Kelebihan Dan Kekurangan Metode Respon Fisik Total
Total Physical Response (TPR) Metode Respon Fisik Total merupakan metode yang dikembangkan oleh Dr James J. Asher, seorang profesor emeritus psikologi di San José State University, untuk membantu pembelajaran bahasa kedua. Metode ini memiliki kelebihan serta kekurangan dalam penerapannya, berikut adalah beberapa kekurangan dan kelebihan Metode Respon Fisik Total
Keunggulan dan Kelemahan Metode Respon Fisik Total
a. Keunggulannya
Metode ini memang mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengaktifkan para siswa karena situasi dalam kelas memang hidup. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengujicobakan ketrampilan-ketrampilan, mereka dengan cara yang kreatif. Disamping itu ada beberapa keunggulan lain dari metode ini, diantaranya:
1. Pembelajaran bahasa terasa menyenangkan bagi guru dan siswa.
2. Siswa merasa terbebas dari perasaan tertekan (stres) ketika belajar.
3. Siswa mempunyai ingatan jangka panjang atas apa yang sudah di pelajarinya,hal itu di karenakan pembedayaan potensi otak kanan dan otak kiri
4. Metode ini memungkinkan kebermaknaan dalam belajar bahasa target
5. Penundaan berbicara sampai pelajar cukup mengenal dan mengerti bahasa target melahirkan kepercayaan diri siswa.
6. Dengan penekananya pada pemahaman metode ini dapat dengan mudah di gabungkan dengan metode-metode lain yang berdasarkan pendekatan komunikatif.
b. Kelemahan
Metode ini lebih jelas meletakan tekanan pada keterampilan-keterampilan berbicara dari pada ketrampilan lainya, dengan demikian maka pengembangan kecakapan dalam bidang ketrampilan lainya akan terlambat kalau pendekatan ini di pakai secara eksklusif sepanjang waktu. Di samping itu ada beberapa kelemahan lain yang perlu diantisipasi dari metode ini di antaranya:
a. Aturan dalam bahasa begitu kompleks, sehingga bentuk bahasa dapat di ajarkan dengan menggunakan perintah.
b. Beberapa orang siswa merasa enggan ketika diminta untuk memeragakan suatu gerakan, pelajar dewasa terutama akan merasa tidak nyaman atau merasa di persukar dlm kelas yang menggunakan metode itu.
c. Teknik pengajaran bahasa asing dalam metode ini lebih cocok dan terbatas unntuk pengajaran tingkat pemula.
d. Penerapan metode ini memerlukan guru-guru yang mampu berbicara dalam bahasa target dengan baik dan bermakna, dan tidak hanya struktur saja.[1]
Jadi kesimpulan metode ini adalah sebuah metode pengajaran bahasa yang bertujuan untuk mengajarkan bahasa melalui aktifitas fisik, medode ini di kembangkan oleh seorang ilmuan yang bernama James Asher. Seorang propesor psikologi unirfisitas Sanjose California AS. Metode ini berupa berkaitan dengan memberi didalam psikologi yang menjelaskan jika hubungan memori lebih sering terdeteksi asosiasi memeori menekankan pengembangan kemampuan melalui asosiasi gerak dengan makna sebelum kemampuan sebelum berbicara dan berbahasa dengan karakter demikian metode ini percaya bahwa: sebuah pengajaran berbicara harus smpai kemampuan memenuhi terbentuk dalam menghafal kosakata, kemampuan memahami dapat menguatkan kemampuan produktifitas dalam memepelajari suatu bahasa.semua itu dapat diharapkan dapat mendorong keberhasilan guru dan proses belajar.
Total Physical Response (TPR) Metode Respon Fisik Total adalah metode yang dikembangkan oleh Dr James J. Asher, seorang profesor emeritus psikologi di San José State University, untuk membantu pembelajaran bahasa kedua. Metode ini bergantung pada asumsi bahwa ketika belajar bahasa kedua atau tambahan, bahasa diinternalisasi melalui proses memecahkan kode mirip dengan perkembangan bahasa pertama dan bahwa prosesnya memungkinkan untuk jangka panjang mendengarkan dan mengembangkan pemahaman sebelum berproduksi. Siswa merespon perintah yang membutuhkan gerakan fisik. TPR terutama digunakan oleh guru ESL / EAL, meskipun metode ini digunakan dalam mengajar bahasa lain juga. Metode ini menjadi populer di tahun 1970-an dan menarik perhatian atau loyalitas dari beberapa guru, tetapi belum mendapat dukungan umum dari pendidik utama.
Keunggulan Dari Metode Total Physical Response (TPR) /Metode Respon Fisik Total
- Siswa apakah anak-anak atau orang dewasa, mampu mengambil dan belajar bahasa yang lebih baik dan lebih cepat jika mereka mengaitkan tindakan fisik pada kata tertentu. Hal ini juga sangat berguna untuk anak-anak karena anak-anak ingin memberikan respon dengan menggunakan respon fisik yang pertama lebih baik daripada menggunakan respon verbal.
- Hal ini menyenangkan dan mudah. Siswa akan menikmati bangkit dari kursi mereka dan bergerak di sekitar.
- aktivitas TPR yang sederhana tidak memerlukan banyak persiapan pada pihak guru. Namun, beberapa aplikasi yang lebih kompleks lainnya mungkin saja.
- Hal ini baik untuk peserta didik kinestetik yang harus aktif di kelas.
- Metode ini adalah alat yang baik untuk membangun kosakata.
- Hal ini baik untuk merangsang anak-anak untuk belajar.
- Metode ini dapat memfasilitasi siswa dengan makna dalam konteks nyata.
- Hal ini mudah diingat. Tindakan atau kegiatan membantu memperkuat hubungan di otak.
- Ini tidak memerlukan banyak persiapan pada pihak guru meskipun guru harus bersedia untuk menciptakan pembelajaran yang kondusif.
- Ukuran kelas tidak perlu menjadi masalah. Metode Ini tidak mengharuskan peran yang besar
- Membantu para siswa segera memahami bahasa target
- TPR bersifat inklusif dan bekerja dengan baik sekelas dengan tingkat kemampuan campuran.
- Membantu peserta didik mencapai kefasihan lebih cepat dengan membenamkan peserta didik dalam kegiatan yang melibatkan mereka dalam penggunaan bahasa situasional.
- praktik pembelajaran yang Baik untuk ESL dalam masa diam mereka. Bekerja dengan baik bagi pelajar anak dan dewasa.
- TPR tampaknya bekerja efektif untuk anak-anak dan orang dewasa. Tidak ada batasan umur menurut Asher. Satu-satunya kemunduran adalah bahwa jika pelatihan bahasa dimulai setelah pubertas, probabilitas hampir dipastikan bahwa salah satu akan memiliki setidaknya beberapa aksen dalam berbicara bahasa kedua, tidak peduli berapa tahun seseorang hidup di negara asing.
- Metode Ini menguntungkan siswa berbahasa Inggris yang memiliki penguatan akademik yang kecil di rumah.
- Metode Ini menguntungkan Perjuangan siswa
- Guru memperhatikan pertumbuhan dalam siswa belajar, dan meningkatkan tingkat akademik di kelas mereka.
- Menciptakan berpikir positif yang memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mengembangkan tidak hanya motivasi, tetapi juga tujuan siswa dalam belajar.
Kelemahan Dari Metode TPR / Metode Respon Fisik Total:
- Meskipun dapat digunakan pada tingkat yang lebih tinggi TPR paling berguna bagi para pemula. Hal ini juga di tingkat yang lebih tinggi di mana persiapan menjadi masalah bagi guru.
- Siswa umumnya tidak diberi kesempatan untuk mengekspresikan pikiran mereka sendiri dengan cara yang kreatif.
- Sangat mudah untuk terlalu sering menggunakan TPR. “Setiap hal baru, jika dilakukan terlalu lama, akan memicu adaptasi.” Asher menulis, “Tidak peduli seberapa menarik dan produktif inovasinya, orang akan bosan dengan itu.”
- Guru mungkin menemukan bahwa hal itu terbatas dalam lingkup bahasa. Bahasa target tertentu mungkin tidak cocok untuk metode ini.
- Hal ini dapat menjadi tantangan bagi siswa pemalu.
- Ini bukan metode yang sangat kreatif. Siswa tidak diberi kesempatan untuk mengekspresikan pandangan mereka sendiri dan pikiran dengan cara yang kreatif.
- Hal ini terbatas, karena semuanya tidak dapat dijelaskan dengan metode ini. Metode Ini harus dikombinasikan dengan pendekatan-pendekatan lain.
- Metode ini menekankan konstruksi penting, yang dapat menyebabkan bahasa yang tidak pantas dan kasar dari pelajar. [2]
[1] Azis Fahrurozzi dan Erta Mahyudin, Pembelajaran Bahasa Arab, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI).h.114.
[2] https://anekawarnapendidikan.wordpress.com/2013/02/10/keunggulan-dan-kelemahan-metode-tpr-dan-direct-method/
Bagikan Artikel
Komentar
Posting Komentar