Suplemen Komponen Multivitamin dan mineral Yang Dapat Meningkatkan Kemampuan Otak


Suplemen Komponen Multivitamin dan mineral Yang Dapat Meningkatkan Kemampuan Otak



John Yudkin, profesor emeritus di bidang nutrisi dari King's College London mengungkapkan bahwa "memberikan vitamin dan mineral ke dalam diet anak-anak yang tidak memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala kekurangan nutrisi, dapat menghasilkan suatu peningkatan dalam skor tes IQ mereka". Dr. Benton mengajukan sebuah suplemen dengan formula sebagai berikut: 100 mg asam folat, 12 mg vitamin B6, 50 mg niasin, 50 mg asam pantotenat, 4 mg tiamin, 5 mg riboflavin, 500 mg vitamin C, 70 IU vitamin E, 200 mg kromium (Cr), 7 mg magnesium (Mg), 1,3 mg zat besi (Fe), 10 mg seng (Zn), 70 mg kolin, ditambah 50 mg bioflavonoid, yang merupakan formula mutivitamin yang dapat menunjang optimalisasi fungsi otak. Namun Dr. Benton justru berpendapat, "Memakan suplemen vitamin tidak membuat otak si anak bertambah kapasitasnya, namun kekurangan vitamin dapat menyebabkan penurunan kapasitas otak si anak dengan kata lain bukan vitamin yang dapat meningkatkan kecerdasan, namun kekurangan vitamin dalam diet dapat menyebabkan hasil tes kecerdasan menjadi rendah”. Beberapa komponen multivitamin dan mineral yang dapat meningkatkan kemampuan otak adalah:

1. Asam folat (Revitalizes Memory)

Folic acid/ Asam folat bukan merupak nutrisi otak yang sepele, keberadaannya sangat penting karena kekurangan asam folat dapat menyebabkan gangguan pada mood seseorang seperti mudah tersinggung, gangguan berpikir, sering lupa kepikunan (demensia), dan bahkan depresi berat. Dosis yang dianjurkan adalah 400 mg - 1000 mg.  

2. Vitamin B6 (Memory Booster)

Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan distres psikologis dan kinerja otak yang tidak optimal, sensitif, mudah depresi, mudah marah, lemah, bingung, gangguan konsentrasi, dan sistem memori menjadi terganggu. Vitamin ini dibutuhkan otak terutama dalam mensintesa atau memproduksi sejumlah neurotransmiter seperti serotonin, dopamin, noradrenalin, GABA, dan taurin. Dosis yang dianjurkan 10 - 50 mg per hari untuk mempertahankan kadar homosistein dalam darah, dan jangan melebihi 200 mg per hari. 

3. Vitamin B12 (Prevents Senility)

National Academy of Sciences menyatakan bahwa setiap orang yang berumur lebih dari 50 tahun seharusnya meminum suplemen riboflavin, untuk mambantu mencegah kerusakan neurologis yang diakibatkan karena defisiensi atau kekurangan vitamin ini akibat malabsorpsi atau gastritis atrofik. Dr. Lindenbaum merekomendasikan dosis 500 - 1000 mg setiap harinya. 

4. Tiamin (A Psychiatric Drug)

Tiamin berperan sebagai pengendali mood seseorang. Williams menyebutkan bahwa respon pertama dari penderita kekurangan tiamin adalah ketidakmampuan dalam konsentrasi, pikiran menjadi bingung, memori yang kacau, nafsu makan hilang, iritabilitas, dan depresi. Dr. Lonsdale juga menyatakan bahwa kekurangan tiamin dapat menimbulkan gejala beri-beri, suatu penyakit kerusakan saraf. Philip Langlais, seorang profesor psikologi dari University of California dalam artikelnya di jurnal Psychology Today mengatakan bahwa defisiensi tiamin dapat mengurangi kemampuan otak dalam menggunakan glukosa sehingga menyebabkan penurunan energi yang diperuntukkan berbagai aktivitas mental. Dan sebagai konsekuensinya maka neuron menjadi mati. Dosis yang direkomendasikan adalah 25 - 50 mg per hari.

5. Niasin atau nikotinamid (A Universal Memory Pill)

Niasin dapat membantu memperbaiki memori seseorang dewasa dalam berbagai usia. Niasin dapat memperbaiki memori jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Demikian pula niasin dapat memperbaiki memori sensorik. Niasin ini bekerja dengan merangsang produksi ATP di dalam mitokondria sel dan terbukti juga bahwa niasin juga dapat berperan sebagai antioksidan sehingga dapat mencegah kerusakan otak dengan cara membantu reparasi DNA yang rusak akibat radikal bebas. Dosis yang direkomendasikan adalah 2000-6000 mg per hari. Namun dengan 125 mg per hari saja sebenarnya niasian sudah cukup untuk dapat melindungi otak manusia.  

6. Vitamin E (Super Brain Pill)

Bukti-bukti otopsi menunjukkan bahwa kekurangan vitamin E menyebabkan akson-akson sel saraf mengalami degenerasi dan otak kecil (cerebellum) menjadi kecil. Vitamin E memiliki banyak keunggulan di antaranya dapat ebrperan sebagai antioksidan yang kuat untuk melindungi lemak di dalam membran sel otak dari proses peroksidasi lemak- atau dalam bahasa umum peroksidasi ini disebut juga proses pembusukan atau ketengikan lemak - yang diakibatkan radikal bebas. Proses peroksidasi lemak ini dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan pembuluh darah di berbagai tempat, terutama di dalam otak dan jantung Vitamin E diibaratkan sebagai pemadam kebakaran seluler Empat cara Vitamin E dapat menyelamatkan otak Anda, yaitu: 

+ Menetralisir radikal bebas yang merusak membran sel otak bagian luar.

+ Membantu mengatur transmisi pesan dalam sel dan juga antar sel, atau saat ini lebih dikenal sebagai “second messenger system", yang sangat penting dalam mengarahkan dan mengendalikan aktivitas neurotransmiter.

+ Vitamin E memiliki kelebihan yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat mengurangi infalamasi atau peradangan yang merusak sel, seperti pada stroke dan demensia.

+ Mengurangi hambatan pada pembuluh darah yang sangat menentukan kelangsungan hidup sel otak dalam hal penyediaan oksigen. Vitamin E dapat menghancurkan plaque atau butiran-butiran lemak yang dapat menghambat aliran darah serta meningkatkan fleksibiltas vaskular.

Mengkonsumsi vitamin E 2000 IU setiap hari dapat memperlambat munculnya penyakit Alzheimer. Dosis yang dianjurkan pada orang normal adalah jangan melebihi 1000 IU setiap harinya. 

7. Vitamin C (Brain Saver)

Bagaimana vitamin C berpengaruh terhadap otak Lester Packer mengemukakan bahwa vitamin C merupakan salah satu antioksidan paling penting yang dapat melindungi sel-sel otak da kerusakan akibat radikal bebas, seper halnya antioksidan lainnya yaitu vitamin E, asam lipoat glutation, dan Coenzim Q-10. Selain sebagai antioksidan, vitamin C juga dapat berperan dalam mempermudah transmisi pesan antar sel-sel saraf, dengan secara langsung mempengaruhi impuls saraf serta membantu sel otak dalam mem produksi beberapa jenis neurotransmiter yaitu dopamin dan adrenalin serta mempermudah pelepasan neurotransmiter tersebut melalui celah sinapsis. Dalam jangka pendek, vitamin C merupakan pemain utama dalam semua sambungan yang terdapat di otak yang dapat menentukan kualitas dan kuantitas transmisi. Dosis yang dianjurkan adalah 500 - 1000 mg per hari dianggap sudah cukup untuk dapat melindungi otak.

8. Asam lipoat (Number One Anti Oxidant)

"Salah satu protektor otak yang paling hebat adalah suatu jenis antioksidan yang mungkin Anda tidak pernah mendengarnya”, demikian ungkap Lester Packer, profesor biologi sel dan molekuler dari University of California, Berkeley. "Zat itu dinamakan asam lipoat sebagai super-antioksidant". Asam lipoat merupakan antioksidan yang paling kuat dan multi fungsi. Dosis yang direkomendasikan untuk orang sehat adalah 10 - 50 mg per hari. Pada penderita diabetes 200 - 600 mg/hari. 

9. Selenium (Brain Boosting Mineral)

Komponen mineral kecil yang memiliki dampak besar terhadap fungsi otak salah satunya adalah selelnium. Sel sel saraf memerlukan selenium untuk menghasilkan glutation, sebagai salah satu antioksidan terpenting dalam otak. Kekurangan mineral ini menyebabkan gangguan mood dan meningkatkan tingkat kecemasan. Dosis yang direkomendasikan adalah 200 mg per hari. 

10. Coenzim Q-10 (Mighty Brain Energizer)

Coenzim Q-10 ini merupakan zat esensial sebagai pembangkit kekuatan otak dan yang memelihara otak dalam keadaan muda (rejuvenator), serta membantu otak melawan proses penuaan atau degenerasi dan penyakit-penyakit otak serius lainnya Jika sel-sel otak menghasilkan sedikit Co Q-10, maka produksi energi dalam bentuk ATP menjadi menurun sehingga mengakibatkan krisis energi dan disfungsi sel-sel otak yang menyebabkan terjadinay erosi pada integritas membran sel otak, penurunan kemampuan intelektual, kehilangan memori, gangguan motorik, dan munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Zat ini memiliki peran ganda, yaitu sebagai katalisator produksi energi sel dan juga sebagai asalah satu antioksidan yang cukup potensial. Dengan Co Q-10, sel sel saraf atau otak dapat menjadi muda kembali. Dosis yang direkomendasikan adalah 30 mg per hari. Namun dosis ini dapat bertambah menjadi 100 - 200 mg per hari, jika Anda seorang perokok, penderita penyakit jantung atau termasuk kelompok risiko tinggi Alzheimer.  

11. Ginko (A Boost for Aging Brain)

 Ginko adalah nama sebuah tanaman hias besar yabng tumbuh subur di daerah beriklim sedang mulai di daratan Eropa sampai Amerika Serikat. Daun-daunnya terbagi menjadi 2 obus oleh karena itu dikenal sebagai biloba. Sifat anti penuaan ginko berasal dari kemampuannya untuk memperbaiki peredaran darah. Gangguan peredaran darah sering menimpa pada lanjut usia yang sebagian besar di antaranya sudah kaku dan tersumbat. Ginko memiliki kemampuan dapat menerobos pembuluh darah yang paling sempit dan paling kecil (kapiler) untuk memberi makan jaringan yang kekurangan oksigen baik yang terdapat di otak, jantung, maupun pada bagian tubuh lainnya. Penelitian lain mengungkapkan bahwa ginko juga dapat berperan sebagai antioksidan pelindung otak (brain-protecting antioxidant), Dr. Drieu dalam penelitiannya menemukan fungsi ginko untuk meremajakan sel-sel otak (rejuvenator) yaitu dengan cara memulihkan reseptor-reseptor di dalam otak, serta meningkatkan serotonin yang umumnya mulai berkurang ketika proses penuaan berlangsung. Tampaknya ginko memang lebih manjur untuk orang-orang lanjut usia yang memang sudah mengalami kemunduran fungsi otak. Penelitian di Italia menunjukkan bahwa ginko dapat meningkatkan aliran darah di otak sebesar 70% pada lanjut usia, tetapi pada usia 30 - 50 tahun hanya meningkatkan 20% saja. Dengan dosis 120 mg per hari maka ginko akan menampakkan khasiatnya untuk meringankan masalah masalah yang berkaitan dengan penuaan. Dibutuhkan 4-6 minggu untuk dapat merasakan manfaat ginko, khususnya dalam memperbaiki ingatan jangka pendek, dan untuk merasakan manfaat tersebut maka konsumsi ginko harus dilakukan secara terus-menerus. Bila tidak, maka aliran darah yang membawa oksigen akan kembali seperti semula.

12. Fosfatidil serin (Memory Rejuvenator)

FS merupakan sejenis lemak yang terdapat dalam membran sel, namun paling banyak terdapat dalam sel-sel otak. FS berperan sangat mengesankan terutama dalam mengembalikan kehilangan memori. Dosis yang dianjurkan adalah 300 mg per hari yang diminum dalam 3 kali makan. 

13. Kolin (The Brain's Memory Architect)

Kolin merupakan salah satu jenis asam amino yang berperan dalam proteksi otak sepanjang hidup. Kolin juga dianggap sebagai antidotum atau obat penawar terhadap kehilangan memori. Secara dramatis, kolin dapat mengubah struktur pusat-pusat memori dalam hippokampus dan septum pada otak janin yang sedang berkembang. Ada 5 (lima) cara kolin membangun otak menjadi lebih baik, yaitu:

+ Merupakan bahan dasar untuk sintesis neurotransmiter memori yaitu asetil kolin yang tersebar di seluruh sel otak

+ Kolin bersama asam-asam lemak lain membuat fosfatidil kolin yang memberi kontribusi penting terhadap struktur membran sel otak serta berperan dalam pengaturan transmisi sinyak antara bagian luar sel dengan inti sel dan kemungkinan besar juga mampu mempengaruhi seluruh aktivitas sel lainnya.

+ Kolin juga dapat merangsang pertumbuhan dendrit dendrit baru pada korteks serebri, sehingga dapat memperbaiki kemampuan belajar dan memori.

+ Kolin juga berperan dalam memecah homosistein sebagai salah satu jenis zat toksin bagi otak.

+ Kolin di dalam otak janin juga dapat berperan membantu menentukan asrsitektur otak dan menentukan kapasitas

14. Huperzin (Promising Azheimer's Drug)


15. SAMMY (S-Adenosyl-Methionine) atau the new antidepressants

Baca Juga

Bagikan Artikel



Komentar