliki dengan barang yang dibutuhkan. Kegiatan pertukaran ini disebut barter. Barter baru dapat dilakukan jika ada dua orang yang mempunyai kehendak ganda yang selaras. Contohnya, pemilik beras ingin menukar beras dengan ikan dan di sisi lain pemilik ikan ingin menukar ikannya dengan beras. Apabila tidak ada kehendak ganda yang selaras, barter akan sulit dilakukan.
Ketidakpraktisan dalam sistem barter mendorong manusia untuk menggunakan alat tukar yang dapat diterima kedua belah pihak sebagai media pertukaran. Masyarakat pun menggunakan uang barang, yaitu barang-barang yang dianggap berharga, me miliki nilai, dan diterima oleh masyarakat luas. Contohnya garam, tembakau, emas, perak, dan gading. Dari berbagai jenis uang barang tersebut, logam-logam mulia, seperti emas, perak, dan perunggu ternyata memiliki kelebihan karena lebih tahan lama, mudah dibagi-bagi, dan bernilai tinggi. Logam mulia diberi cap dan gambar oleh penguasa setempat, misalnya oleh raja dan digunakan dalam wilayah tertentu.
Penggunaan uang logam ternyata masih dianggap kurang praktis. Hal ini karena uang logam cukup menyita tempat dan berat jika dibawa dalam jumlah besar. Kemudian, dikenallah uang kertas. Uang kertas tersebut sebagai pengganti sejumlah emas yang dimiliki seseorang di lembaga penyimpanan. Dengan uang kertas, orang tidak perlu bersusah payah membawa emas dan perak untuk bertransaksi. Mereka cukup menggunakan kertas yang diberi tanda-tanda tertentu dan cap oleh pejabat yang berwenang.
Saat ini pencetakan uang kertas tidak lagi dijamin oleh cadangan logam mulia. Uang kertas diterbitkan dan diedarkan oleh bank sentral di tiap-tiap negara. Namun, harus ada kepercayaan dari masyarakat terhadap bank sentral yang menerbitkan uang tersebut. Masyarakat percaya bahwa bank sentral hanya mencetak uang baru dalam jumlah yang sangat terukur sehingga tidak akan menurunkan nilai uang itu sendiri.
B. Ciri-ciri Uang yang diterbitkan
Sistem peredaran uang modern merupakan sistem yang berdasarkan kepercayaan. Sistem ini mensyaratkan bahwa uang yang diterbitkan dan diedarkan oleh bank sentral memiliki ciri sebagai berikut.
1. Mudah dibawa (portable).
2. Tahan lama dan tidak mudah rusak (durable).
3. Dapat dipecah menjadi satuan yang lebih kecil (divisible). 4. Mempunyai standar, seperti bentuk, ukuran, bahan, dan warna baku (standardized).
5. Mudah dikenal, baik dengan cara meraba, melihat, dan menerawang (recognizable).
C. Fungsi Uang Dalam perekonomian
Kita dapat menemukan ciri-ciri uang yang diterbitkan oleh bank sentral pada uang logam dan kertas yang kita miliki saat ini. Kita mau menerima dan menggunakan uang karena uang memiliki berbagai fungsi. Adapun fungsi asli uang dalam perekonomian sebagai berikut.
1. Alat tukar (medium of exchange), yaitu uang dapat mempermudah proses pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan barang dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan adanya uang.
2. Alat penyimpan nilai (store of value), yaitu uang dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk membeli barang dan jasa di masa mendatang.
3. Alat penghitung (unit of account), yaitu uang dapat digunakan untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang dan jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, serta menghitung besar kecilnya pinjaman.
Uang tidak hanya memiliki fungsi asli, tetapi uang juga memiliki fungsi turunan, misalnya sebagai sarana spekulasi. Fungsi ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes (1936). Menurut Keynes, orang memegang uang ditentukan oleh tiga motif sebagai berikut.
1. Memenuhi kebutuhan transaksi, misalnya membeli barang dan jasa. Tinggi rendahnya permintaan uang untuk tujuan transaksi ditentukan oleh pendapatan.
2. Berjaga-jaga atau mengamankan kebutuhan yang tidak diduga sebelumnya, misalnya antisipasi biaya kesehatan. Tinggi rendahnya permintaan uang untuk tujuan berjaga jaga juga ditentukan oleh pendapatan.
3. Spekulasi, yaitu dapat terjadi jika motif pertama dan motif kedua telah terpenuhi. Spekulasi yang dimaksud dalam hal ini adalah memperoleh keuntungan dari kegiatan jual beli surat berharga. Tinggi rendahnya permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh tingkat bunga.
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar